Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Dua Pemuda yang Bahagia Menjadi Duta Sumbing dan Duta Baca Aceh

25 Januari 2016   18:26 Diperbarui: 25 Januari 2016   19:11 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kisah Dua Pemuda Yang Bahagia Menjadi Duta Sumbing Dan Duta Baca Aceh, (dok pri)."][/caption]

Kisah Satu, Rahmad Maulizar, Bahagia Menjadi Duta Sumbing Aceh

Namanya Rahmad Maulizar, orang-orang yang mengenalnya memanggil Rahmat Ojer dengan sapaan Ojer, putra kelima dari 6 bersaudara pasangan Ozer (anggota Satpol PP) dan Alm Nurhayati merupakan sosok pemuda yang tekun dan pantang menyerah. Lahir di Meulaboh 20 september 1991 Rahmad mengalami kondisi bibir sumbing yang dibawa sejak lahir. Cacat itu membuat Rahmat sering menjadi bahan ejekan/olokan kawan-kawan main di sekitar rumah dan sekolah. Di lebih sering berada di dalam rumah karena minder. Ozer, ayahnya, tak mampu memulihkan kondisi bibir Rahmat.

[caption caption="Rahmad Maulizar, orang-orang yang mengenalnya memanggil dengan sapaan Ojer, (dok pri)."]

[/caption]Namun Rahmat tak ingin terus terpuruk dalam kondisi yang tak diinginkannya itu. Dengan berinisiatif sendiri, mencari informasi tempat- tempat yang membuka kegiatan operasi bibir sumbing. Pada saat ia menginjak bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) tepatnya tahun 2008, Rahmad memberanikan diri mendaftar sebagai pasien operasi bibir sumbing di Rumah Sakit (RS) Malahayati Banda Aceh. Kegiatan sosial yang diprakarsai oleh Yayasan International Smile Train yang berpusat di New York itu, memberikan perubahan bagi dirinya. Ia mengakui harus menjalani 7 kali operasi sepanjang Tahun 2009 sampai 2011 yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Jailani Specialis Bedah Plastik Rekontruksi, sosok dokter yang begitu peduli terhadap penderita bibir sumbing. Dan dokter itu pula yang membuat dirinya ikut bergabung membantu sang dokter mencari penderita bibir sumbing untuk dioperasi gratis.

Hasilnya cukup memuaskan, di Tahun 2011 Rahmad mendapat penghargaan dari yayasan yang sama karena dipilh sebagai pasien terbaik dan terbagus hasil operasi bibir sumbing se-Indonesia, sejak saat itu ia ditunjuk sebagai Duta Bibir Sumbing Aceh.

Keberhasilan yang dirasakan oleh dirinya ,menjadikan langkah awal pergerakan sosial yang terus digelutinya. Hingga pada suatu ketika,  H. Kamarudin Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golkar  Aceh Barat, memintanya untuk terus melacak keberadaan masyarakat yang menderita bibir sumbing untuk mau dioperasi ke RS  Malahayati Banda Aceh.

Pada saat itu, tercatat 103 orang masyarakat yang berhasil di operasi  dari wilayah Barat-Selatan Aceh, tanpa di pungut biaya apapun. Para pasien tersebut kini menganggap saudara kepada pemuda yang juga dipercayai menjadi Ketua Komunitas Peduli Keselamatan Bersama dan Sekretaris Remaja Mesjid Al Istiqomah di desa tempat tinggalnya yakni komplek Perumnas Desa Suak Ribee Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat.

Di Tahun 2016 ini, Rahmad kembali melakukan aksinya mencari masyarakat yang menderita bibir sumbing di kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya dan Aceh Jaya. Untuk suksesnya kegiatan sosial tersebut, dia pun bergabung bersama rekan-rekannya dalam kelompok Pemburu Bibir Menderita Sumbing (Pembimbing) Aceh. Kemudian, ia-pun langsung menghadap Bupati Aceh Barat H.T Alaidinsyah untuk bermitra dengan Pemerintah Daerah dengan meminta bantuan jasa angkutan bus untuk membawa rombongan pasien. Ada sekitar  25 orang yang sudah terdaftar dan Rahmad sendiri yang akan mengawal mereka sampai kembalinya nanti.

“Sejak umur 19 Tahun saya sudah aktif di Pembimbing Aceh, ada perasaan bahagia dapat berbagi dan melihat mereka dapat tersenyum, tersenyum dengan mengembang seperti orang normal lainnya.” ucapnya baru-baru ini saat ditemui  di sebuah kafe kopi internet  suatu sore di kota Meulaboh.

[caption caption="Pergerakan sosial operasi gratis bibir sumbing yang terus digelutinya, (dok pri)."]

[/caption]Kemudian sebagai Ketua Komunitas  Peduli Keselamatan Bersama, Rahmad bersama rekan-rekannya juga kerap membagi-bagikan ratusan masker untuk pengendara sepeda motor. Langkah ini dilakukannya untuk mengurangi bahaya debu bagi pengendara motor yang dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan ganngguan kesehatan. Selain itu, juga memberikan himbauan agar pengendara motor menggunakan kacamata atau penutup helm untuk menghindari debu masuk ke mata dan mengakibatkan iritasi. Rencananya pembagian masker ini akan terus dilakukan di sepanjang jalan yang berdebu. Benar-benar salut buat Rahmad (Ojer)!

[caption caption="Saat membagikan masker, (dok pri)."]

[/caption]Tugas kemanusiaan ini sungguh terasa ringan bagi Rahmad, karena ini adalah panggilan jiwanya, sehingga ia melakukannya dengan tulus dan ikhlas, serta akan terus berusaha agar Indonesia khususnya Aceh, dapat bebas dari bibir sumbing dengan bekerja sama dengan Yayasan International Smile Train. Untuk itu Rahmad yang saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Sosial Politik jurusan Administrasi Negara Universitas Teuku Umar Meulaboh itu, terus membangun jati diri dan mengukir prestasi yang menjadi dua hal motto penyemangat hidupnya.

[caption caption="Rahmad Ozer, dengan berbagai aksi kemanusiaan yang dilakukannya, (dok pri)."]

[/caption]Rahmat kini kerap menjadi pembicara dalam forum-forum pemerintahan terutama di kecamatan dalam mensosialisasikan penyebab penderita bibir sumbing bagi balita atau cabang bayi dan sosilisasi kesehatan bagi  ibu  hamil  agar  merawat kandungan dan menjaga  kesehatan  saat  hamil.  Dalam sebuah sosialisasinya dia pernah berujar, “Banyak anak-anak dengan bibir sumbing memiliki kemampuan dan prestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun