Mohon tunggu...
Ikhwan ramadhan
Ikhwan ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum Universitas Nahdhatul Ulama Indonesia dan juga seorang santri yang menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman di tanah air tercinta, hobi saya adalah bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengakuan atas Status Negara: Rights of Self Determination VS Teritorial Integrity

26 Desember 2024   13:18 Diperbarui: 26 Desember 2024   13:18 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak sekali pembahasan dan perbedaan pendapat mengenai prinsip Hak untuk merdeka dan menjaga keutuhan Negara. Pasti kita sudah sering mendengar sejarah merdekanya negara Timor Leste Atau yang dahulu dikenal sebagai Timor-Timur. Negara kecil ini terletak di sebelah selatan Negara Indonesia. Selama bertahun-tahun Masyarakat Timor-Timur dan pemerintah Indonesia saling berselisih. Perselisihan pendapat ini mengenai apakah Timor-Timur itu harus menjadi bagian dari Indonesia atau menjadi Negara terpisah.

 Semua Bangsa memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri. Berdasarkan hak tersebut, mereka bebas menentukan status politik mereka dan bebas mengembangkan ekonomi, sosial, dan budaya mereka". Dalil ini adalah dalil yang sah dimata hukum Internasional. Terkadang dalil ini disalah artikan oleh kelompok masyarakat di dalam negara tertentu. Contoh nya seperti konflik Timor-Timur. Coba kembali mengingat sejarah konflik tersebut, agar bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua. Apa, siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana terjadinya konflik Timor-Timur tersebut? Dalil tersebut yang melandasi masyarakat Timor-Timur untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Tentu saja banyak alasan kenapa masyarakat Timor-Timur ingin menggunakan hak untuk memisahkan diri dari Indonesia, Akan tetapi ada alasan utama yang memicu konflik tersebut.

* Kondisi Ekonomi: Faktor ekonomi menjadi alasan utama mengapa sering terjadi konflik di Timor-Timur sehingga akhirnya mereka berjuang mati-matian melawan pemerintah Indonesia untuk meraih kemerdekaan.

* Jawanisasi: Jawanisasi ini adalah yang membuat penduduk asli Timor-Timur serasa tersingkir dari daerahnya, terutama saat militer menguasai hampir seluruh aspek di Timor-Timur.

*Aspek keadilan : Perlakuan tidak adil dari Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan masalah pembagian SDA yang tidak merata, kebijakan ekonomi yang buruk dan otonomi daerah.

*HAM: Isu yang paling sering diperbincangkan ketika terjadi adanya konflik di suatu wilayah atau negara tertentu. Seperti konflik Timor-Timur

Pihak-pihak yang bertanggung jawab atas terjadinya konflik ini adalah, Pihak Timor-Timur yang menginginkan hak untuk penentuan nasib sendiri, dan pihak Indonesia yang menginginkan prinsip integritas. Selain pemeran utama, di dalam konflik ada beberapa pemeran pendukung di pihak Timor-Timur seperti, Australia, Portugal. Pemeran pendukung tersebut mempunyai kepentingan masing-masing. Kedua negara ini mendapatkan dukungan oleh beberapa negara besar, khususnya Uni-Eropa dalam hal mempermainkan diplomasinya.

Bagaimana? Pandangan atau respon pihak Indonesia dalam memberikan jawaban atas prinsip atau hak yang digunakan oleh masyarakat Timor-Timur? Pihak Indonesia yang menerapkan prinsip integritas teritorial adalah menyatakan bahwa batas-batas suatu negara harus dihormati dan tidak dapat dirubah secara sewenang-wenang. Pihak Indonesia pun juga memiliki hak yang sah secara kacamata hukum internasional untuk mempertahankan prinsip integritas tersebut. Alasan yang mendasari prinsip Indonesia adalah sebagai berikut:

* Hukum internasional : Prinsip integritas teritorial sangat diakui sebagai norma hukum fundamental dalam hukum Internasional.

* Kestabilan Nasional : Pemisahan diri dikhawatirkan akan memicu adanya konflik dan juga mengancam keutuhan wilayah NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun