Mohon tunggu...
ikhsan tri khoirul
ikhsan tri khoirul Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

Menulis suatu spirit dalam menjalani kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice

17 Oktober 2024   10:15 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hasil

1. Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut :
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon
pertanyaan dari guru. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem
Based Learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran materi Menjauhi pergaulan bebas yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan transfer knowledge. Siswa dengan mudah memahamai materi
Menjauhi pergaulan bebas.
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik
untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam
pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana
kelas cenderung membosankan. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri
untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah
bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Berbeda ketika menggunakan model pembelajaran Problem Based
Learning. Pembelajaran berlangsung lebih baik, peserta didik dapat memahami materi
dengan baik dan lebih aktif dalam pembelajaran.
4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ini juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Model Problem
Based Learning yang diterapkan dengan melakukan percobaan menggunakan
Praktikum mampu mendorong peserta didik untuk mencoba melakukan percobaan.
Sebelum menerapkan Problem Based Learning, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku - buku yang ada tanpa mencari sumber lain atau mencari berita
yang aktual.

Masalah Yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa belajar dengan
model Problem Based Learning.
Cara Mengatasi Masalah
Pembelajaran fisika dengan materi Menjauhi pergaulan bebas dengan model Problem
Based Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru
memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills).
Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta didik mau belajar dengan
HOTS.

C. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran Fisika pada materi Menjauhi pergaulan bebas dengan model
pembelajaran Problem Based Learning layak dijadikan model pembelajaran
berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis
dan cermat, pembelajaran Menjauhi pergaulan bebas dengan model
pembelajaran Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil best practice pada pembelajaran Menjauhi pergaulan bebas model
pembelajaran Problem Based Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Pada saat sekarang ini guru seharusnya mengajar dengan melakukan inovasi dan
kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang, situasi
dan kondisi lingkungan peserta didik. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih
bermakna.
2. Peserta didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan
cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan
lebih tahan lama / tidak mudah lupa.
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan sekolah, seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis
untuk menaplikasikan pembelajaran ini akan menambah wawasan guru lain
tentang pembelajaran HOTS.

red.ikhsan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun