Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Diantara Senja, Malam dan Hujan

18 November 2016   16:56 Diperbarui: 18 November 2016   17:05 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: id.anawalls.com

Kupandang lekat

Mentari menua dan senja menyapa

Raut sinarmu mulai bercerita

Alis mata mu berbicara

Kau bisikkan salam rindu menuju bintang

Kemilau kemuning senja merengkuh dirimu

Nyala jinggamu begitu indah

Melankolis teramat manis

Menghangat tanpa belaian

Menembus cakrawala nan indah

Langkahku terhenti

Menatapmu dengan sendu

Sesaat aku terpaku padamu

Hadirmu menghapus hampa di hatiku

Aku jatuh padamu

Ku titip cinta dan rindu padamu

Walau kau masih jauh dariku

Sang gadis di antara senja, malam dan hujan

Berharap alunan kisah

Menikmati getirnya takdir cinta

Bercerita menapaki masa yang tak terkira

Mengukir masa depan penantian

Kala malam menghampiri

Engkau makin mempesona

Di bawah guyuran hujan

Membasahi jiwamu

Menyusuri jalanan tak berujung

Di antara lampion-lampion redup

Bayangan indahmu terukir mengusap

Sorot matamu memandang di ujung penantian

Mungkin engkaupun merasakan pertikaian hati

Di kesepian hujan malam menyelimuti

Meretas hening yang enggan bergeming

Senyap menjelma di sudut-sudut malam

Gadis sederhana di pelupuk senja

Termenung menatap hujan perlahan menerpa

Sinar darimu tak terjangkau olehku

Menciptakan mimpi dan ambisi

Berharap tak sungkan hadir di lelapkku

Engkau temani kesendirianku

Kau bisikkan rindu-rindu di hatimu

Hembusan lembut angin senja menjelang malam

Ikut memelukmu dengan erat

Menyisakkan jejak-jejak gerimis di ujung bibirmu

Berkali-kali kucoba untuk merangkai kata

Menceritakan cintaku padamu

Meninggalkan teman-teman sepi

Engkau mampu masuk ke hati kisahku

Wajahmu telah lama mengukir hilangkan lara

Kini bintang telah datang

Purnama cerah merindu

Kegelapan menjadi terang

Pelangi setelah hujan

Menanti Hidupmu menjadi indah

***

Meulaboh Aceh, 18 November 2016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun