Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lima Aksi Tangguh Plus Peran Axa Mandiri dalam Persiapan dan Perencanaan Pendidikan Bagi Anak Sejak Dini

31 Oktober 2015   21:04 Diperbarui: 31 Oktober 2015   21:16 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber foto: www.hsbc.co.id"][/caption]
Merencanakan pendidikan anak kita sejak dini merupakan hal yang amat penting untuk dilakukan. Pendidikan menjadi bekal bagi sang anak agar menjadi manusia yang mandiri, berkarakter, berwawasan, berketerampilan dan berguna bagi sesama terutama di masa depan. Namun sekarang kita tahu, biaya pendidikan terus naik setiap tahun, hal ini membuat kita terutama sebagai orang tua perlu persiapan dan penyesuaian menghadapinya. Bahkan bisa jadi, persiapan dan penyesuaian yang dilakukan jauh-jauh hari pun bisa mengalami perubahan. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan, begitu juga dengan umur dan keadaan kita.

Segala hal-hal yang menguntungkan di hari esok, sangat penting untuk dilakukan sebagai manusia yang berakal dalam menjalani kehidupan yang penuh misteri. Begitu juga tentang pendidikan, terutama pendidikan anak-anak kita kelak yang harus aman walau apapun yang terjadi. Kita harus mewaspadai risiko-risiko yang terjadi sepanjang perjalanan hidup kita menuju terwujudnya dana pendidikan anak kita, seperti ketika produktifitas pencari nafkah bagi anak yang bisa saja terganggu karena sakit kritis, cacat, kecelakaan, ataupun meninggal dunia. Karena sejatinya anak-anak kita akan terus tumbuh dengan usia yang juga terus bertambah seiring dengan tingkat pendidikannya, dan setiap tingkatan pendidikan-nya pasti berbeda akan hal kebutuhan dana/biaya pendidikan-nya. Sehingga dari itu timbul pertanyaan, apakah kita sebagai orang tua sudah memiliki persiapan dan perencanaan pendidikan yang cukup bagi anak kita? Apakah kita sudah memikirkan berapa dana dan perencanaan keuangan pendidikannya, mau menyekolahkan kemana dan setinggi apa jenjangnya, hingga perlindungan dana pendidikannya jika terjadi sesuatu yang tidak dikehendaki terjadi pada kita. Sudah siapkah kita dengan semua hal itu?

Persiapan dan perencanaan pendidikan bagi anak

Ada hal-hal yang perlu kita telusuri dalam melaksanakan persiapan dan perencanaan pendidikan anak kita sejak dini, yakni:

1. Tentukan setinggi apa jenjang pendidikan anak dan akan disekolahkan kemana

Saat ini, untuk biaya sekolah negeri hingga jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau batasan pendidikan minimal 9 tahun, pemerintah memang sudah memberikan sejumlah subsidi pendidikan berupa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun bagaimana jika kita ingin menyekolahkan anak ke sekolah swasta atau sekolah favorit dan ternama sampai jenjang sarjana? Atau ingin menyekolahkan anak ke sekolah nasional plus yang mengajari anak berkemampuan bahasa asing? Tentu mengharuskan kita mengeluarkan biaya tambahankan? Apalagi jika kita berkeinginan menyekolahkan anak ke luar negeri, tentu biayanya juga akan semakin tinggi.

Beberapa waktu yang lalu saat saya berkumpul di acara keluarga di Banda Aceh, salah seorang saudara saya merasa bingung dan kepikiran sekali dalam mempersiapkan biaya pendidikan putrinya yang memasuki usia playgroup. Dia begitu terkejut ketika mendengar dan mengetahui jika rekan di kantornya, harus mengeluarkan uang belasan juta rupiah hanya untuk mendaftarkan anaknya di salah satu playgroup ternama di Banda Aceh. Saya pun juga sempat terkejut, karena hanya untuk kelas bermain dan taman kanak-kanak, sudah harus mengeluarkan biaya sebesar itu, bagaimana untuk jenjang pendidikan berikutnya ya…? Sayapun dibuat geleng-geleng kepala karena tak habis pikir dengan makin mahalnya pendidikan saat ini.

Keinginan orang tua menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan yang bagus, berkualitas dan sesuai dengan potensi anak hingga ke jenjang sarjana tentu ada pada setiap orang tua, apalagi di era globalisasi sekarang dengan persaingan kerja yang amat ketat, bahkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari negara lain dapat bebas masuk ke Indonesia untuk bekerja. Dengan begitu harapan orang tua, anak-anaknya dapat memiliki sumber daya yang mumpuni, pintar dan mampu bersaing dengan manusia negara lain serta sukses dalam mencari kerja.

2. Hitung berapa kebutuhan biaya pendidikannya

Setelah kita tahu ke mana anak kita akan disekolahkan dan sampai jenjang mana ia disekolahkan, maka kita harus menghitung perkiraan biaya yang harus dikeluarkan. Biaya tersebut meliputi biaya sekolah hingga biaya kebutuhan hidup selama sekolah. Seperti yang telah saya katakan, biaya pendidikan makin mahal dari tahun ke tahun. Biaya pendidikan makin tinggi karena pendidikan yang berkualitas tentu ada harga dan nilainya. Sekadar gambaran, saya akan memperlihatkan tabel-tabel berikut kepada anda.

[caption caption="Sumber: www.manulife-indonesia.com"]

[/caption]

[caption caption="Sumber: hatihatifg.wordpress.com"]

[/caption]

Tabel 1 menggambarkan mengenai perkiraan biaya pendidikan yang rata-rata kenaikannya sekitar 5-20% per tahun di berbagai negara di dunia, dan Indonesia termasuk paling tinggi. Jadi jika kita misalkan biaya untuk masuk ke perguruan tinggi hari ini 15 juta Rupiah, maka 10 tahun yang akan datang biaya yang harus kita siapkan paling kurang 30 juta Rupiah. Selain itu dari tabel ini, kita juga dapat memahami biaya pendidikan dan biaya hidup dari negara yang berbeda. Ini tentu akan membantu kita mengukur seberapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membiayai pendidikan anak-anak kita. Kemudian Tabel 2 mengambarkan perkiraan biaya pendidikan tiap-tiap jenjang dengan menyiapkan dana pendidikan dalam produk investasi. Pada Tabel ini kita dapat mempelajari dan menganalisis bahwa untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan tersebut, tersedia dua pilhan bagi kita yakni pilihan menabung atau berinvestasi. Jika kita memilih menabung, maka untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, kita harus menyisihkan kurang lebih Rp. 4,8 juta per bulan. Sementara, jika memilih menempatkan dana pada investasi, dana yang harus kita sisihkan sekitar Rp. 1,5 juta per bulan.

[caption caption="Sumber foto: pandjiharsanto.com"]

[/caption]
Selain itu peningkatan biaya-biaya akibat inflasi dan penurunan suku bunga bank juga merupakan salah satu faktor penyebab tingginya biaya pendidikan terutama di Indonesia. Maka dari itulah, kita sebagai orang tua harus mempersiapkan anggaran atau dana pendidikan anak kita sejak dini secara cermat.

Dari gambaran tabel-tabel di atas, mungkin sebagian kita akan kelabakan dan khawatir bagaimana menyiapkan dana pendidikan anak kita di masa mendatang dengan biaya sebesar itu dan ditambah dengan adanya inflasi, sampai-sampai harus melakukan pinjaman kepada bank atau sanak saudara, bahkan sampai dengan harus menjual aset yang ada seperti tanah, rumah, perhiasan dan lainnya. Tidak harus seperti itu, pasti ada alternatif lain yang lebih bijak dan lebih baik untuk mempersiapkan semua hal ini.

3. Miliki rencana keuangan untuk memenuhi dana pendidikannya

Setelah kita tahu berapa biaya kebutuhan pendidikan anak, maka langkah selanjutnya kita harus menentukan rencana keuangan mana yang terbaik agar biaya pendidikannya dapat terpenuhi. Untuk itu kita perlu membedakan beberapa sumber keuangan baik untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka waktu di bawah satu tahun, kita bisa mencari investasi dengan risiko yang rendah, misalnya tabungan rencana pendidikan (tabungan pendidikan). Sedangkan untuk jangka waktu yang lebih panjang, kita bisa mencari pilihan atau layana investasi yang berorientasi jangka panjang dengan tingkat bagi hasil lebih tinggi misalnya. Namun untuk pilihan ini, kita juga perlu mempertimbangkan kemungkinan risiko kehilangan dana nya yang juga lebih tinggi. Untuk pilihan ini kita bisa berinvestasi dalam bentuk reksadana atau produk keuangan lainnya. Terutama produk tersebut sesuai dengan kebutuhan kita.

Menabung di tabungan rencana pendidikan memang harus kita mulai sedini mungkin, seperti pasangan yang baru menikah, harus segera memulai menyiapkan tabungannya tanpa harus menunggu hamil dulu. Karena usia terus bertambah, sementara belum tahu kapan akan hamil. Jika hamil di usia lanjut, jangka waktu usia produktif semakin pendek sementara anak masih kecil. Bagi yang belum menikah, akan semakin baik jika juga dari sekarang menyiapkan dana pendidikan untuk anak-anak di masa depan, karena semakin cepat kita memulai, maka akan semakin mudah pula dalam mengatur keuangan di masa depan.

Dengan menabung di tabungan rencana pendidikan, kita akan dipaksa menyisihkan uang setiap bulannya sampai jangka waktu tertentu dengan mendapat bunga dari tabungan sampai target terpenuhi. Sehingga nanti di masa depan kita tidak kaget dengan besarnya biaya pendidikan. Jika kita terlambat memulai rencana menabung sejak dini, tentu akan mengakibatkan tidak hanya biaya kontribusi bulanan yang besar, tetapi juga tidak mempunyai cukup dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak seperti yang kita inginkan.Jadi harus dimulai dari sekarang ya menabunngnya.

4. Miliki perlindungan dana pendidikannya

Kita perlu memikirkan bagaimana melindungi dana pendidikan anak kita jika terjadi sesuatu pada kita. Apalagi jika saat ini kita menjadi satu-satunya pemberi nafkah dalam keluarga. Perlidungan dana pendidikan itu adalah asuransi pendidikan. Saya menilai positif program asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan menjadi salah satu alternatif dan solusi penting dalam mengatasi mahalnya biaya pendidikan setiap tahun. Sehingga asuransi ini sangat penting agar pendidikan anak kita lebih terjamin dan menjadi sarana bagi para orang tua untuk merencanakan dan mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini bahkan ketika produktifitas pencari nafkah bagi anak terganggu karena resiko-resiko yang telah disebutkan diatas. Namun sayangnya, sosialisasi dan edukasi asuransi pendidikan selama ini masih minim. Untuk itu sosialisasi dan edukasi asuransi pendidikan harus lebih digalakkan dan perusahaan-perusahaan asuransi harus lebih fair atau adil dalam menyiapkan produknya.

Dalam asuransi pendidikan, kita diwajibkan membayar premi setiap bulan dan pihak asuransi akan mengelola premi, memberikan perlindungan dan memberikan tabungan pendidikan sesuai perjanjian polis. Untuk itu dalam memilih program asuransi pendidikan, kejelasan dalam pengelolaan dan pengambilan manfaat di masa depan merupakan kriteria yang penting untuk diperhatikan.

Axa Mandiri merupakan perusahaan dengan produk dan program asuransinya yang dapat dipercaya, memberikan kepastian terhadap dana tunai yang akan diterima, besarnya uang pertanggungan yang diinginkan, lamanya membayar premi, mengikutsertakan asuransi jiwa dan kesehatan bagi sang anak dan diri kita sebagai penanggung premi dan kapan waktu dana tunai akan dikeluarkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Selain itu yang perlu digarisbawahi, Axa Mandiri melengkapi produk asuransi dengan perlindungan tambahan yang memberikan manfaat pembebasan pembayaran premi bila terjadi resiko-resiko yang tidak diinginkan seperti yang telah disebutkan yakni seperti sakit kritis, cacat terutama cacat tetap, kecelakaan, dan meninggal dunia. Sehingga seandainya terjadi resiko-resiko tersebut pada diri kita sebagai penanggung premi, asuransi tersebut tetap akan memberikan perlindungan dana untuk pendidikan anak kita kelak, sehingga rencana pendidikan anak betul-betul terjamin.

[caption caption="Sumber foto: https://www.axa-mandiri.co.id/"]

[/caption]
Misalnya bila terjadi resiko meninggal dunia, pihak Asuransi Axa Mandiri akan memberikan uang pertanggungan yang akan dibayarkan dan akan mengambil alih tanggung jawab pembayaran premi sampai dengan kontrak asuransi selesai dan ahli waris akan tetap mendapatkan nilai tunai sesuai dengan jadwal pencairan. Intinya Axa Mandiri mengombinasikan proteksi dengan investasi secara fleksibel di produk asuransinya, di mana orang tua dapat menggunakan hasil investasi di masa mendatang untuk dana pendidikan anak. Keuntungannya nanti pada saat anak-anak kita memasuki perguruan tinggi, kita akan menerima bantuan dana yang dijanjikan secara berkala sesuai kontrak asuransinya dengan nilai pasti. Belum lagi ada bonus-bonus yang akan diberikan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Selain itu Axa mandiri juga menawarkan potensi keuntungan dan kenaikan modal dalam produk investasi mereka.

[caption caption="Sumber foto: https://www.axa-mandiri.co.id/"]

[/caption]
Tim ahli keuangan atau finansial Axa Mandiri dapat membantu kita membangun persiapan dan rencana keuangan untuk masa depan pendidikan anak kita yang lebih baik. Kita sebagai nasabah dapat berkonsultasi dengan tim ahli ini guna mendapatkan solusi komprehensif (mampu menangkap dan menerima dengan baik) atas perlindungan dan persiapan dana pendidikan anak di masa mendatang. Tim ahli ini finansial juga dapat membantu kita untuk mulai mengumpulkan dana pendidikan anak melalui solusi investasi bulanan yang terjangkau di mana investasinya dapat dimulai sekitar Rp. 2.500.000 saja. Selain itu kita juga dapat memulai dengan nominal investasi sekitar Rp. 20.000.000-25.000.000 per tahun yang dapat dicicil per kuarta. Dengan begitu kita sudah dapat mempersiapkan dan melindungi rencana pendidikan anak kita di masa depan, terutama dari resiko-resiko yang tidak terduga.

Pihak Axa Mandiri juga tidak hanya membantu mempersiapkan masa depan terbaik untuk anak, tapi juga memberikan perlindungan kesehatan dan jiwa serta penunjang gaya hidup yakni Kartu Kredit Mandiri Visa platinum.

[caption caption="Sumber foto: www.republika.co.id "]

[/caption]
Saat ini tersedia berbagai penawaran menarik. Misalnya saja seperti gratis iuran tahunan Kartu Kredit Mandiri Visa platinum dengan berbagai promo seperti makan, belanja, pulsa dan fasilitas cicilan tetap serta promo lainnya seperti merchant online, travel insurance dan bonus fiestapoin serta diskon untuk setiap transaksi. Sungguh hari-hari kita tertutama bersama keluarga akan jadi lebih bermakna dengan Kartu Kredit Mandiri Visa Platinum ini.

Jadi tunggu apa lagi, segera datangi kantor cabang Axa Mandiri terdekat di kota anda, demi impian pendidikan anak kita yang gemilang dan sukses dalam berkarir nantinya. Buah hati Anda pun akan merasa bangga karena orang tua mereka mampu memberikan pendidikan yang bermutu dan bermanfaat bagi mereka.

5. Cari alternatif lain untuk mendanai pendidikannya

Ada banyak beasiswa pendidikan yang disediakan pemerintah selain dari dana BOS, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dan siswa serta mahasiswa yang berprestasi yang lolos seleksi. Dengan sejumlah proses seleksi, siswa yang lolos akan mendapatkan sejumlah pembiayaan hingga lulus jenjang S1 bahkan hingga S3. Intinya bagi mereka yang memenuhi persyaratan, sebenarnya banyak peluang memperoleh beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan anak-anak kita di Indonesia baik di dalam dan luar negeri. Dan ini menjadi tugas kita untuk mendapatkannya. Di beberapa sekolah juga menawarkan bursaries, beasiswa untuk membantu keluarga dengan pendapatan menengah ke bawah.

Namun demikian demi memiliki kesiapan yang lebih baik, tabungan pendidikan, asuransi pendidikan ataupun investasi lain untuk biaya pendidikan, tetap menjadi penting untuk dilakukan dan dipertimbangkan. Apalagi umumnya beasiswa tidak menanggung seluruh biaya dan tentunya juga tidak semua anak bisa mendapatkan beasiswa.

Penutup

Saya beritahukan sekali lagi, di manapun kita mau menginvestasikan uang kita, baik di tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, ataupun investasi-investasi lainnya, aksi penting yang harus diingat dan terlebih dahulu diketahui adalah perkirakan kebutuhan dana pendidikan di masa depan seperti yang sudah dijelaskan. Tabel 1 dan Tabel 2 di atas dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui perkiraan kebutuhan dan kenaikan dana/biaya pendidikan anak kita di masa depan. Kita akan lebih mudah memperkirakan dan menyiapakan berapa dana yang dapat kita sisihkan setiap bulan untuk kebutuhannya mendatang.

Semakin dini kita memulai mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak, semakin banyak waktu yang kita miliki untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan. Jadi mari kita mempersiapkan dan merencanakan sumber dana pendidikan untuk anak-anak kita sejak dini, agar pada saatnya nanti tiba, kita tidak lagi mengalami kesulitan yang berarti dan beban biaya yang dikeluarkan juga akan terasa jauh lebih ringan.

Axa Mandiri merupakan solusi untuk membantu merencanakan pendidikan anak karena menyediakan berbagai produk perencanaan pendidikan. Peran Axa Mandiri turut membantu dalam tercapainya berbagai rencana pendidikan anak melalui produk perbankan dan layanan perbankan yang ditawarkan. Axa Mandiri melalui berbagai produk perencanaan pendidikan memberikan kepastian dan ketersediaan dana pendidikan sehingga kita tidak perlu khawatir jika terjadi hal-hal tak terduga di masa akan datang.

Itulah yang dapat saya tulis mengenai persiapan dan perencanaan pendidikan anak kita sejak dini bersama peran Axa Mandiri di dalamnya. Semoga artikel saya ini dapat meningkatkan kesadaran terutama para orang tua akan persiapan dan perencanaan finansial jangka panjang yang memperkecil terjadinya resiko atau masalah dalam hal pembiayaan pendidikan anak sejak dini. Jadi jangan ada lagi yang khawatir dan pusing-pusing ya memikirkan biaya pendidikan anak. (IF)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun