Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Memaknai Arti Penting Kebiasaan Makan Bersama Keluarga

25 Agustus 2016   00:12 Diperbarui: 25 Agustus 2016   00:37 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghabiskan akhir pekan dalam acara makan-makan bersama bereng keluarga besar di tepi pantai dengan membawa makanan dalam rantang (dok pri).

img-03-jpg-57bdd47609b0bd691d5cdc03.jpg
img-03-jpg-57bdd47609b0bd691d5cdc03.jpg
img-04-jpg-57bdd496ab92735c2232b607.jpg
img-04-jpg-57bdd496ab92735c2232b607.jpg
Foto-foto kami sekeluarga dalam menghabiskan akhir pekan dalam acara makan-makan bersama bereng keluarga besar di tepi pantai dengan membawa makanan dalam rantang (dok pri).
Foto-foto kami sekeluarga dalam menghabiskan akhir pekan dalam acara makan-makan bersama bereng keluarga besar di tepi pantai dengan membawa makanan dalam rantang (dok pri).
***

Tahu gak, menurut sebuah penelitian ataupun berbagai studi, kegiatan makan bersama keluarga ternyata memiliki banyak manfaat luar biasa bagi seluruh anggota keluarga. Manfaat dalam penelitian dan studi ini ternyata juga tidak jauh berbeba dari apa yang kami rasakan dulu saat berkumpul untuk makan bersama di rumah, terutama moment ramadhan saat berbuka puasa dan sahur.

Adapun manfaat luar biasa makan bersama keluarga yang akan diperoleh antara lain:

  1. Membangun kedekatan antar anggota keluarga. Ini sudah jelas seperti yang saya ceritakan, dengan makan bersama di meja makan, maka akan terjalin keakraban dan kedekatan antar anggota keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga dapat bertukar cerita ataupun pengalaman tentang apa yang dialami seharian. Misal ayah dapat bercerita bagaimana kegiatan di kantor, anak-anak dapat bercerita tentang hari-hari mereka di sekolah dan ibu bercerita tentang kegiatannya dirumah. Makan malam keluarga juga memungkinkan orangtua dan anak menjalin komunikasi terkait gizi dan pemilihan makanan sehat. Tentu hal ini akan menambah keharmonisan keluarga, membuat anak-anak belajar banyak hal dan anak-anak dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan seimbang.
  2. Kesempatan mendidik, melatih disiplin dan sopan santun. Dengan makan bersama di meja, anak-anak akan terbiasa dengan jam makan. Misal kita tentukan jam makan pagi pukul 07.00, jam makan siang pukul 12.30 dan jam makan malam pukul 19.30. Maka tentunya anak akan belajar disiplin dan akan berusaha menepati jam makan bersama keluarganya. Ia juga akan belajar tertib di meja dan mematuhi aturan, misalnya bagaimana cara menggunakan atau memakai alat-alat makan yang benar seperti sendok, garpu dan alat makan lainnya, mengatakan tolong dan terima kasih saat anggota keluarga lain menuangkan makanan dan sebagainya. Selain itu orang tua juga dapat mengajarkan mereka, misalnya jangan berbicara dengan mulut penuh, mulut jangan berbunyi ketika mengunyah, berhenti makan ketika sudah kenyang dan hal-hal lain sesuai dengan apa yang dibicarakan.
  3. Memperkenalkan makanan baru. Kesempatan makan bersama keluarga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan menikmati berbagai macam makanan baru kepada anak dan memperluas selera makan anak-anak. Bahkan, ibu juga dapat menunjukkan perbedaan sayur bayam dan sayur kangkung pada si anak mulai dari tekstur, rasa, dan warnanya. Anak-anak pun dapat belajar mencintai sayur. Ibu-pun perlu untuk mencari resep-resep baru yang dapat menambah macam masakan-masakan istimewa yang akan dihidangkan untuk keluarga. Dengan adanya kesempatan mencoba atau mencicipi aneka masakan baru, selera makan para anggota keluarga akan lebih tinggi, dan ini tentu akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan untuk anggota keluarga.
  4. Asupan nutrisi yang lebih baik. Menyantap makanan bersama keluarga terbukti memberikan asupan nutrsi yang baik kepada anak-anak utnuk pertumbuhan mereka. Keluarga yang masih memegang teguh tradisi makan bersama dengan menyantap makanan sehat dan mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran sehat yang mengandung banyak nutrisi, akan senantiasa memberikan asupan nutrisi yang baik untuk anggota keluarganya. Selain itu, hidangan yang disajikan yang mengandung nutrisi dan vitamin yang baik akan mampu meningkatkan kesehatan anak dan membuat ia menjadi optimal saat belajar.
  5. Lebih irit/hemat. Makan bersama keluarga selain meningkatkan komunikasi antara orangtua dan anak, tanpa disadari juga mengarahkan keluarga untuk berhemat. Menyiapkan hidangan makan di rumah tentunya lebih menghemat pengeluaran biaya bulanan keluarga, dibandingkan dengan membeli makanan di restoran ataupun makanan cepat saji lainnya.  Bayangkan berapa banyak uang yang harus dihabiskan jika jajan di tempat-tempat tersebut setiap harinya! Dengan lebih hematnya pengeluaran biaya, akan lebih memudahkan orang tua untuk menabung dan menyimpan uang untuk hal-hal yang lebih penting lainnya.
  6. Bekerja sebagai satu tim. Bekerja sebagai satu tim. Anak-anak dapat bekerja sama dengan menata dan membereskan meja, mencuci peralatan makan setelahnya, atau melayani yang lain-lain. Seraya usia bertambah, mereka juga bisa membantu memasak. Tentu hal ini semakin menambah kekompakkan sesama anggota keluarga.
  7. Makanan favorit. Nah, ini juga salah satu hal yang paling penting. Bagaimana mengharapkan seluruh keluarga untuk duduk bersama menikmati hidangan bila makanan yang disajikan itu kurang disukai? Cobalah menghidangkan sesuatu yang sama-sama digemari, makanan dengan menu seimbang, lezat namun sehat. Ini membutuhkan pemikiran, mungkin kita dapat membuat daftar makanan kegemaran setiap anggota keluarga dan menggilirnya dengan adil.

***

Saya percaya, kegiatan makan bersama keluarga akan menyediakan kesempatan yang ideal setiap hari. Sebagai orang tua, kesempatan ini akan membantu untuk selalu mengetahui  masalah anak-anaknya dan sebagai anak yang tertua akan membantu saya mengetahui dan mencari solusi akan problem adik-adik saya.

Makan bersama keluarga mungkin bukan solusi atas semua masalah, namun sepertinya hal ini tampaknya merupakan jalan keluar yang relatif mudah agar anak-anak dapat selalu memperoleh perhatian orang tua mereka dan dalam suasana santai, hangat dan penuh kasih tentunya. Sehingga akan terbentuknya generasi muda yang baik dan sehat baik secara psikis, fisik, mental  dan sosial.

Pusat Nasional AS untuk Penanganan Kecanduan dan Penyalahgunaan Zat Berbahaya di Columbia University mendapati bahwa anak-anak muda yang makan bersama keluarga mereka sekitar lima kali seminggu mengalami lebih sedikit masalah atau problem yang berkaitan dengan kecemasan, kebosanan, atau kurangnya minat, dan mereka mendapat nilai-nilai yang lebih baik di sekolah.

Semoga dengan dapat memaknai arti penting dari kebiasaan makan bersama keluarga, maka kebiasaan ini dapat terus lestari dan terjaga di keluarga kita masing-masing.

Twitter dan Facebook

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun