Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Dengan Membaca Kamu Mengenal Dunia, Dengan Menulis Kamu Dikenal Dunia"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mewaspadai Ramalan Thomas Malthus

21 September 2016   23:30 Diperbarui: 21 September 2016   23:43 3431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan menjarangkan kelahiran, secara otomatis akan mengurangi jumlah bayi yang lahir setiap tahunnya. Dan tentu saja akan berpengaruh pada pertumbuhan penduduk dan kesejahteraan rakyat.

Program KB yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB yang sangat terkenal.(Gambar: archive.kaskus.co.id)
Program KB yang saat ini banyak dilakukan oleh berbagai Negara, disampingnya logo KB yang sangat terkenal.(Gambar: archive.kaskus.co.id)
Kesadaran untuk melakukan KB sepertinya harus ditumbuhkan lebih dalam lagi dan program ini harus terus disosialisasikan agar tiap keluarga semakin menyadari pentingnya melakukan pembatasan kelahiran, sehingga masalah kependudukan di Indonesia menemukan solusi yang tepat. Karena seperti yang sudah dijelaskan, akan ada banyak persoalan/dampak besar yang mengikuti jumlah penduduk yang tidak terkendali.

Sehingga dari itu pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah kependudukan, yaitu salah satunya dengan menggalakkan dan menekankan agar setiap keluarga mengikuti program Keluarga Berencana ( KB ), dengan Slogan 2 Anak Cukup. Apalagi Indonesia adalah Negara berkembang dengan tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah serta keyakinan bahwa “banyak anak banyak rezeki” yang dipercaya oleh masyarakat secara turun-temurun.

2. Menunda pernikahan hingga usia yang cukup matang

Pernikahan di usia matang tentu akan lebih mampu untuk bertanggung jawab dan membesarkan anak-anak. Hal ini juga didukung dengan emosi yang lebih stabil. Sehingga akan semakin sabar, menghargai komitmen dan tidak mudah tersulut emosi ketika menghadapi kehidupan rumah tangga. Dari segi kesehatan pun demikian, karena akan lebih dapat menjaga kesehatan diri dan kehamilannya.

images-32-jpg-57e2b536c923bd5e34dba865.jpeg
images-32-jpg-57e2b536c923bd5e34dba865.jpeg
Jadi dengan usia yang matang, diharapkan keluarga baru ini dapat lebih realitis terkait masalah anak. Orang dengan usia matang sudah dapat memikirkan dengan baik mengapa sangat diperlukan penjarangan kelahiran, sehingga diharapkan mereka pun bersedia untuk mengikuti program KB.

3. Memerangi polusi dan menurukan emisi

Penurunan polusi dan emisi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Karena dua hal ini  memicu terjadinya banjir dan kekeringan sehingga menurunnya produktivitas pertanian atau gagal panen yang sangat merugikan penduduk dunia.

Itu saya pikir cara-cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, masalah-masalah atau faktor yang telah disebutkan dapat diselesaikan dengan baik. Dan semua ramalan yang dikatakan Malthus tidak jadi terbukti. Namun tentu tidak mudah, karena butuh kerja sama dari semua pihak. Jadi tidak hanya mengandalkan pemerintah saja, namun setiap orang harus berperan aktif untuk mengatasi masalah ini. Karena mungkin akan ada ancaman besar yang akan mennghadang di masa depan.

Lalu mungkin timbul pertanyaaan, bagaimana jika jumlah penduduk sudah terlanjur membengkak? Apakah kita semua tidak bisa berbuat apa-apa lagi? Saya pikir tentu saja bisa! Apalagi pemerintah merupakan pihak yang memikul tanggung jawab paling besar terkait masalah kependudukan. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan selain program transmigrasi yang telah disebutkan, terutama bagi pemerintah untuk menekan dampak negatif pertumbuhan penduduk, yakni:

  • Meningkatkan kualitas penduduk dengan beragam cara, antara lain peningkatan status gizi balita dan peningkatan kesadaran akan pentingnya imunisasi.
  • Menciptakan lapangan pekerjaan baru dan perluasannya melalui industrialisasi. Karena hal ini akan mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Sehingga masalah pengangguran pun lebih mudah diatasi.
  • Peningkatan fasilitas pendidikan dan kesehatan dengan biaya terjangkau atau murah. Sehingga membuka kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk memperoleh kesehatan dan pendidikan yang layak.
  • Peningkatan fasilitas kesehatan juga harus diikuti dengan penambahan jumlah tenaga medis dan penyediaan obat-obatan yang harganya juga terjangkau atau murah. Begitu juga dengan pendidikan, harus ada penambahan jumlah sekolah di semua jenjang, peningkatan anggaran, sarana penunjang seperti perpustakaan dan laboratorium, pemberian buku gratis, beasiswa, hingga bebas biaya sekolah.
  • Melakukan inovasi di bidang pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan, sekaligus menjaga produksi pertanian tidak merosot, misalnya Intensifikasi Pertanian.
  • Peningkatan kualitas sumber daya manusia agar mampu bekerja dengan baik dengan keterampilan yang memadai, seperti pendirian balai latihan kerja.
  • Pengembangan program-program khusus untuk membentuk wirausahawan yang ulet dan tangguh. Sehingga mereka tidak hanya berharap dapat bekerja, melainkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain di sekitarnya.
  • Menegakkan hukum secara tegas untuk para pelanggar hukum, seperti penebangan liar atau pengrusakan lingkungan. Sehingga  masalah lingkungan tidak tidak memperparah kondisi yang ada. Sekaligus menjamin ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat akan masalah-masalah kependudukan. Sehingga masyarakat menyadari betapa banyak masalah yang harus dihadapi jika jumlah kelahiran terus bertambah dengan cepat. Sehingga dengan kesadaran tersebut, maka akan bersedia menjalani program KB.

Barangkali itu yang menjadi langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi masalah kependudukan, walau pemerintah harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit demi menjamin kesejahteraan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun