Mohon tunggu...
Ikhwan Alim
Ikhwan Alim Mohon Tunggu... -

walking analyzer, silent reader, freelance writer, public speaker

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memenangkan Kontes Debat Akademik

26 Oktober 2010   23:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:04 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin kita seringkali melihat debat yah, seakan-akan debat itu tidak ada gunanya. Hanya mempertahankan pendapat yang tidak jelas tujuannya. Beberapa berpendapat, kenapa tidak diskusi saja siy? Mencari solusi terbaik kan bisa dengan diskusi. Tidak harus mempertahankan pendapat (saja).

Padahal, debat itu sangat bermanfaat sesungguhnya, teman-teman. Debat akan melatih kita untuk berkomunikasi. Dua hal arti komunikasi disini : menyampaikan pendapat dan (dengan cepat) memahami pendapat orang lain. Menyampaikan pendapat berarti melatih intonasi dan struktur kalimat yang keluar dari mulut kita. Selain itu menyampaikan pendapat berarti melatih bagaimana menempatkan gesture yang sesuai dengan kata-kata yang diucapkan. Debat juga membantu kita dengan cepat memahami apa yang dimaksud orang lain, keterkaitan pendapat kita, dan bagaimana kita harus merespon/menanggapinya.

Debat Akademis adalah kesempatan berlatih bagi semua orang, dan karena ini adalah latihan, maka tidak harus menang kan. Tentu saja. Tapi, tidak ada salahnya mempersiapkan yang terbaik dari diri dan tim agar bisa meraih hasil. Yah, minimal bisa sampai babak final lah. Kan kalau begitu sudah ada kepastian gelar yang diperoleh.

D
D
Berikut tips-tipsnya :

Melakukan Brainstorming

Mulai lah dengan melakukan brainstorming pada tema debat hasil undian. Mulailah dengan mereka-reka topik apa yang akan dibahas dari tim lawan. Jadi, debat (yang memang mempertahankan pendapat) sebenarnya tidak hanya sekedar “tim saya benar, tim kamu salah”. Tidak. Tidak seperti itu. Karena melakukan debat berarti juga menangkis semua kemungkinan serangan debat dari tim lawan. Nah, brainstorming inilah yang harus dilakukan di awal.

Mencari Data yang Relevan

Kemudian, terhadap semua kemungkinan topik-topik yang muncul dari brainstorming, mari mencari data yang relevan. Usahakan semua topik tersebut bisa kita tangkis dengan data yang kita miliki. Dan inilah menariknya debat : data bisa sangat beragam tingkat kepercayaannya. Data yang tersebar di internet dan berbagai media lainnya, ditulis oleh beragam kalangan. Mulai dari ahli sampai yang hanya sekedar mengutip-ngutip saja. Bahkan, tingkat kepercayaan sampai pada pihak mana yang mengeluarkan data. Data yang dikeluarkan oleh institusi bisa saja, adalah data yang membenarkan tindakan suatu institusi. Atau, bisa juga hanya sekedar hasil liputan dari suatu peristiwa atau wawancara terhadap seseorang. Ini yang menyebabkan data dari berita tetap bisa kita gunakan, meski tidak sekuat data hasil penelitian.

Jelang Debat yang Sebenarnya

Persiapkan data-data anda dan susun dalam skenario yang pas : ada data untuk presentasi, ada data untuk senjata rahasia. Logika yang sederhana, pengetahuan umum dan data-data pendukung yang masih terkait langsung, boleh dimasukkan untuk presentasi. Sisanya, simpan untuk senjata rahasia sebagai bahan untuk debat terbuka

D
D
Pada prinsipnya, semua data dari berbagai sumber dengan tingkat kepercayaan yang beragam dapat digunakan. Hanya saja bagaimana kita akan menggunakannya
)
)

Menyampaikan Pendapat Tim

Debat akan diawali dengan presentasi singkat dari tim pro dan tim kontra. Awali presentasi dengan insight (pengertian yang mendalam) tentang tema debat. Kemudian, sampaikan logika yang masuk akal dari pemaparan tim anda dan didukung oleh data yang kuat (di sinilah hasil brainstorming dan pencarian data akan terlihat manfaatnya). Akhiri dengan kesimpulan bahwa tim anda pro/kontra terhadap topik debat.

Pada sesi debat terbuka, gunakan logika untuk meyakinkan pihak lawan debat. Dan disinilah pentingnya data untuk memperkuat logika anda. Logika anda bisa jadi masuk akal, tapi tidak akan kuat bila tidak didukung data yang tepat ( Sekali lagi, data bisa ada mulai dari yang memperkuat sampai yang sangat membantah, semua tergantung siapa yang mengeluarkan data dan validitas data itu sendiri

D
D
). Tambahkan ekspresi wajah dan sikap tubuh yang tepat. Lakukan gerakan tangan yang sesuai dengan kalimat yang meluncur dari mulut kita.

Penilaian Debat

Debat tidak hanya dinilai dari ramainya debat saja, sebenarnya. Akan tetapi, ada banyak sekali poin penilaian yang harus dipenuhi. Biasanya, nilai tim akan sangat tergantung pada nilai individu. Disinilah mengapa kontribusi individu itu penting. Pemerataan pendapat dari tiap orang adalah salah satu indikatornya. Selain itu, ada indikator lain seperti sikap, kelengkapan data, presentasi dan seterusnya.

Kunci Sukses Debat

Pada akhirnya, action adalah yang terpenting dan itu ada di debat terbuka. Kunci sukses paling sederhana adalah serang kesimpulan tim lawan dari berbagai perspektif. Penyerangan baru bisa terlihat hasilnya, kalau dilakukan bertubi-tubi. Dan ini butuh kekompakan tim. Kunci sukses kedua adalah, giring lawan ke area debat yang memperkuat posisi kita, dan hindari topik-topik yang akan melemahkan kita. Debat bisa dimenangkan oleh siapapun, termasuk oleh tim yang –rasanya– common sense-nya tidak sesuai dengan common sense kebanyakan orang

D
D
Dan disinilah menariknya debat itu.

Ini foto hasil pertandingan final Debat Akademis di MBA ITB, hari selasa lalu, 26 oktober 2010. Alhamdulillah bisa Juara II setelah melalui 3 pertandingan :

  • Dukung Hukuman Mati terhadap Pelaku Korupsi (Babak Penyisihan, sebagai Tim Pro)
  • Hapuskan Ujian Nasional (Semifinal, Tim Kontra)
  • Dukung Pemindahan Ibukota NKRI (Final, Tim Kontra)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun