Chairul Tanjung adalah seorang pria yang lahir pada tanggal 16 Juni 1962 di Jakarta, Ia adalah seorang pengusaha sukses dan menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia berasal dari keluarga sederhana, dan ia mulai berbisnis sejak masa kuliahnya di UI (Universitas Indonesia). Pada tahun 1987, ia mendirikan CT Corp yang tumbuh pesat melalui akuisisi Bank Mega dan pendirian Trans TV dan Trans7.
Setelah kuliah, Chairul mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya. Diawali dengan modal sebesar Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak, perusahaan itu segera menerima pesanan 160.000 pasang sepatu dari Italia. Namun, karena berbeda visi tentang ekspansi bisnis, Chairul memilih untuk berpisah dan mendirikan bisnisnya sendiri. Keahliannya dalam membangun jaringan dan sebagai seorang pengusaha, membuat bisnisnya berkembang.
Mengarahkan bisnisnya ke arah konglomerasi, Chairul memposisikan kembali dirinya di tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di sektor keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang merupakan cikal bakal Bank Mega. Ia menamakan perusahaan itu Para Group. Perusahaan konglomerasi ini memiliki Para Inti Holdindo sebagai induk holding company yang membawahi beberapa perusahaan subholding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti).
Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di sektor keuangan, antara lain Mega General Insurance, Mega Life Life Insurance, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Sedangkan, pada sektor properti dan investasi, perusahaan ini membawahi Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo. Pada sektor penyiaran dan multimedia, Para Group mempunyai Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group mempunyai Bandung Supermall. Lalu, di bidang investasi, pada awal 2010 Para Group melalui anak usahanya, Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia, yakni sebesar 40 persen. Pada 2010, majalah ternama Forbes telah menempatkan Chairul sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ia berada di urutan 937 dengan total kekayaan mencapai US$ 1 miliar.
Alasan CT adalah seorang birokrat
Chairul sendiri pertama kali mendapat kabar akan menjadi Menteri Koordinator Perekonomian saat ia sedang dalam lawatan ke Myanmar bersama Hatta Rajasa. "Saya heran Pak Hatta bilang akan mengundurkan diri. Saya tanya kenapa setelah mendaftar tidak langsung mengundurkan diri saja. Katanya karena aturan seminggu sebelumnya, jadi harus mengundurkan diri," kata CT seperti dilansir Kompas.com.
Setelah mempertimbangkannya, akhirnya ia menerima tawaran tersebut. “Pertama, karena tugas memanggil. Kedua, karena Pak Hatta dan saya sudah bersahabat lebih dari 20 tahun,” ungkapnya. CT mengatakan, Kemenko HAM punya sejarah panjang baginya. Ia mengatakan, gedung itu dulunya adalah gedung Kementerian Keuangan.
“Dulu waktu jaman Pak Harto, kebetulan saya dan salah satu menteri, Pak Mar'ie Muhammad, dekat dengan beliau, dan praktis gedung ini kantor kedua saya. Jadi, saya jadi agak ngerti masalah fiskal, keuangan negara, dan sebagainya. Itu jauh dari sekitar 20 tahun lalu. Jadi, rupanya sejarah itu juga yang membuat saya harus mundur,” prediksinya.
Saat ini, bos Trans Group itu diyakini punya kekayaan bersih sebesar US$ 4,9 miliar atau setara Rp69,62 triliun (kurs Rp14.200).
References
https://id.wikipedia.org/wiki/Chairul_Tanjung
https://www.gramedia.com/best-seller/biografi-chairul-tanjung/
https://akudigital.com/bisnis-tips/biografi-chairul-tanjung/
IKHWANUL DHAFA ALGHIFARI
23019010
24 JD EPR KM 7-8 NK3-23 LM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H