Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mewaspadai Ramalan Thomas Malthus

21 September 2016   23:30 Diperbarui: 21 September 2016   23:43 3431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Malthus, pakar demografi berkebangsaan Inggris yang meramalkan bahwa pada pertengahan abad ke 19 pertumbuhan penduduk akan melampaui pertumbuhan pangan. Artinya akan terjadi kelaparan, kekurangan makanan dan kemiskinan di masa depan. (Gambar:sahatsijabat22.blogspot.com)

Sebaliknya, negara-negara maju malah mengalami penurunan. Jerman, Jepang dan Inggris misalnya. Pertumbuhan penduduk Negara Jerman dan Inggris cuma 0%. Tapi di sisi lain, hal ini juga menimbulkan masalah. Dengan kondisi ini, penduduk Jerman dan Inggris sepertinya akan terus berkurang, dan menjadi ancaman baru terhadap ketersediaan tenaga kerja. Begitu juga dengan Jepang. Saat ini Jepang boleh dikatakan sedang “kekurangan” bayi. Sebab menurut catatan kependudukan di sana, angka kelahiran bayi di Jepang sangatlah rendah dan merosot dengan tajam. Di sisi lain, angka kematian di Jepang justru meningkat. Terjadinya hal ini disebabkan oleh berbagai alasan, antara lain; meningkatnya jumlah orang yang belum menikah, meningkatnya biaya melahirkan dan membesarkan anak, meningkatnya jumlah wanita karir yang menunda untuk menikah, dan perubahan lingkungan masyarakat dan sosial. Dengan kondisi ini pula, yang ternyata dapat merugikan Negara Jepang itu sendiri, di mana memberikan dampak yakni menurunnya tingkat pertumbuhan dan pendapatan perkapita di Jepang.

Satu hal yang dapat dipelajari adalah negara-negara maju justru mengurangi laju pertumbuhan penduduknya dengan baik. Berbeda dengan negara berkembang ataupun negara yang masih miskin. Karena penduduk yang tinggi tentu akan menuntut konsekuensi yang tinggi pula.

Tiap negara memiliki jumlah penduduk yang variatif, sehingga cenderung memiliki struktur atau komposisi penduduk yang berbeda-beda juga. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti tingkat pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Dan ternyata struktur atau komposisi penduduk dapat ditampilkan dalam bentuk gambar berupa piramida. Ada tiga jenis bentuk piramida penduduk yakni bentuk limas, batu nisan dan bentuk granat.

Piramida Penduduk Indonesia berbentuk limas, dimana penduduk usia muda lebih banyak dari penduduk dewasa. (Gambar: tugaskuliahan45.blogspot.com)
Piramida Penduduk Indonesia berbentuk limas, dimana penduduk usia muda lebih banyak dari penduduk dewasa. (Gambar: tugaskuliahan45.blogspot.com)
Negara-negara miskin dan berkembang memiliki piramida penduduk berbentuk limas, dalam artian penduduk usia muda lebih banyak dari penduduk dewasa di mana jumlah pertumbuhan penduduknya cukup tinggi. Contoh-nya ya seperti negeri tercinta kita ini, Indonesia. Namun dengan tingginya jumlah penduduk usia muda kita akan mendapatkan bonus berupa bonus demografi. Kira-kira apa yang diharapkan dari bonus tersebut? Untuk apa bonus demografi itu?

Piramida Penduduk Negara-negara maju berbentuk batu nisan, dimana penduduk usia muda lebih sedikit dari penduduk dewasa. (Gambar www.eduspensa.com)
Piramida Penduduk Negara-negara maju berbentuk batu nisan, dimana penduduk usia muda lebih sedikit dari penduduk dewasa. (Gambar www.eduspensa.com)
Sementara negara-negara yang sudah maju memiliki struktur atau komposisi penduduk berbentuk batu nisan dan granat, dalam artian jumlah penduduk usia muda lebih sedikit atau hampir sama dibanding penduduk usia dewasa. Hal ini menunjukkan pertambahan penduduk yang sangat kecil.

***

Sebenarnya, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan atau ledakan penduduk? Seperti dikutip dari Ensiklopedia Pintar oleh Larousse, 2010/2011 Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer, ada beberapa hal atau poin yang membuat penduduk dunia melonjak begitu cepat, antara lain:

1. Kelahiran

Angka kelahiran yang tinggi tentu akan menambah jumlah penduduk baik di Indonesia ataupun di dunia. Tinggi rendahnya angka kelahiran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni:

  • Sifat alamiah manusia yang ingin melanjutkan keturunan.
  • Menikah muda/ ataupun pernikahan di usia produktif.
  • Anggapan bahwa anak dengan jenis kelamin tertentu lebih berharga di banding yang lain.
  • Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan seperti kedokteran dan obat-obatan.
  • Keluarga Berencana (KB).
  • Adanya campur tangan pemerintah dalam memberikan tunjangan untuk anak.
  • Dikeluarkannya UU perkawinan yang mengatur usia mempelai.
  • Tingginya biaya hidup dan biaya pendidikan.
  • Membatasi kelahiran adalah salah satu faktor penting yang akan mempengaruhi aspek lain dalam suatu negara.

2. Kematian

Jika kematian lebih kecil dibanding angka kelahiran, maka sudah pasti akan terjadi pertambahan penduduk. Kematian dapat terjadi karena banyak sebab, seperti mengalami wabah penyakit, bencana alam, hingga perang. Dari sebab tersebut, maka angka kematian penduduk sebenarnya dipengaruhi oleh:

  • Tingkat kesehatan
  • Tingkat pencemaran lingkungan
  • Tingkat keamanan suatu Negara
  • Kemajuan ilmu pengetahuan seperti di bidang kedokteran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun