Berdasarkan 17 tujuan yang dapat dilihat pada Gambar diatas, terdapat beberapa tujuan yang dapat ditinjau pengaruh korupsi terhadap perkembangan tujuan SDGs tersebut.
1. Tanpa kemiskinan
Praktik korupsi yang terjadi dianggap sebagai penyebab sulitnya menurunkan angka kemiskinan di Indonesia. Dampak korupsi melalui pertumbuhan ekonomi adalah kemiskinan absolut. Sementara dampak korupsi terhadap ketimpangan pendapatan memunculkan kemiskinan relatif. Alur korupsi yang terus menerus akan semakin memunculkan kemiskinan masyarakat[6].
2. Pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi
Korupsi sumber daya alam secara langsung akan berpengaruh kepada perekonomian negara. Tingkat korupsi yang tinggi akan mengurangi investasi ekonomi, mendistorsi pasar, menghalangi persaingan, menciptakan inefisiensi dengan meningkatkan biaya melakukan bisnis, dan meningkatkan ketidaksetaraan pendapatan[7].
3. Penanganan Perubahan Iklim
Korupsi memperparah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dimana sejumlah penelitian menunjukkan bahwa korupsi menurunkan kekuatan peraturan lingkungan, sehingga degradasi lingkungan dan emisi karbon cenderung meningkat dengan meningkatnya korupsi[8]
Daftar Pustaka
[1] Transparency Internasional Indonesia, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia, https://ti.or.id/indeks-persepsi-korupsi-indonesia-2022-mengalami-penurunan-terburuk-sepanjang-sejarah-reformasi/ diakses pada 04 Mei 2024
[2] Pradipyo R, Saputra W, Nugroho A, Hutami A. Ketika Kekayaan Alam Tidak Menyejahterakan : Pembelajaran dari Pencegahan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam, 5(2), Jurnal Antikorupsi Integritas, 2016, 49-63
[3] Goodstats.id, Potensi Kerugian Keuangan Negara Akibat Korupsi Meningkat Setiap Tahunnya, https://data.goodstats.id/statistic/potensi-kerugian-keuangan-negara-akibat-korupsi-terus-meningkat-setiap-tahunnya-lCQym, diakses pada 04 Mei 2024