Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Alexis Sanchez, Sosok Pemain Besar dan Bintang Bola Masa Depan

3 Juli 2016   23:59 Diperbarui: 4 Juli 2016   00:32 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cepat, punya energi yang luar biasa, skill olah bola ciamik, piawai memberikan umpan, plus memiliki tendangan keras nan akurat dan yang paling penting dia suka permainan sepak bola yang menyerang. Pemain lawan juga sulit menjaga dan merebut bola dari kakinya, menjadikan sosoknya kerap membuat pusing sekaligus jadi objek tebasan kaki para pemain lawan. Ia pun eksekutor gol yang piawai. Dialah Alexis Sanchez yang memasuki babak baru dalam kariernya di ajang Copa America 2016. Pemain asal Chile ini terus menjadi sorotan utama berkat peran penampilan apiknya  di ajang Copa America 2016 yang bergelar Centenario tersebut.

Memang kompetisi di Copa America Centanario 2016 jelas tak mudah bagi playmaker kelahiran Chile tersebut. Guna mendapatkan layanan Sanchez, Arsenal mesti merogoh kocek sebagai nilai transfer sekitar 30 juta Poundsterling atau sekitar 592 miliar Rupiah guna memboyongnya ke klub besar tersebut. Dan ia dikabarkan mendapat gaji sebesar150 ribu Pounds (tiga miliar Rupiah) per pekan. Harga fantastis yang wajar bagi gelandang yang bahkan kerap memilih memberikan umpan pada rekan ketimbang menyelesaikan sendiri menjadi gol.

Dalam sebuah wawancara oleh America TV selesai memenangkan pertandingan final Copa America 2016, Sanchez menyatakan bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk melewati pemain dalam posisi one on one. Sanchez selalu diberitahu untuk melakukan hal tersebut ketika ia menggiring bola. Dan tentu saja menyenangkan jika dinobatkan sebagai man of the match, tapi itu bukan tujuannya menjadi pemain terbaik. Sanchez berharap dirinya dapat menjadi lebih tangguh.

“Kami telah siap dan selalu siap, apa yang saya harapkan adalah tetap menikmati permainan dan menjadi penentu seperti yang saya telah lakukan dalam beberapa pertandingan awal kami,” ujar pemain bernomor punggung 7 ini.

Sánchez memulai karier sebagai pemain yunior di klub CD Cobreloa saat berusia 15 tahun. Cuma segelintir pemain yang mampumembuat aksi dramatis terutama di awal karier mereka. Dan untuk semua pesona dan kharismanya di ajang Copa America serta tentu saja berkat kaki ajaibnya, Sanchez lantas tak merasa harus berpuas diri. Ia merasa kariernya masih panjang dan belum meraih sukses apapun. Ia merasa baru memulai sebuah babak baru dalam karier dan kehidupannya. Kenapa saya katakana kaki ajaib? Karena dia punya julukan El Nino Maravilla (Bocah Ajaib) dan Sanchez masuk dalan daftar 50 remaja paling berpotensial di dunia milik majalah World Soccer.

Alexis Sanchez dibesarkan dalam keluarga dimana hasrat terhadap sepak bola amat dominan. Ia telah membuat langkah-langkah yang sensasional pada perjalanan di Copa America 2016, yang menjadikannya sebagai pemain terbaik Copa America 2016. Seperti suksesnya dia mengeksekusi penalti sehingga Chile menang 4-2 (0-0) dalam babak partai final Copa America 2016 melawan Argentina.

Nama Sanchez memang belum setenar Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun banyak orang yang memujinya sebagai bintang masa depan dan tentunya  sebagai bintang baru di Arsenal.  Banyak pula dari media, para pelatih, dan para pemain lainnya membandingkan dirinya dengan pemain terbaik dunia yang saya sebutkan diatas. Saya juga yakin dengan melihat skill permainannya, kecepatannya dan kekuatan fisiknya dia bakal menjadi pemain besar. Sanchez dapat bermain sebagai seorang gelandang serang atau gelandang sayap. Ia pun kerap kerap digambarkan sebagai pemain tanpa kenal takut, gelandang serang eksplosif yang mampu mengubah permainan dengan kecepatan dan kepiawaian dalam menggiring bola. Saya pikir ia pantas disandingkan sejajar dengan Messi dan Ronaldo.

Perlahan tapi pasti, pemuda kelahiran kota Tocopilla, Chili, 19 Desember 1988 ini telah menjadi pemain bola kebanggaan negaranya, bahkan mungkin suatu saat kebanggaan dunia karena ia memiliki segalanya yang dibutuhkan oleh seorang pemain berkelas dunia. Buat saya Sanchez adalah seorang kompetitor sejati, bukan orang yang curang dan juga bukan seorang yang cenggeng, karena kita juga tak mendengar dia mengeluh saat ia dilanggar. Berbekal bakat dan talenta yang luar biasa dengan usianya yang terbilang muda, Sanchez bakal punya masa depan cerah. Luar biasa semoga bakat dan talenta yang dimiliki Sanchez dapat menginspirasi banyak pemain lain di dunia, termasuk para pemain di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun