Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hari Air Sedunia 2017, Manfaatkan Kembali Air Limbah dan Selamatkan Bumi dari Krisis Air Bersih

22 Maret 2017   19:05 Diperbarui: 22 Maret 2017   19:18 5374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Krisis Air Bersih yang melanda sejumlah daerah di Indonesia (dok: Kompas TV).

Mengangkat “Wastewater” sebagai tema Hari Air Sedunia 2017 tentu memiliki maksud dan tujuannya. Adapun maksud dan tujuan itu adalah

  • Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk bertindak mengurangi limbah yang dibuang dan meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali air limbah secara aman.
  • Meningkatkan kesadaran akan keterkaitan antara air dan limbah.
  • Berkontribusi terhadap dialog kebijakan yang berfokus pada berbagai isu yang berkaitan dengan air dan limbah.
  • Menunjukkan studi kasus kepada para pembuat keputusan di sektor limbah dan pengelolaan air bahwa pendekatan terintegrasi serta solusi untuk masalah air dan limbah mempunyai dampak ekonomi dan sosial yang lebih besar.
  • Mengidentifikasi pemangku kepentingan air dan limbah serta secara aktif melibatkan mereka dalam upaya pengembangan air dan limbah lebih lanjut.

Dari tujuan di atas dapat diketahui jika air limbah, kini tidak hanya diolah menjadi air bersih, namun bisa dijadikan bir. Hal ini tentu saja berkat adanya teknologi pengolahan air yang telah modern. Keuntungan mengolah air limbah selain menjaga dan melestarikan lingkungan dari pencemaran air, juga dapat mengatasi krisis air yang mulai dirasakan oleh seluruh masayarakat di seluruh dunia. Penyebab dari pencemaran air tidak hanya berasal dari buangan industri atau pabrik-pabrik yang membuang begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan lebih dahulu, tetapi juga air buangan rumah tangga yang jumlahnya makin hari makin besar sesuai dengan perkembangan penduduk.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengolah air limbah menjadi bir baca sumbernya DI SINI.

Krisis Air Bersih Melanda Indonesia

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber air. Namun yang terjadi, justru Indonesia kekurangan air bersih. Pengelolaan sumber daya air yang tidak professional menyebabkan kondisi tersebut. Negara Indonesia terlihat masih kurang dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi bagi masyarakatnya.

Di lihat dari peta bumi dan geografinya, Indonesia seharusnya tidak terlalu khawatir terhadap krisis air karena hampir sebagian besar wilayah Indonesia merupakan perairan. Namun pada kenyataannya dari tahun ke tahun Indonesia mengalami krisis air bersih. Potensi ketersediaan air bersih dari tahun ke tahun cenderung berkurang akibat rusaknya daerah tangkapan air dan pencemaran lingkungan yang diperkirakan sebesar 15–35% per kapita per tahun..

Apalagi hampir semua daerah perkotaan merupakan daerah landai yang bukan merupakan daerah tangkapan air yang tentu saja kebutuhan air tanahnya sangat tergantung daerah terdekatnya yang bertopografi tinggi. Padahal di lain pihak kecenderungan konsumsi air bersih justru naik secara eksponensial.

Perilaku lain yang juga menyebabkan terjadinya kelangkaan air bersih, adalah pengambilan air tanah yg tidak proporsional, baik untuk industri maupun pertanian. Di kawasan hulu tidak ada penambahan air yang meresap, di bagian tengah terjadi pengambilan berlebih, sehingga di kawasan pantai air tanah akan tercemar air laut karena intrusi air laut.

Kekeringan dan krisis air bersih terjadi di beberapa daerah meski telah memasuki musim penghujan. Di saat beberapa kota besar mengalami kebanjiran akibat curah hujan yang tinggi, justru permasalahan krisis air bersih dan kelangkaan air masih melanda kota-kota lain di Indonesia. Hal ini disebabkan surplus air yang kerap mengakibatkan banjir sehingga sumber air tidak dapat termanfaatkan.

Krisis Air Bersih yang melanda sejumlah daerah di Indonesia (dok: Kompas TV).
Krisis Air Bersih yang melanda sejumlah daerah di Indonesia (dok: Kompas TV).
Fakta-fakta lain sejalan dengan beberapa problem krusial dari proyeksi Economic water scarcity 2025 di Indonesia yaitu :
  • Tata kelola atau manajemen air yang buruk.
  • Lenyap atau rusaknya sumber air akibat polusi.
  • Privatisasi sumber-sumber air oleh negara dan swasta, serta tidak ada upaya konservasi air.
  • Ketidakseimbangan pemanfaatan air untuk industri (seperti industri pembangkit listrik, berbagai industri pertambangan, termasuk agro-industri) dan level rumah tangga.
  • Pengelolaan air limbah dan sanitasi yang buruk, baik dari industri hingga ke level komunitas

Krisis air bersih membuat sebagian besar penduduk Indonesia musti mengkonsumsi air yang seharusnya tidak layak minum. United States Agency for International Development (USAID) dalam laporannya (2007), menyebutkan, penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri E Coli dan Coliform.

Untuk mengatasi krisis air bersih upaya penyelamatan lingkungan, termasuk di antaranya penyelamatan sumber-sumber air, harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Upaya penyelamatan lingkungan demi mengatasi krisis air bersih dapat dilakukan melalui:

  • Menggalakkan gerakan hemat air.
  • Menggalakkan gerakan menanam pohon seperti one man one tree (selama daur hidupnya pohon mampu menghasilkan 250 galon air).
  • Konservasi lahan, pelestarian hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS).
  • Pembangunan tempat penampungan air hujan seperti situ, embung, dan waduk sehingga airnya bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.
  • Mencegah seminimal mungkin air hujan terbuang ke laut dengan membuat sumur resapan air atau lubang resapan biopori.
  • Mengurangi pencemaran air, baik oleh limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan.
  • Pengembangan teknologi untuk mengolah air asin (laut) menjadi air tawar.
  • Tata guna lahan di daerah tangkapan air di perbukitan dan pegunungan terdekat dengan perkotaan ini harus dijaga secara terus menerus sehingga tingkat suplai air tanahnya tidak terganggu. Karena jika tidak dilakukan penataan, daerah tangkapan air akan gundul, sehingga daerah perkotaan yang di dataran rendah akan makin kesulitan memperoleh air

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun