Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

5 Hal Ekstrem yang Saya Temukan Ketika Menjelajahi "Digital Journey" Danamon

1 Desember 2017   00:40 Diperbarui: 1 Desember 2017   01:01 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga poin di atas dapat saya tangkap dari website Danamon. Terutama terkait kemudahan para investor untuk menyeleksi resiko kredit yang buruk dari yang baik. Sehingga juga memudahkan bagi korporat-korporat untuk menerbitkan surat utang baik jangka panjang maupun jangka pendek seperti surat berharga komersial dengan lebih mudah. Banyak korporat yang biasanya melakukan pinjaman jangka pendek dari bank sekarang, sering memperoleh dana jangka pendek dari pasar surat berharga komersial.

Perkembangan reksadana pasar uang juga menjadi faktor lain dalam perkembangan teknologi digital yang ada pada Danamon, seperti informasi yang cepat yang diikuti pertumbuhan pasar surat berharga komersial yang pesat pula. Teknologi digital Bank Danamon sangat memegang kendali (saatnya pegang kendali) terkait hal ini, karena reksadana  pasar uang perlu memegang aset-aset yang likuid, berkualitas tinggi dan berjangka pendek seperti pasar surat berharga komersial. Pertumbuhan dana pensiun dan dana-dana besar lainnya yang diinvestasikan dalam CP juga telah merangsang pertumbuhan pasar ini.

www.danamon.co.id
www.danamon.co.id
 

4. Serangan Terhadap Perbankan Digital Danamon

Ada beberapa serangan yang barangkali akan terjadi terhadap perbankan digital seperti Danamon.

  • Para deposan bank ingin mengetahui apakah tabungan mereka aman, sehingga mereka enggan untuk menaruh uang mereka dalam institusi baru tanpa track record yang panjang.
  • Nasabah mencemaskan transaksi online mereka apakah transaksi mereka akan disimpan kerahasiaannya. Bank-bank tradisional dipandang lebih aman dan dipercaya dalam menyampaikan informasi pribadi.
  • Nasabah lebih menyukai jasa-jasa yang disediakan oleh cabang-cabang secara fisik. Contonya nasabah bank tampak lebih menyukai untuk membeli produk-produk tabungan jangka panjang secara tatap muka.
  • Perbankan internet memiliki masalah teknis, seperti server yang crash, koneksi melalui jalur telepon yang lambat, kesalahan melakukan transaksi yang mungkin akan mengecil sepanjang waktu sejalan dengan kemajuan teknologi.

5. Perbankan Digital, Tantangan Baru untuk Regulasi Bank

Teknologi memainkan peran penting dalam menyediakan jasa keuangan dan mendatangkan perubahan yang luar biasa pada struktur industri perbankan di masa depan. Walaupun bank-bank akan lebih berkeinginan untuk menawarkan suatu rangkaian produk-produk yang lengkap kepada nasabahnya.

Kehadiran perbankan digital seperti Danamon telah meningkatkan perhatian dan tantangan baru untuk regulasi perbankan, khususnya mengenai keamanan dan kerahasian.

  1. Kekhawatiran mengenai keamanan perbankan digital dan uang digital menjadi hambatan yang utama dalam meningkatkan penggunaannya. Dengan perbankan digital, mungkin ada kekhawatiran bahwa para pelaku kejahatan dapat mengakses rekening bank dan mencuri uang dengan memindahkan saldo milik kita ke rekening orang lain. Seperti kasus di Citibank, ketika seorang ahli pemrograman dapat mengakses komputer Citibank dan memindahkan dana secara sistem digital ke dalam rekeningnya dan rekening konspirasinya.
  2. Solusi untuk mengatasi masalah  di atas (poin 1) ini sebenarnya telah berkembang dengan perkembangan teknologi enkripsi yang lebih aman untuk mencegah kejahatan semacam ini. Tetapi nasabah bank tidak mempunyai pengetahuan mengenai masalah keamanan komputer, maka amat perlu peranan pemerintah untuk mengatur perbankan digital guna memastikan bahwa prosedur enkripsi tersebut memadai. Masalah enkripsi yang sama juga terjadi di uang elektronik. Di samping peran pemerintah, sudah menjadi kewajiban bank untuk melakukan pengawasan dan membuat para kriminal mengalami kesulitan dalam melakukan kejahatan semacam ini.
  3. Masalah keamanan lainnya yang dipermasalahkan oleh nasabah bank adalah validasi dari tanda tangan digital. Nasabah tentu berharap tanda tangan digital dilindungi secara hukum seperti menuliskan tanda tangan sebagaimana umumnya.
  4. Perbankan digital juga meningkatkan keseriusan terkait masalah kerahasiaan. Karena transaksi elektronik dapat disimpan di database. Bank dapat mengumpulkan banyak informasi mengenai nasabah, seperti asset yang dimiliki, kelayakan kredit, pembelian dan sebagainya yang dapat dijual ke lembaga keuangan dan bisnis lainnya. Potensi mengambil data rahasia perorangan ini tentu membuat kita khawatir. Saya pikir untuk melindungi kerahasiaan nasabah dalam era digital ini merupakan satu dari tantangan yang harus dihadapi oleh lembaga perbankan seperti Danamon.          

***

Industri perbankan telah berkembang sepanjang waktu, terlebih dengan hadirnya teknologi digital yang menghadirkan inovasi-inovasi keuangan yang mampu mengubah seluruh sistem keuangan itu sendiri .

Yuk Jelajahi Dunia Perbankan Digital Danamon, temukan layanan dan produknya, virtualnya, pengaruhnya, serangannya serta tantangannya!  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun