Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Money

Ketika Pendidikan menjadi Investasi Masa Depan Bagi Anak

11 September 2016   00:03 Diperbarui: 11 September 2016   00:35 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya juga ingat ketika orang tua saya menganjarkan kepada saya bahwa, orang tua tidak berkewajiban menyekolahkan anak-anaknya, tapi bertanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya. Saya pikir tanggung jawab memiliki makna lebih dalam dibandingkan kewajiban. Lalu apakah orang tua berkewajiban membeli Asuransi Pendidikan untuk anak-anaknya demi mewujudkan cita-cita sang buah hati di tengah biaya pendidikan yang saat ini semakin mahal?

Mengutip informasi yang saya peroleh dari economy.okezone.com, biaya pendidikan mengalami kenaikan rata-rata 20 persen setiah tahunnya. Selain faktor inflasi, biaya pendidikan secara umum juga mengalami kenaikan  300% dalam kurun waktu 10 tahun. Biaya pendidikan sarjana di universitas swasta saat ini mencapai 250 juta. Dan bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya ke luar negeri, maka untuk biaya kuliah tingkat sarjana saja hampir mencapai 1 milyar.

Dengan melihat kenyataan yang ada, saya pikir Asuransi Pendidikan itu penting, karena orang tua saya juga melakukannya hingga saya dan adik-adik saya terjamin perlindungan berupa uang pertanggungan hingga kami selesai menamatkan kuliah S-I.

Yang saya ketahui orang tua saya membeli asuransi pendidikan dalam bentuk asuransi jiwa. Dan seperti yang katakan, asuransi jiwa ini memberikan perlindungan berupa uang uang pertanggungan jika orang yang namanya tertera sebagai tertanggung dalam polis asuransi meninggal. Asuransi jiwa ini juga memberikan jaminan pengembalian pada tahun-tahun yang sudah ditentukan jadwalnya dalam polis asuransi, sehingga dapat disesuaikan dengan jadwal masuknya anak-anak ke jenjang sekolah berikutnya.

Selain orang tua saya, saya juga sering ketemu dengan para orang tua yang membeli asuransi pendidikan, tetapi aneh nya mereka sering mengeluh karena tidak mendapatkan manfaat yang dinginkan. Saya pun berusaha menggali informasi mengapa hal ini dapat terjadi. Dan saya pikir informasi ini penting agar para orang tua lebih berhati-hati ataupun tidak melakukan kesalahan jika berkeinginan membeli asuransi pendidikan buat anak-anaknya.

Menurut informasi yang saya dapatkan, ada beberapa kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang tua saat membeli asuransi pendidikan. Pertama, menempatkan nama anak sebagai tertanggung dalam polis Asuransi pendidikan. Padahal ini dapat berakibat fatal pada rencana keuangan keluarga. Seharusnya nama yang tertanggung yang tertera adalah nama orang tua sebagai pemberi nafkah utama. Sehingga jika meninggal, anak sebagai ahli waris dapat menerima manfaat dari uang pertanggungan dari polis asuransi tersebut. Kedua, tidak memperhatikan target dana pendidikan. Saat membeli Asuransi Pendidikan orang tua seringkali hanya memperhatikan besarnya premi yang dibayarkan, namun melupakan tujuan utama untuk menerima manfaaat uang yang cukup untuk membiayai anak-anak yang sekolah di jenjang yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, para orang tua harus mempertimbangkan masak-masak untuk mencapai dana pendidikan, sehingga diperlukan solusi yang tepat agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang kembali. Menurut berbagai sumber yang saya baca, solusi tersebut antara lain; Pertamatentukan tujuan pendidikan, maksudnya para orang tua harus menentukan dulu perkiraan ke mana anak-anak kita akan bersekolah, mulai dari Play Group atauTaman Kanak-Kanak hingga masa kuliah. Karena ada nilai masa depan yang harus kita pertimbangkan. Jangan hanya mengejar ambisi pribadi tanpa mempertimbangkan kesiapan anak dalam  menghadapi kurikulum di sekolah yang orang tua anggap paling baik. Lakukan  riset kecil-kecilan tentang kurikulum dan total biaya (uang masuk dan biaya bulanan lainnya) untuk tiap jenjang pendidikan sebelum mengambil keputusan. Lalu lakukan cek apakah ilustrasi asuransi pendidikan dapat mencapai nilai masa depan dana pendidikan. Jika ilustrasinya saja tidak mencukupi, berarti kita sama saja memberi jaminan jika anak-anak kekurangan uang untuk bersekolah. Kedua, hitung biaya sekolah saat ini di sekolah yang dipilih. Total biaya harus mencakup biaya masuk sekolah, SPP, hingga biaya-biaya lain seperti buku, seragam sekolah, jajan, dan lain-lain. Ketiga, jangan lupa jika saat sedang berinvestasi, keluarga juga harus tetap membutuhkan perlindungan jika terjadi meninggal pada si pemberi nafkah utama keluarga. Karena itu, para keluarga membutuhkan asuransi jiwa yang dapat dibeli terpisah. Terakhir, konsultasikan dengan Financial Advisor untuk memudahkan kita dalam merencanakan pendidikan yang terbaik bagi sang buah hati.

Tabel contoh Pencapaian Dana Pendidikan menyangkut rencana keuangan dana pendidikan, untuk Anak usia 1 tahun, lahir tahun 2009 (sumber: fantastichaki.wordpress.com).
Tabel contoh Pencapaian Dana Pendidikan menyangkut rencana keuangan dana pendidikan, untuk Anak usia 1 tahun, lahir tahun 2009 (sumber: fantastichaki.wordpress.com).
Pada tabel dana pendidikan tersebut terlihat bagaimana dengan Rp. 2.821.849 per bulan, sebuah keluarga dapat dengan efisien mengumpulkan dana pendidikan dari PlayGroup hingga Perguruan Tinggi untuk 1 orang anak berusia 1 tahun.

Kita harus mengetahui bahwa efek inflasi pendidikan akan berdampak signifikan terhadap biaya yang harus kita keluarkan setiap tahunnya. Jangan hanya berfokus untuk memasukkan si anak di sekolah bergengsi tanpa mempertimbangkan kestabilan kondisi keuangan keluarga.

Kehadiran Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 sebagai perusahaan asuransi jiwa nasional pertama, saya pikir sangat membantu perencanaan keuangan, sehingga kita siap menghadapi berbagai hal, bahkan saat kita meninggal dunia. Melalui Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, manfaat perlindungan jiwa akan kita dapatkan, dan sebagai nilai lebih, investasi masa depan yakni dana pendidikan terutama bagi anak-anak kita akan terlindungi.

Wisma Bumiputera, Jl. Jend Sudirman Kav 75 Setiabudi Setiabudi Jakarta Selatan DKI Jakarta. Di sini kita dapat melakukan konsultasi keuangan dengan pihak Financial Advisor, tepatnya di bagian Bumiputera Bot Finance. (Foto: old.ipapa.co.id).
Wisma Bumiputera, Jl. Jend Sudirman Kav 75 Setiabudi Setiabudi Jakarta Selatan DKI Jakarta. Di sini kita dapat melakukan konsultasi keuangan dengan pihak Financial Advisor, tepatnya di bagian Bumiputera Bot Finance. (Foto: old.ipapa.co.id).
Masukkan semua informasi biaya pendidikan yang kita peroleh di www.bumiputera.com untuk mendapatkan gambaran tentang biaya yang akan kita butuhkan di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun