Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Money

Investasi Kita, Masa Depan Kita

16 Juni 2016   16:28 Diperbarui: 16 Juni 2016   16:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus lain yang disebabkan oleh perencanaan keuangan yang tidak tepat. Ada selebritis dengan bayaran honor ratusan juta, bahkan miliaran mungkin, tapi ujung-ujungnya jatuh bangkrut.Seperti yang dialami oleh Pamela Anderson pemain serial TV Baywatch yang hartanya habis terkuras hanya untuk membayar utang. Aminah Cendrakasih, Pemeran Emak dalam Film Si Doel Anak Sekolahan. Bintang yang berjaya di era 1950-an hingga 1980-an, membintangi sekitar 70 film dalam perjalanan karirnya. Namun siapa sangka, diusia senjanya Ia justru kesulitan ekonomi dan kesulitan membayar biaya rumah sakit. Ada lagi petinju terkenal Mike Tyson dengan gaji ratusan juta dolar, namun akhirnya dikabarkan pailit.

Belajar Dari Si Kaya

Saya teringat, kata Liembono seorang praktisi investasi Indonesia, bahwa sebelum berinvestasi perlu dicermati dua hal penting yakni: Pertama, orang kaya berinvestasi dulu baru belanja, sedangkan orang miskin belanja dulu baru berinvestasi. Oleh karena itu bagi yang ingin kaya, maka bentuklah karakter orang kaya dalam diri kita. Kedua, berinvestasi berarti menahan diri dari kenikmatan masa kini untuk kenikmatan yang lebih besar di masa depan. Fenomena yang umum terlihat bahwa orang miskin menghabiskan uangnya, lalu menabung sisanya. 

Sementara orang orang kaya menabung dulu baru kemudian menghabiskan pendapatannya. Keadaan ini sering terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, yang menjadi masalah adalah priorias. Si kaya lebih memprioritaskan menabung atau berinvestasi daripada belanja. Sementara kebanyakan orang begitu dapat gaji, langsung dibelanjakan. Jika kita habiskan gaji katakanlah 70% hanya dalam waktu seminggu, maka tiga minggu berikutnya kita lalui hanya dengan 30% gaji dan hampir pasti sulit untuk ditabung. Jadi kerja kita hanya dapat lelah atau capeknya saja.

Bagi kita-kita yang saat ini masih pelajar, mahasiswa atau pegawai kantoran yang bergaji pas-pasan, cobalah untuk menabung walau hanya sedikit. Disini tujuannya bukanlah uangnya, melainkan kebiasan yang harus dipupuk sejak dini. Mulailah menabung paling sedikit yaa 10% dari gaji yang ada setiap bulan, setelah itu sisanya baru digunakan. Sedikit demi sedikit, usahakan dinaikkan persentase gaji yang ditabung, hal ini adalah penting sekali untuk memupuk kebiasaan hidup yang berorientasi jangka panjang.

Kemenangan investasi akan dinikmati di masa depan karena dapat mengatasi biaya hidup yang terus melambung tinggi, biaya sekolah anak yang terus meningkat, biaya kesehatan yang sulit dipredikasi dan biaya-biaya-biaya lainnya yang tak terduga tapi harus kita keluarkan demi keluarga tercinta. Ingat, masa depan kita adalah kita yang menentukan. Ada lagi pepatah yang mengatakan, if you fail to plan, you plan to fail (jika kamu tidak memiliki rencana, maka kamu sedang berencana untuk gagal).  Oleh karena itu, sebuah rencana pengelolaan keuangan yang bijak akan membantu kita untuk menentukan tujuan hidup kita di masa depan yang lebih baik. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun