Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Infrasruktur untuk Indonesia yang Lebih Sejahtera

2 Juli 2016   00:13 Diperbarui: 2 Juli 2016   00:26 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pekerja melintas dekat proyek sistem transportasi kereta ringan (light rail transit/LRT) yang diresmikan pembangunannya dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo di kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (9/9/2015). Pembangunan dua koridor awal LRT, yakni Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer (km) dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km, membutuhkan anggaran Rp 23,8 triliun dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. (dok properti.kompas.com)

Tindak lanjut dari kunjungan tersebut, Jokowi mengutus Menteri Pertanian Dr. Andi Amran Sulaiman untuk melihat langsung ke lapangan akan bendungan yang selama ini telah diidamkan masyarakat luas khususnya petani. Sang Menteri pun datang pada 4 Agustus 2015 guna melihat langsung kondisi bendungan dan irigasi Lhok Guci yang terdapat di desa Seumantok Kecamatan Pante Ceuremen Kabupaten Aceh Barat.

Menteri Pertanian R.I Dr. Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Aceh Barat, H.T Alaidinsyah pada selasa 4/8 melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Barat guna melihat langsung kondisi bendungan dan irigasi Lhok Guci (dok Pri) .
Menteri Pertanian R.I Dr. Andi Amran Sulaiman bersama Bupati Aceh Barat, H.T Alaidinsyah pada selasa 4/8 melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Aceh Barat guna melihat langsung kondisi bendungan dan irigasi Lhok Guci (dok Pri) .
Irigasi dan bendungan Lhok Guci yang telah dibangun sejak 13 tahun lalu, saat ini belum berfungsi maksimal dikarenakan belum terbangunnya saluran-saluran yang mengairi persawahan masyarakat. Dalam kesempatan berdialog dengan masyarakat di sekitar bendungan dan irigasi Lhok Guci, Menteri Pertanian mengatakan akan memberikan bantuan program cetak sawah baru untuk Kabupaten Aceh Barat sebanyak 10.000 hektar sesuai dengan kondisi lapangan yang ada. Selain itu di tahun anggaran 2017, Kementerian Pertanian juga akan menambah 500 sampai 1.000 hektar program cetak sawah baru. Apa yang dikatakan sang menteri ini tentu disambut antusias oleh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk saya tentunya. Bupati Aceh Barat, H.T Alaidinsyah menyampaikan terima kasih atas kunjungan bapak Presiden Jokowi dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, guna melihat langsung kondisi lapangan. Beliau berharap kunjungan ini akan mendorong percepatan pembangunan maupun pendanaan bagi saluran irigasi, sehingga menjadi manfaat besar bagi masyarakat, khususnya di Kabupaten Aceh Barat.

Irigasi dan bendungan Lhok Guci yang sempat dikunjungi Jokowi dan Menteri Pertanian R.I Dr. Andi Amran Sulaiman (dok pri)
Irigasi dan bendungan Lhok Guci yang sempat dikunjungi Jokowi dan Menteri Pertanian R.I Dr. Andi Amran Sulaiman (dok pri)
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, bertekat menjadi penyumbang produksi tanaman pangan untuk skala nasional dengan tuntasnya sarana pendukung irigasi teknis Lhok Guci yang mampu mengaliri 20.000 ribu hektar sawah di kawasan itu. Tekad tersebut terwujud dengan ketersediaan lahan pertanian serta dorongan dari pemerintah pusat yang memberikan kesempatan bagi kabupaten, khusunya Aceh Barat memperluas 10.000 hektar area baru untuk terpenuhinya distribusi air dari irigasi dan bendungan.

Pada peninjauan bendungan dan irigasi Lhok Guci ini, sang menteri juga menyerahkan bantuan alat-alat pertanian kepada kelompok tani berupa; pompa air sebanyak 7 unit, pupuk 400 ton, handspayer elektrik 10 unit dan racun pembasmi hama.Apa yang dicanang. dilakukan dan diterapkankan oleh Menteri Pertanian ini, moga juga dapat diaplikasikan di daaerah-daerah lain di Indonesia juga ya!

Tingkatkan Pengawasan

Pembangunan infrastruktur dari berbagai proyek yang telah dan akan dilaksanakan, tentu harus mendapatkan pengawasan yang ketat oleh semua pihak, tidak saja oleh pemerintah tapi juga lembaga-lembaga independen lainnya yang juga turut berperan aktif. Pengawasan ini sangat perlu agar proyek yang sedang dibangun atau dilaksanakan sesuai dengan ketentuan ataupun jadwal yang ditetapkan, sehingga kualitasnya baik dan bermutu. Kepada pihak kontraktor harus bekerja maksimal dengan memperhatikan aspek kualitas, lingkunan dan ketepatan waktu.

Pemerintah juga harus serius untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh, mulai dari proses tender, pengerjaan awal, sampai akhir hingga selesai. Kemudian kepada aparat penegak hukum, jaksa, kepolisian, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus ikut melakukan pengawasan dari awal sehingga semua proyek dapat berjalan dengan baik. Apabila semua pihak dapat menjalankan fungsi pengawasan dengan baik, maka hasil yang diharapkan dari setiap proyek juga dapat terlaksana dengan baik, yang pada gilirannya dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Oleh karena itu, melihat keberadaan sarana infrastruktur yang memiliki multi fungsi dan multi efek bagi masyarakat, sangat diharapkan agar pembangunannya dapat selesai sesuai dengan rencana.

***

Untuk menggerakkan nadi perekonomian masyarakat, pilihan yang tepat menurut saya memang fokus pada infrastruktur. Sebab dengan tersedianya infrastruktur yang memadai, akan mengoneksikan lahirnya pertumbuhan ekonomi masyarakat itu sendiri. Dan membangun infrastruktur sudah menjadi tugas pemerintah dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun