Penulis :
M.Zainul Ichwan (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam )
Al-Quran merupakan kitab suci yang paling istimewa.Al-Quran adalah Firman Allah SWT, Dzat yang menciptakan manusia dan seluruh alam raya ini. Al Quran dapat menyelamatkan manusia dari kesengsaraan dunia dan akhirat. Al-Qur'an mengandung banyak kemukjizatan yang tidak tertandingi.Al-Qur'an diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, Al-Qur'an Menjadi penyempurna kitab sebelumnnya,Dan Al-Qur'an dapat menjadi obat zhahir dan bathin bagi manusia.[ Buku Membaca Al-Qur'an Oleh Amirulloh Syarbini, Sumantri Jamhari ]
Membaca Al-Qur'an adalah aktivitas yang menurut saya yang paling mulia. Sangat begitu banyak manfaat, keutamaan dan faidah membaca quran bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Diantara ibadah-ibadah yang mulia dan agung dalam tuntunan agama islam adalah membaca Al-QuranAl-Qur'an juga memberikan keberkahan yang dimana keberkahan itu sendiri dapat kita rasakan jika kita membaca al-qur'an untuk kehidupan kita.
Kewajiban kita sebagai seorang muslim agar selalu membaca al-qur'an karna al-qur'an lah yang memberi kita jawaban-jawaban dari permasalahan manusia. memberi syafaat bagi hidup kita di dunia maupun di akhirat.
Dalam Hadist :
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 804]
Namun,sering kali kita sebagai manusia lupa akan sisi sprititual kita, terlalu terlena dengan dunia yang fana ini, sehingga kita melupakan membaca al-qur'an di setiap waktu yang kita punya, al-qur'an sebagai penyempurna dan petunjuk dalam kehidupan kita jika kita membacanya.
Mengutip Yang Dikatakan Abi KH.Jejen Syukrillah :
''Jangan pernah berhenti mempelajari Al-Qur'an,agar kemuliaanmu atas derajatmu terus diangkat oleh Allah SWT. karena perhatianmu selalu pada Al-Qur'an dan menyempatkan diri untuk selalu membaca Al-Qur'an.ag itu tidak akan sampai menghabiskan waktu,justru yang menghabiskan waktu itu ketika kita mengejar dunia,membaca Al-Qur'an itu malah membuat waktumu menjadi semakin barokah".
Oleh karena itu,sempatkanlah membaca al-qur'an disela sela kesibukan kita masing-masing.dengan kita membaca al-qur'an kita akan menjadi insan yang berkeseimbangan antara dunia maupun akhirat.
Membaca ataupun mendengarkan Kalam Illahi, dipastikan suasana hati pasti tenang,tentram dan damai, menjadi sebuah menopang kehidupan kita yang sedang mengalami suasana sedih,gelisah. dan al-qur'an lah yang menjadi sebuah obat bagi kehidupan.
Allah Berfirman :
Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian.[Q.S al-Isra ayat 82]
Artinya, bagi seorang yang kena penyakit hati dianjurkan untuk membaca al-qur'an untuk penyembuhan dari pada penyakit hati ini,.dengan begitu hidup akan jauh lebih baik.diantara kita sebagai manusia yang butuh petunjuk arah kebenaran bukan kesesatan,supaya kita tidak hilang arah maka bacalah al-qur'an.
Perlu di ingat membaca al-qur'an juga ada Adabnya dan Ilmu tajwidnya :
Bahwasannya ketika kita tidak boleh menyentuh al-qur'an tersebeut kecuali suci dari hadast maupun hadast akbar, dengan hati yang hadir dengan khusyukan, dengan adab yang cukup seperti pakaian yang bersih,menghadap kiblat,fokus dengan bacaan yang dilantukan.
Diharamkan membaca al-qur'an dengan irama-irama musik.
Penting sekali untuk kita selalu ingat ada adab-adabnya sebelum membaca al-qur'an supaya kita mendapatkan keberkahan ketika kita membaca al-qur'an.
Dalam ilmu tajwid dalam istilah Ilmu Qiraah adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun bukan dengan cara menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.
Masalah yang dikemukakan dalam ilmu tajwid adalah makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan bacaan), dan lain-lain.[Kitab Terjemah Tuhfatul Atfhal].
Para ulama yang khusus menggeluti bidang ini telah mengetahui bahwa mengamalkan bacaan tajwid hukumnya wajib bagi setiap muslim mukallaf baik yang sedang menghafal A-Qur‟an membaca seluruhnya ataupun sebagiannya. Dari ketetapan tersebut, maka orang yang membaca Al-Qur‟an namun tidak menggunakan hukum tajwidnya, ia dikenakan berdosa. Allah SWT berfiman dalam Q.S Al-Muzammil: 04, yang artinya: “Dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan berlahan-lahan”. (Q.S Al-Muzammil: 04)
Ayat di atas tersebut sangat jelas menerangkan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada kita sebagai hambaNya untuk membaca Al-Qur‟an dengan tartil atau berlahan-lahan yaitu dengan cara mengulang-ulang bacaannya, konsisten untuk membacanya sesuai kaidah dan hukum tajwid.
Ruang lingkup pembahasan ilmu tajwid. Diantaranya pembahasan tentang Ahkamul Huruf dan Ahkamul Maddi Wal Qasr
1. Ahkamul Huruf Pembahasan Ahkamul Huruf meliputi :
a. Hukum Nun Mati atau tanwin Hukum nun mati atau tanwin apabila bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah maka mempunyai 4 hukum, yaitu:
> Idzhar
> Idgham
> Iqlab
>Ikhfa
2.Hukum mim mati dan tanwin
Hukum mim mati terbagi menjadi 3 macam yaitu:
>Idzhar syafawy
>Idgham mimy
>Ikhfa syafawy
Ahkamul Maddi Wal Qasr
Hukum mad ada dua macam, yaitu mad asli dan mad far‟i. a.
a.Mad Asli atau Mad Tabi‟i
b. Mad Fari '
1) Mad Wajib Muttasil
2)Mad Jaiz Munfasil
3)Mad Arid Lissukun
4) Mad Badal
5) Mad Lain
6) Mad Silah
7) Mad Iwad
8) Mad Farq
9) Mad Lazim Kilmy Musaqqal
10) Mad Lazim Kilmy Mukhaffaf
11) Mad Lazim harfi Musaqqal
(12 Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
(13 Mad Tamkin
[Jurnal Membaca Al-Qur'an dengan Tajwid]
Demikian sedikit banyaknya pokok pembahasan dari Ilmu tajwid. Untuk menambah atau memperjelas bagaimana contoh dari masing-masing hukum bacaan diatas dapat kita temukan di banyak buku panduan pembelajaran ilmu tajwid dan dapat melihat langsung di dalam Al-quranul karim. Ibnu Ghazi berkata di dalam kitab Syarah al-jazariyah yang dimilikinya: Ketahuilah bahwa mempelajari ilmu tajwid hukumnya tidak diperselisihkan lagi, mempelajarainya adalah Fardhu Kifayah sedangkan mengamalkannya adalah Fardhu Ain, bagi tiap muslim dan muslimah dari kalangan Mukallaf.[Kitab syarah al-jazariyah]
Kita sebagai seorang muslim yang mengharuskan membaca Al-Qur'an sebagai pegangan dalam kehidupan,karena ketika kehilangan arah kuncinya yaitu membaca Al-Qur'an al karim yang sangat penuh kemuliaan,memetik keberkahan didalam al-qur'an,Yakin dengan penuh keimanan serta mengamalkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H