Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[HUT RTC] Nyanyian Kehidupan di Kota Kecil Belitung  

11 Maret 2016   16:35 Diperbarui: 11 Maret 2016   20:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[caption caption="Sumber Inspirasi: astikaanindiya.blogspot.com "][/caption]

Minggu Kedua : Mengapresiasi Sebuah Novel

Udara pagi, kicauan burung menyambut

Membawa sekuntum petualang, menjelajah hamparan

Terdampar tawa-tawa murid-murid baru

Kehidupan adalah nyanyian

Musim ke musim datang silih berganti

Terkenang kayu asa dikisaran, di kota kecil Belitung

 

Anak-anak ibu pertiwi

Berkelana dalam segala keterbatasan

Sepi terlahir  dengan sekolah miskin

Menyela diantara rindu-rindu…. mimpi-mimpi

Kami mengulum angin, menghadang ombak-ombak

Untuk ilmu begitu berat perjuangan

 

Mereka  tak peduli tentang kehidupan sekolah kami

Ah! Tak ada jua yang tahu bagaimana

Kisah perjuangan kami menuju sekolah

Sebuah dunia yang tak tersentuh, sunyi menikam angan

Kecuali seorang pria berpakaian seperti ninja, ia seperti akan berangkat ke bulan

membawa asap putih, kamipun bersorak-sorak kegirangan

 

Bulan, bintang dan matahari mengajarkan kami mengerti arti kebersamaan

Mengobarkan semangat kami yang selalu dirundung kesulitan dalam menempuh pendidikan

Memberi harapan dan keberanian untuk bangkit dari jurang kemiskinan

Berjuang pantang menyerah untuk kami, diri kami dan hidup kami

Hiduplah untuk memberi sebanyak-banyaknya

Bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya

 

Indahnya senja pelangi

Ajari kami tentang dunia

Menuntun menemukan keceriaan

Melihat peluang bukan hambatan

Menjadi pemimpi sejati

Karena hidup penuh aroma

*** 

Tanjung Meulaboh, 11 Maret 2016

 

Terinspirasi novel LASKAR PELANGI karya ANDREA HIRATA

Novel berjudul Laskar Pelangi bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong, kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana dan semangat mereka yang lain untuk meraih ilmu. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanya tersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut mengatasnamakan diri mereka sebagai laskar pelangi, nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap pelangi. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak terduga. Secara perlahan mereka menemukan keunggulan di dalam diri dan persahabatan. Ini mungkin yang menjadi titik fokus Andrea Hirata.

Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

***

Karya ini di ikutsertakan dalam rangka memeriahkan HUT Perdana Rumpies The Club 

[caption caption="Sumber Ilustrasi: RumpiesTheClub@dok"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun