Retno Marsudi atau yang bernama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi merupakan mantan menteri luar negeri yang menjabat sejak tahun 2014 hingga tahun 2024 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Retno Marsudi merupakan Menteri Luar negeri ke-17, sekaligus menteri perempuan pertama yang menjabat di Indonesia.
Retno Marsudi lahir di Semarang pada tanggal 27 November 1962. Beliau menempuh pendidikan di SMA Negeri 3 Semarang dan melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada sebagai sarjana S-1 Ilmu Hubungan Internasional pada tahun 1985, lalu menjadi sarjana hukum di Haagse Hogeschool di Belanda.
Pada tahun 1997, Retno Marsudi menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Indonesia di Belanda. Di sana, Retno menjabat hingga 2001. Retno dipercaya menjadi Direktur Eropa dan Amerika. Pada tahun 2003, beliau mendapatkan promosi menjadi Direktur Eropa Barat. Pada tahun 2005 Retno menjadi Dubes RI di Norwegia dan Islandia. Lalu Retno Marsudi dipercaya menjadi Direktur Jenderal Amerika dan Eropa.
Retno Marsudi dianugerahi penghargaan agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari UN Women dan Partnership Global Forum (PGF) pada tahun  2017. Penghargaan ini dianugerahkan langsung kepada Retno oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB sekaligus Deputi Direktur Eksekutif UN Women, Lakshmi Puri saat jamuan makan siang di sela kegiatan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York, AS.
      Selain itu, Retno juga mendapat penghargaan Order of Merit (Grand Officer), bintang jasa tertinggi kedua di Norwegia yang diberikan oleh Raja Norwegia pada bulan Desember 2011. Retno merupakan orang Indonesia pertama yang telah menerima penghargaan tinggi tersebut.
Tanggapan Tentang Pelanggaran HAM yang Dilakukan Israel
      "Dalam pernyataan nasional Indonesia, saya sampaikan Dewan HAM harus menjalankan kewajibannya, menangani pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina," ujar Retno dalam keterangannya pada hari Selasa (27/2/24).
      Di lain waktu, Retno Marsudi mengatakan bahwa situasi negara Palestina makin memburuk dari waktu ke waktu, seiring berlanjutnya serangan Israel ke Gaza dan pelemahan organisasi yang menangani pengungsi Palestina/UNRWA. Namun, Indonesia tetap mengirimkan bantuan kemanusiaan dan memperjuangkan Palestina yang diakui sebagai sebuah negara melalui jalur diplomasi di PBB.
"Kita tetap ingin Palestina diakui sebagai negara, meski ada isu atau upaya yang menghambat realisasi itu, Palestina akan selalu kita bela," kata Menlu Retno usai mengisi Kuliah Umum yang bertajuk "Diplomasi Indonesia untuk Palestina", pada hari Senin, di balai senat UGM (3/6/24).
Retno juga menyampaikan pesannya pada forum Debat Umum Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat. Dengan tegas Retno menyampaikan bahwa beliau meragukan pernyataan Netanyahu.
