Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mudik Gratis Kemenhub, Bikin Selamat dan Hemat Ongkos

17 Juni 2017   19:34 Diperbarui: 9 Agustus 2017   21:59 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.safetyposter.co.id

Dalam waktu tidak lama lagi, moment mengesankan dan ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia akan hadir. Ya,sebagian besar kaum urban di negeri ini akan melakukan yang namanya mudik ke kampung halaman. Sebuah tradisi atau budaya yang menjadi fenomena menarik yang tak ada di negeri orang. Terlihat sekali ketika akan menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Tradisi mudik menjelang Lebaran menjadi sangat fenomenal karena dilakukan oleh ribuan orang bahkan jutaan orang masyarakat Indonesia pada waktu bersamaan.

Melakukan tradisi atau budaya mudik sejatinya memiliki tujuan yang amat luhur. Kaum urban yang memang berasal dari kampung dalam rentang satu tahun di rantau memiliki minimal satu kali waktu untuk pulang dalam merayakan moment Hari Raya Idul Fitri. Merayakan Idul Fitri selain menjadi moment untuk mengukuhkan kembali tali silaturahim dengan sanak saudara, juga menjadi perwujudan kemenangan bagi kaum muslim, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Nilai sakral dan amat luhur yang memang layak kita jaga dengan baik.

Namun di lain sisi, perhelatan setahun sekali ini kerap menimbulkan beragam persoalan. Wajar memang ketika semua orang kota dalam jumlah ribuan pulang kampung dalam waktu hampir bersamaan, yang terjadi adalah kepadatan lalu lintas yang meningkat tajam.

Peningkatan jumlah pemudik yang membludak di saat arus mudik dan arus balik membuat jalur laut, darat dan udara menjadi padat. Terutama moda darat, beragam kendaraan tumpah ruah di jalan, mulai dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga sepeda motor. Kendaraan roda dua diketahui paling mendominasi saat mudik berlangsung.

Lantas yang terjadi kemudian, ekses tingkat kepadatan lalu lintas pada saat mudik dan arus balik, terutama pada H-7 hingga H+7 memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Angkanya pun cukup tinggi.

Seperti data Korps Lalu Lintas Polri yang dilansir Kompas 10 Juni 2017 (Sumber), jumlah kecelakaan pada arus mudik Lebaran tahun 2016 tercatat 2.719 kasus dengan 504 korban meninggal. Lebih dari 80 % korban meninggal tersebut disebabkan kecelakaan sepeda motor.

Persoalan tingginya angka kecelakaan sepeda motor saat mudik tentu harus dicarikan solusinya. Saya pikir salah satu solusinya adalah dibutuhkan alat transportasi yang memadai. Terkait apa yang saya pikir mengenai solusi alat transportasi yang memadai saat mudik, ternyata tidak jauh berbeda dari apa yang menjadi solusi ataupun alternatif dari Kementerian Perhubungan selama ini. Kemenhub telah mencari solusi dengan mengalihkan pemudik yang menggunakan sepeda motor kepada sarana transportasi bus, yang bukan saja nyaman namun juga mengedepankan faktor keselamatan. Dan ternyata, sejak diselenggarakan mudik gratis bagi pengendara  sepeda motor oleh Kemenhub ini, angka kecelakaan lalu lintas semakin dapat ditekan, dalam artian angka kecelakaan yang semula tinggi menjadi menurun.

Ikut Mudik Gratis Kemenhub

Kementerian Perhubungan sangat memberi perhatian terhadap upaya penanggulangan kecelakaan angkutan penumpang umum dan kecelakaan lalu lintas jalan. Pada musim mudik tahun ini, diperkirakkan jumlah masyarakat yang mudik semakin meningkat sehingga berimbas pada risiko kecelakaan lalu lintas yang dihadapi masyarakat juga semakin tinggi.

Demi menghindari risiko kecelakaan saat mudik yang semakin tinggi, sangat disarankan untuk mendaftar mudik gratis bagi pengguna sepeda motor. Hal ini pernah saya dan teman-teman lakukan saat mudik tahun 2016 lalu dari Jakarta mudik ke Yogyakarta. Kami mulai menyadari akan pentingnya keselamatan dengan tidak lagi menggunakan kendaraan roda dua namun memilih mudik gratis bersama Kemenhub.

Tahun 2016 lalu, saya bersama teman lima orang baru pertama kali ikut daftar mudik gratis bersama Kemenhub. Awalnya kami tahu program mudik gratis Kemenhub dari internet. Dalam bayangan kami waktu itu saat mendaftar langsung, ini pasti antreannya akan panjang, akan keringat-keringatan dan panas-panasan. Tapi ternyata tidak. Pendaftaran dan pelayanan-nya lumayan enak dan mudah, serta antreannya juga tertib dan teratur.

Kamipun mendaftar langsung di terminal depok untuk moda angkutan jalan, dimana  kami pemudik naik bus dan sepeda motornya diangkut truk. Bus-nya bisa dibilang bagus, nyaman, enak jalan-nya dan asik deh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun