Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ini Dia Penyebab "Government Shutdown" Pemerintah AS

22 Januari 2018   19:19 Diperbarui: 22 Januari 2018   19:26 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senator Schumer, salahkanTrump terkait Government Shutdown (internasional.kompas.com).

Siapa yang menyangka negara sekelas Amerika Serikat (AS) harus mengalami yang namanya Government Shutdown (Penghentian pelayanan pemerintahan) di awal tahun 2018 ini. Saya sendiri sempat terheran-heran dan nggak percaya terhadap informasi ini, tapi itulah kenyataan yang terjadi. Walaupun sebenarnya kejadian ini juga pernah terjadi  pada masa Presiden Barack Obama pada Tahun 2013 lalu.

Namun sepertinya di tahun 2018 ini kejadiannya lebih mengagetkan dan berdampak luas untuk publik. Informasi terbaru menyebutkan, ratusan ribu pegawai negeri sipil di negara adikuasa tersebut terpaksa tak bisa ngator kerena Pemerintah AS secara resmi ditutup, yang dimulai Sabtu (22/01/18) tengah malam di Washington.

Lalu apa sebenarnya  yang menyebabkan hal ini  bisa terjadi? Yang tentunya berdampak serius bagi presiden Donald Trump pada usia setahun kepemimpinannya!

Saya pun mencoba untuk merangkum dari berbagai sumber terpercaya, untuk menjawab penyebab Government Shutdown-nya AS. Ini dia penyebabnya;

1. Adanya dampak perbedaan politik yang 'tajam' di Washington karena berbagai hal, namun  yang paling besar adalah kubu Partai Demokrat di Senat AS yang menolak menyetujui anggaran atau RAPBN baru negara adidaya tersebut.

2. Lawan-lawan politik Presiden Trump enggan menyetujui RAPBN, sampai mereka melihat pemerintah menangani ratusan ribu anak imigran dalam program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang terancam dideportasi oleh Trump menyusul kebijakan imigrasinya yang kontroversial.

Sebagaimana diketahui,  DACA adalah sebuah program perlindungan imigran anak-anak peninggalan pemerintahan Barack Obama yang memungkinkan para Imigran Muda tidak berdokumen terlindungi dari ancaman deportasi. 

Menurut laporan, ada sekitar 700.000 imigran muda yang kerap disebut "Dreamers"  dibawa masuk ke AS oleh orang tua mereka selagi masih bayi atau anak-anak. Kebanyakan dari mereka kini telah dewasa, berkuliah di kampus-kampus AS, bekerja di AS, dan membayar pajak AS, namun tidak tahu harus kemana, karena mereka hanya mengenal AS sebagai tempat tinggalnya.

gamesworlditalia.com
gamesworlditalia.com
3. Tahun 2017 Presiden Donald Trump menghapus program DACA ini, untuk kemudian meminta Kongres mencari solusi permanen sebelum Maret 2018.

Kubu Republik menyatakan tidak akan menegosiasikan DACA sampai RAPBN dibawa ke paripurna untuk dijadikan UU dan sampai pemerintah beroperasi kembali. Sedangkan kubu Demokrat tetap getol memperjuangkan DACA untuk dapat diaktifkan kembali.

4. Pemimpin Minoritas Senat Demokrat, Chuck Schumer menyebut berunding dengan Gedung Putih sama saja berunding dengan Jell-O, alias mustahil. Jell-O adalah produk agar-agar buatan Kraft Foods.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun