Mohon tunggu...
ihwanul muaripin
ihwanul muaripin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Saat-saat Krusial bagi Indonesia

13 Desember 2012   15:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:43 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Masalah tak juga lepas dari persepakbolaan di negeri ini, setelah masalah dualisme kepengurusan tertinggi sepak bola di Indonesia, hingga memicu dualisme timnas pula. yang tak kunjung menemukan titik temu kini muncul masalah yang telah bersiap mengancam dunia sepak bola Indonesia. Yaitu sanksi FIFA, hal ini masih masih berkaitan erat dengan masalah dualisme yang dalam beberapa media di beritakan yang tak lain dan tak bukan akibat keegoisan masing–masing pihak terkait. Konggres yang seharusnya digelar bersama-sama oleh kedua belah pihak –PSSI dan KPSI, dimana sebelumnya telah mereka disetujui pada pertemuan di kuala lumpur. Tapi fakta yang ada konggres yang seharusnya dilakukan bersama justru dilakukan sendiri dengan kebijakan masing-masing kelompok. Mereka berdalih telah sama-sama melakan konggres sesuai kesepakatan di kuala lumpur.

Banyak pihak berpendapat inilah masa-masa kelam persepakbolaan nasional kita. Ditengah keterpurukan sepak bola indonesia dan menurunnya prestasi timnas garuda, dualisme yang tak kunjung menemui jalan terang. Indonesia harus bersiap terhadap sanksi yang akan dijatuhkan oleh FIFA. Sanksi dari FIFA bisa saja membuat indonesia terisolir dari turnamen sepak bola internasional. Ini tentu akan sangat merugikan Indonesia khususnya pemain profesional negara kita, mereka dimungkinkan tidak bisa memperoleh pengalaman dari pemain sepak bola internasional lewat pertandingan persahabatan maupun dalam turnamen apabila sanksi tersebut benar-benar dijatuhkan ke negara kita.

Pemerintah sendiri sebenarnya mencoba menjadi penengah antara PSSI dan KPSI tetapi instruksi pemerintah seolah tidak diindahkan oleh kedua belah pihak. Mereka tetap bersikukuh dengan pendirian masing-masing kelompok, yang seolah-olah mereka bertindak untuk membangun sepak bola indonesia menjadi lebih baik. Beberapa waktu lalu dari PSSI sempat muncul ungkapan yang seolah mengindikasikan bahwa mereka tidak peduli apabila indonesia terkena sanksi FIFA. Sungguh sangat ironis, mimpi-mimpi pemain sepak bola sejak kecil untuk membangun persepak bolaan indonesia bisa saja runtuh dengan adanya sanksi itu. Usaha klub sepak bola profesional negara kita yang berjuang untuk menjadi yang terbaik dan mewakili negara indonesia dikompetisi tingkat asia seolah menjadi sedikit sia-sia. Walaupun mungkin dapat terobati dengan didapatnya gelar juara, tetapi rasa kecawa tentu ada

Saat ini pemerintah indonesia seolah telah bersiap akan sanksi tersebut, hal ini terbukti dengan pembentukan taskforce oleh pemerintah melalui kemenpora. Menpora Agung Laksono mengatakan, pihaknya telah menunjuk lima orang mengisi posisi di taskforce, yakni ketua KOI Rita Subowo yang diplot sebagai ketua, mantan ketua umum PSSI Agum Gumelar, ketua KONI Pusat Tono Suratman, serta dua perwakilan Kemenpora, Djoko Pekik dan Yuli Mumpuni. Mereka terbentuk untuk melakukan lobi terhadap FIFA agar sanksi tersebut urung dijatuhkan, atau apaabila sanksi itu memang harus diterima indonesia maka tugas mereka adalah meminta arahan dari FIFA agar sanksi dapat segera dicabut.

Berbagai opini pun muncul menyikapi masalah yang mendera spak bola nasional salah satunya opini dari ketua umum PSSI Djohar Arifin Husein, yang menyebutkan bahwaada beberapa pihakdari dalam negeri yang menginginkan indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Apabila yang diungkapkan ketua umum PSSI ini benar, tentu ini sangat memprihatinkan dimana kita sebagai bangsa indonesia seharusnya membangun indonesia menjadi lebih baik termasuk dalam dunia sepak bola nasional tetapi malah membuat ulah dengan mengaharapkan indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Mungkin ada beberapa pihak berpendapat bahwa dengan jatuhnya sanksi dari FIFA akan memberikan dampak positif bagi persepakbolaan nasioal. Tapi bukankah akan lebih baik dan lebih terhormat pula apabila citra positif dan prestasi sepak bola nasional didapat dengan usaha keras, tanpa harus melaui sanksi FIFA.

Pernyataan berbeda disampaikan Ketua Masyarakat Sepak Bola Indonesia (MSBI) Sarman Hakim, dia menilai PSSI gagal memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah untuk menggapai prestasi. Kisruh yang terjadi di dunia sepak bola indonesia terjadi sudah sangat lama tetapi hingga sekarang masalah itu tidak kunjung usai bahkan akan berujung sanksi FIFA.

Bagaimanapun kondisi negara kita ini, kita tetaplah bangsa indonesia. Mari kita bersama membangun indonesia menjadi lebih baik terutama dalam dunia persepakbolaan yang tengah terpuruk. Jangan hanya mengutamakan kepentingan kelompok yang hanya menguntungkan segelintir orang saja dengan mengorbankan bangsa sendiri. Majulah bersama demi INDONESIA.!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun