Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Alasan Libur Akhir Tahun dan Tahun Baru Harus ke Pulau Weh

10 November 2018   01:31 Diperbarui: 10 November 2018   02:25 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turis-turis yang turun dari kapal pesiar asing disambut hangat saat singgah di Sabang, (foto: tribunnews.com).

Menjelajahi Pulau Weh rasanya kurang lengkap jika tidak mengunjungi tempat yang satu ini, Ya, inilah tempatnya Monument KM Nol. Hanya Pulau Weh yang mempunyai "The Monument of Kilometer Zero of The Indonesia". Bentuknnya seperti lingkaran berjeruji (silinder) dengan ketinggian 22,5 meter serta berdiameter 15 meter, yang terletak di posisi 05 54" 21, 99 LU dan 95 12" 59, 02" LT. 

Bagian tugu dicat putih dan bagian atas lingkaran menyempit seperti mata bor. Puncak tugu ini terdapat patung burung Garuda menggenggam angka nol dilengkapi prasasti marmer hitam yang menunjukkan posisi geografisnya.

Lokasi yang terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya, sekitar 5 km dari Pantai Iboih ini menunjukkan bahwa Indonesia dimulai dari sini. Saat tiba di kawasan Tugu Kilometer Nol setiap pengunjung wajib membayar uang restribusi di pintu gerbang.

Tugu Nol Kilometer (2016), menjadi salah satu icon kota Sabang Pulau Weh, (dok pri).
Tugu Nol Kilometer (2016), menjadi salah satu icon kota Sabang Pulau Weh, (dok pri).
Tugu Nol Kilometer (2018) mengalami pembaharuan dari segi warna dan dekorasi (dok: www.instagram.com/travelersnona/).
Tugu Nol Kilometer (2018) mengalami pembaharuan dari segi warna dan dekorasi (dok: www.instagram.com/travelersnona/).
5. Tempat Terindah Melihat Sunrise dan Sunset

Satu hal lagi yang tidak boleh dilewatkan ketika berada di pulau ini, yakni menikmati indahnya sunrise dan sunset. Bagi yang ingin menikmati sunrise, silakan menunggu di bagian timur sabang. Lokasi terbaiknya ada di Benteng Anoi Itam, berdampingan dengan pantai Anoi Itam. Sebuah lokasi yang berbukit dengan pemandangan alam yang indah yang dulu dipakai oleh tentara Jepang untuk mengintai musuh dan menyimpan senjata (benteng pertahanan). Sekarang cocok sebagai tempat menikmati indahnya sunrise.

Benteng Anoi Itam, lokasi terbaik untuk melihat sunrise (dok pri).
Benteng Anoi Itam, lokasi terbaik untuk melihat sunrise (dok pri).
Sedangkan untuk sunset, sempatkan diri untuk berkunjung ke Paradiso Sabang Fair, sebuah pantai yang terletak di tengah Kota Sabang atau sekitar 6 km dari Pelabuhan Bebas Sabang. Di tempat ini, wisatawan akan disuguhkan dengan sunset yang menawan, yang seakan-akan senja seperti melambat.
Sunset di pantai Paradiso Sabang, (dok pri).
Sunset di pantai Paradiso Sabang, (dok pri).
6. Sarana Olahraga yang Lengkap

Bagi yang tidak ingin kesempatan olahraga terlewati ketika berwisata, Pulau Weh adalah tempatnya. Sarana olahraga sangat lengkap dan dapat dipakai oleh pelancong jika ingin bergabung dengan penduduk setempat. Bermain volly, tenis, bola kaki, basket, bersepeda bahkan manjat tebing tersedia di seputaran Kota Sabang.

7. Kuliner Khas

"Semua yang halal dan enak ada di sini." Begitu kata pengunjung ketika ditanya komentarnya tentang kulineri khas Sabang seperti Mie Jalak, Mie Sedap, Sate Gurita, Rujak Sabang hingga salak kecil nan manis. Semua harus dicoba ya ketika bertandang ke Pulau Weh. Dan jangan lupa ketika kembali untuk membawa pulang oleh-oleh kue kacang hijau (Bakpia, kue khas Sabang).

Mie Jalak, mie yang dimasak dengan kaldu daging lalu disajikan dengan topping potongan daging, tauge dan telur rebus. Populer di kalangan warga Sabang maupun pelancong. (dok pri).
Mie Jalak, mie yang dimasak dengan kaldu daging lalu disajikan dengan topping potongan daging, tauge dan telur rebus. Populer di kalangan warga Sabang maupun pelancong. (dok pri).
Kue Bakpia Kacang Hijau AG Sabang khas Pulau Weh, sangat diminati oleh warga lokal maupun pelancong yang datang ke Pulau Weh. Menjadi oleh-oleh wajib saat pulang berlibur. (dok pri).
Kue Bakpia Kacang Hijau AG Sabang khas Pulau Weh, sangat diminati oleh warga lokal maupun pelancong yang datang ke Pulau Weh. Menjadi oleh-oleh wajib saat pulang berlibur. (dok pri).
8. Suasana Internasional

Kalau ini sudah pasti! Banyak bule/turis yang datang ke Pulau Weh. Sehingga tak heran bila kita berada di pulau ini terutama di ibu kotanya (Sabang), akan berpapasan dengan mereka terutama saat sedang berbelanja souvenir. Yang membuat takjub ternyata bule-bule dan turis ini sudah mampu berbicara bahasa Aceh atau Indonesia dengan fasih lho,,,. Dan komunitas mereka juga ramai di Sabang. Sungguh luar biasa kan! Nggak kalah deh dengan Bali.

Turis-turis yang turun dari kapal pesiar asing disambut hangat saat singgah di Sabang, (foto: tribunnews.com).
Turis-turis yang turun dari kapal pesiar asing disambut hangat saat singgah di Sabang, (foto: tribunnews.com).

Mengapa Pegipegi ?

Saya pikir Pegipegi merupakan agent yang cukup berpengalaman dalam mengatur berbagai perjalanan wisata dengan mengutamakan konsep "Jelahi Indonesiamu". Traveling Partner  yang berkantor pusat di Jl. Raya Perjuangan No. 23, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini sepertinya menjadi pilihan tepat bagi para wisatawan domestik maupun luar negeri yang mencari paket perjalanan Wisata Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun