Mohon tunggu...
ikhsan tri khoirul
ikhsan tri khoirul Mohon Tunggu... Guru - Guru / Penulis

Menulis suatu spirit dalam menjalani kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Best Practice

17 Oktober 2024   10:15 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:54 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pembelajaran Menggunakan Model Problem Based Learning Berorientasi Hots Dengan Materi Menjauhi pergaulan bebas Kelas X Teknik Pemesianan 1 SMK Bina Patria 1 Sukoharjo"

A. PENDAHULUAN

 Kurikulum 2013 dan pembelajaran abad 21 menyatakan semua pembelajaran
diharapkan menggunakan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan pada tingkat
penalaran tinggi atau sering disebut dengan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Tahun ini,
pemerintah sudah membolehkan pembelajaran tatap muka 100%.
Praktik pembelajaran yang penulis lakukan yaitu penulis menggunakan buku paket
Fisika untuk SMK yang diterbitkan oleh Erlangga. Jumlah buku yang di sediakan di
perpustakaan tidak memadahi untuk di bagikan kesemua peserta didik kelas X. Selain itu,
peserta didik masih berfokus guru. Peserta didik menunggu materi dan tugas yang di berikan
oleh guru. Proses berpikir peserta didik masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2),
dan C3 (aplikasi). Guru masih terkendala dalam menerapkan pelaksanaan pembelajaran yang
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dari beberapa peserta didik, diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan
mengikuti pembelajaran yang terpusat pada guru dengan menggunakan metode pemberian
materi bacaan dan penugasan.
Menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik hendaknya dibekali keterampilan
berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills). Salah satu model pembelajaran yang
berorientasi pada HOTS yang mengacu dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
Problem Based Learning yang mengarahkan peserta didik untuk memahami konsep dari
orientasi masalah yang di munculkan dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik juga diminta
mendiskusikan permasalahan tersebut sehingga dapat menarik kesimpulan yang merupakan
konsep yang hendak di capai dalam pembelajaran yaitu pengetahuan dan konsep esensial dari
materi yang dipelajarinya. Problem Based Learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan
orientasi permasalahan nyata dalam kehidupan sehari- hari (kontekstual). Dengan kata lain,
Problem Based Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta
mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah
yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran Menjauhi pergaulan bebas dengan model
Problem Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat. Lebih bagus
dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model Problem Based Learning ini diterapkan
pada kelas X TP 1 ternyata hasil belalajar peserta didik dan rasa ingin tahu menunjukkan
peningkatan. Praktik pembelajaran yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah
best practice pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning

1. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran
mata pelajaran Fisika pada materi Menjauhi pergaulan bebas di kelas X TP 1 SMK Bina Patria
1 Sukoharjo. Pembelajaran yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning dengan pendekatan scientific dan berorientasi Higher Order
Thinking Skills. Peserta didik dituntut untuk berfikir tingkat tinggi dan pembelajaran berpusat
pada siswa.
2. Manfaat Kegiatan
Laporan best practice ini diharapkan bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan
materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Berikut beberapa manfaat yang diharapkan bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi Peserta Didik
a. Peseta didik lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
b. Peserta didik mudah memahami pembelajaran.
c. Terkontrolnya tingkah laku peserta didik.
d. Menciptakan suasana kelas yang kondusif saat proses pembelajaran.
e. Meningkatkan hasil belajar peserta didik
2. Bagi Guru
a. Memperluas wawasan guru.
b. Meningkatkan kinerja professional guru.
c. Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator bagi peserta didik.
d. Memberikan motivasi untuk guru-guru mata pelajaran yang lainnya.
e. Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran mata pelajaran fisika.
3. Bagi Sekolah
a. Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap mata pelajaran yang lain.
b. Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
c. Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah

B. PELAKSANAAN & HASIL

Pelaksanaan

Tujuan penulisan laporan best practice adalah untuk mendeskripsikan kegiatan

pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order

Thinking Skills (HOTS) pada mata materi Menjauhi pergaulan bebas. Sasaran pelaksanaan

best practice ini adalah siswa kelas X TP 1 SMK Bina Patria 1 Sukoharjo sebanyak 35 siswa.

B. Bahan atau Materi Kegiatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun