Halo  Sahabat media setelah beberapa kali kita berbicara soal media, mulai dari mengenal macam - macam media, pengalaman menggunakan konvergensi media dan media sosial, serta  pengalaman menjadi content creator dan mengelola youtube. Setelah semuanya selesai dibahas, penting rasanya kita membahas terkait dampak positif dan negatif dari adanya teknologi informasi dan komunikasi. Setiap orang memiliki pandangan dan pengalaman  yang berbeda-berbeda yang berkaitan tentang sisi positif dan negative terkait dengan teknologi dan informasi. Dampak positif atau negatifnya sendiri menurut saya tergantung bagaimana pengguna tersebut menyimpulkan.
      Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terbilang sangat cepat.  Kehidupan manusia yang berawal dari kesederhanaan saat ini bisa dikategorikan menjadi modern. Di zaman yang serba canggih ini segala sesuatu dapat kita selesaikan secara praktis. Teknologi informasi dan komunikasi adalah sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah kehidupan manusia. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Mungkin itu yang sering saya tuliskan dibeberapa tulisan sebelumnya. Berkaca dari diri saya sendiri, sulit untuk melepaskan kebiasaan agar tidak menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari, karena hal tersebut sudah menjadi candu dan kebiasaan. Menurut saya, hal yang saya gunakan dengan teknologi tersebut tidaklah seimbang, karena penggunaan terkait teknologi dan informasi lebih mendominasi dari pada kegiatan lain seperti membaca buku, olahraga dan lain-lain. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat dampak negative yang lebih mendominasi karena pemanfaatan yang belum tepat.
      Jumlah pengguna internet di Indonesia dari  tahun ke tahun semakin meningkat  berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh asosiasi Penyelenggara Jasa internet Indonesia (APJII) tentang penetrasi penggunaan internet di Indonesia. Sekertaris jendral APJII Henri Kasyfi Soemartono mengatakan hasil utama dari survei penggunaan internet dari tahun 2019-2020 terdapat 196.71 Juta jiwa pengguna internet dari 266.91 Juta jiwa penduduk Indonesia. Ini artinya  ada 74 % pendduduk Indonesia adalah pengguna internet,Ini adalah angka yang cukup besar, karena lebih dari setengah penduduk Indonesia sudah berhubungan dengan internet. Hal tersebut tentunya membuka peluang yang besar terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan berbagai inovasi dengan meningkatkan kemampuan individu agar dapat memanfaatkan teknologi dan informasi secara baik. Â
      Dalam menggunakan teknologi dan informasi kita dituntut untuk selektif dalam memainkan teknologi agar selamat dari berbagai dampak negatif yang tanpa kita sadari dapat mempengaruhi kehidupan kita. Berbicara terkait dengan dampak positif dan negatif tentunya  akan mempengaruhi perilaku dari pengguna. Informasi dapat dikatakan positif apabila memiliki manfaat bagi lingkungan dan penggunanya. Pengertian perilaku menurut KKBI adalah serangkaian tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Perilaku dalam menggunakan teknologi dan informasi haruslah selektif hal ini disebabkan apabila asal-asalan dalam penggunaan internet kita bisa saja mencontoh perilaku buruk yang kita tonton mulai dari perkataan, ataupun pola pikir.
      Teknologi informasi & komunikasi pada masa pandemi ini sangat dibutuhkan dan penting keberadaanya. Hal ini disebabkan karena adanya pembatasan pergerakan masyarakat akibat adanya social distancing dan physical distancing, sehingga peranan teknologi dan informasi penting diakses secara mudah oleh masyarakat. Kasus Covid -- 19 yang kian hari semakin naik dengan kasus aktif saat ini mencapai 2.620.000 orang, sehingga diperlukan berbagai sarana informasi dan komunikasi agar semua berita dapat tersebar dengan cepat terkait dengan data-data yang ada. Informasi yang begitu cepat dapat kita akses melalui berbagai situs yang disediakan pemerintah dengan cakupan wilayah yang luas, sehingga masyarakat dapat mengakses dengan mudah.Sehingga informasi yang diserap oleh masyarakat adalah informasi yang benar bukan berita -- berita hoaks, yang akan merugikan upaya pemerintah dalam memerangi wabah cavid 19.
Jika berbicara dengan teknologi informasi dan komunikasi yang paling kita rasakan manfaatnya adalah memudahkan kita dalam komunikasi antar manusia dari satu tempat ke tempat yang lain yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa adanya batasan waktu. Adanya perkembangan dari TIK ini membuat kita tidak perlu menunggu pesan yang dikirimkan oleh pihak pos lagi, atau kita tidak perlu keluar rumah lagi jika kita sedang sibuk dengan pekerjaan rumah tetap bisa berkomunikasi dengan saudara kita yang sedang di isolasi karna terkena covid melalui panggilan whatsapp ataupun video call. Selain itu adanya pandemi ini membuat banyak orang untuk terus berfikir kreatif agar dapat membuat karya walaupun bekerja di rumah saja. salah satunya dengan cara membuat berbagai macam karya kemdian mengupload hasil karya tersebut di media sosial dan melakukan promosi melalui berbagi fitur yang disediakan baik melalui instagram, facebook, shopee dan lain-lain. Karya yang dipublish dimasa pandemi mengalami peningkatan peminat dan mudah tersebar karna adanya lonjakan orang-orang dalam mengkonsumsi media sosial. Begitu juga terkait dengan industry perfilman pada saat pandemic mengalami pendapatan yang menurun, hal ini disebabkan karena adanya penangguhan produksi film dan pembatasan oleh pemerintah dalam menonton bioskop, sehingga membuat produser mencari cara lain agar terus meningkatkan pendapatan, salah satu contohnya yaitu pembuatan karya terkait film Web series, film bisokop online yang dapat diakses berbayar melalui berbagai aplikasi di play store. Perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi tidak terlepas dari pengaruh adanya Google dan media sosial lainya seperti instagram, facebook, dll. Netflix yang bekerjasama dengan beberapa production house lainya membuat sebuah film dokumenter untuk mengetahui bagaimana produksi film mereka bekerja.
Saya merasakan Dengan adanya perkembangan Teknologi komunikasi dan informasi membuat saya merasakan memiliki uang dengan hasil keringat sendiri. Jiwa bisnis yang sudah muncul sejak saya berada di bangku sekolah dasar yang saya juga aplikasikan kembali saat saya duduk di bangku SMA namun dengan cara yang berbeda. Saat saya berada di bangku sekolah dasar saya menjual kelereng, Gambar umbul atau permainan yang saat itu sedang trand dan pasti saya berjualan di sekolah dengan menawarkan langsung kepada teman saya, karena kebetulan saya memiliki warung jadi saya punya stok barang yang banyak. Pada saat saya duduk di bangku SMA saya memanfaatkan media sosial untuk berjualan. Lacak yang waktu itu sedang trand di daerah jambi dipopulerkan oleh gubernur Zumi Zola saya manfaatkan dengan baik. Dengan mencari tutorial membuat lacak di youtube kemudian membuatnya dan saya menjual nya juga secara langsung dengan mangkal di simpang yang terbilang strategis menggunakan meja, selain itu saya jual saat ada konser via valen. Namun saya juga mencoba secara online di fb dengan posting di group yang terka. Pada akhirnya semua produk saya terjual melalui media facebook.
Dengan menguasai teknologi komunikasi dan informasi kita bisa membuka jasa untuk kebutuhan yang diperlukan. Selain dari jualan saya bisa mendapatkan tambahan biaya hidup di perantauan dengan menjadi content creator. Saya memanfaatkan kamera yang ada dan kemampuan editing yang saya miliki menjadi cameraman dan editor. Jadi pada saat ini sahabat media juga bisa menghasilkan uang dengan menguasai beberapa softwer dan berfikir kreatif.
Adanya kemudahan yang didapatkan dari kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi bukan berarti tidak meninggalkan berbagai dampak negative dalam kehidupan masyarakat. Justru jika dilihat nilai sosial dan budaya dari Negara kita banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang nantinya akan merubah struktur organisasi masyarakat. Terutama dalam perubahan berkomunikasi. Beberapa contoh dampak negative adalah masyarakat akan jarang untuk bersilaturahmi secara langsung dan cenderung memilih berkomunikasi melalui ponsel. Selain itu dalam angka pengguna internet yang sangat besar di Indonesia tetapi kurang menunjukan pertumbuhan yang sebanding lurus dengan tingkat literasi digital. Rendahnya literasi digital akan berdampak masyarakat mengalami kesulitan dalam memfilter informasi atau konten positif dari internet hal ini disebebakan  karena pada dunia maya terjadi banjir informasi yang telah menghasilkan interaksi negatif antar pengguna. Banyak interaksi negatif yang bertentangan dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat seperti penyebaran informasi palsu (Hoax), penyebaran ujian kebencian (hate Speech), serta penipuan online.
      Penyebaran informasi palsu atau hoax sudah banyak kita temukan di media sosial, biasanya berita tersebut berisi pemberitaan palsu terkait dengan covid yang mempengaruhi hidup dan mati pun orang orang tega membuat berita hoax, jadi berita apa pun itu bisa saja tidak memiliki kebenaranya. Jadi kita selaku pengguna lah harus terus berhati hati dan menyaring mana berita hoax dan mana yang tidak.
      Dampak dari penggunaan gadget ataupun dari media sosial yang salah digunakan dikalangan pemuda, sebenarnya tidak hanya pemuda namun sudah merambah ke orang orang tua yang mana telah membentuk generasi muda yang mengarah pada prilaku asosial atau dengan kata lainya adalah "disseniting personality". Perilaku ini salah satunya  muncul karena keseringan bermain gadget atau media sosial, yang mana ini menjadi tempat mereka bergaul lebih bebas dan lebih luas tanpa harus mengetahui identitas aslinya serta tidak memiliki batasan ruang dan waktu.
      Sedikit menyinggung yang lain nih sahabat media. Kita lebih sering mendengarkan ANSOS atau anti sosial dibanding asosial dan labeling ANSOS Sangat sering kita dengar dilingkungan pertemanan kita "dia anak ANSOS".  Hal ini terjadi karna anak tersebut lebih memilih tidak banyak bergaul dan berinteraksi. Sebenarnya kita salah kaprah terhadap kata kata yang kita lontarkan kepada orang tersebut. Ansos sendiri adalah gangguan kepribadian yang disebabkan oleh mental dan cenderung membahayakan oranglain. Sedangkan asosial adalah kepribadian seseorang memisahkan diri dari interaksi sosial dan cenderung tidak memperdulikan orang lain.
      Dengan dimudahkanya teknologi informasi, seseorang pun akan merasa bahagia hanya dengan berbekal gadget dan komputer. Padahal manusia adalah makhluk sosial yang berarti manusia pasti membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Sikap individualis kini tidak hanya di daerah perkotaan, namun sudah mulai merambah ke daerah pedesaan yang mana orang mengacuhkan keberadaan tetangganya. Hal ini disebabkan karena penggunaan gadget hampir setiap hari yang menyebabkan masyarakat enggan melakukan interaksi sosial.
      Pada era ini, banyak alasan untuk meragukan terhadap diri seseorang bahwa penilaian diri sendiri yang merasa toleran terhadap orang lain yang berbeda, namun hal ini malah bisa saja terbalik, bisa saja kita malah menunjukan prilaku intoleren. Toleren-intoleren adalah "tindakan" bukan perkataan, pikiran, apalagi menjadi aturan. Toleran sendiri adalah tindakan yang sengaja oleh seseorang untuk tidak mencampuri atau mengganggu urusan orang lain, sekalipun orang tersebut percaya bahwa dia memiliki kekuatan untuk mengganggu. Dengan adanya kemajuan saat ini kita memang benar-benar akan merasa dimanjakan oleh berkembangnya informasi dan teknologi. Bagaimana tidak, kita bisa mendapatkan apapun hanya dengan berada dirumah. Kita bisa memesan baju, makanan, belanja sayur sekalipun hanya dengan beberapa klik. Budaya-budaya instan ini tentunya dapat memunculkan sikap generasi milenial yang pemalas.
      Rekan saya memiliki sudut pandang sendiri terhadap teknologi informasi dan komunikasi. Bagi dia dengan banyak nya keuntungan yang kita dapatkan sehingga kita dapat chatting, video call atau kita bisa membagikan photo, video, music ataupun informasi lainya melalui media sosial. Saat ini bagi dia kita juga membutuhkan media sosial untuk  menunjang karier dan kehidupan kita, jadi tak heran banyak orang yang menggandrungi sosial media.
      Namun baginya dari keuntungan yang kita dapatkan, bukan berarti tidak memiliki masalah terhadap diri kita. Sosial media sendiri ternyata dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. dengan adanya media sosial membuat kita sering merasa tidak puas. kita cenderung membanding bandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Prilaku ini akan terbangun secara otomatis, jika kita sering  melihat sosial media maka semakin besar pula kita membanding bandingkan orang lain terhadap diri kita karna orang tersebut memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan kita. hal ini di istilahkan dengan social comparison.
      Apa saja kekurangan yang masih harus diperbaiki agar teknologi informasi dan komunikasi bisa lebih membawa manfaat untuk banyak orang. Upaya perbaikan dapat dilakukan dengan membuat konten--konten yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Sebagai contoh di daerah Banjarnegara Jawa Tengah     yang hamper  satu desa para pemudanya menjadi content creator Youtube. Mereka mendapat inspirasi dari warga didesanya yang sukses jadi Youtuber dengan konten perbengkelan, khususnya motor. Materi konten harus merupakan realitas yang dibutuhkan oleh masyarakat,bukan hanya konten yang berisi mimpi -- mimpi yang sulit untuk dicapai. Dengan konten yang ringan, popular dan memiliki manfaat yang tinggi dan dibutuhkan oleh masyarakat pasti akan diminati oleh banyak orang.
      Selain dari sisi konten, upaya perbaikan dapat dilakukan dari sisi seni dan artistik. Konten yang bagus tetapi cara pengemasannya kurang bagus maka tidak akan diminati pengguna internet. Sebaliknya konten yang sederhana namun dikemas dalam cita rasa seni yang tinggi maka akan menarik minat pengguna sehingga mau untuk membuka dan mengambil manfaat darikonten yang dibuat. Untuk menjadi content creator yang baik tentu harus melalui latihan -- latihan secara kontinue.
      Terimakasih kepada sahabat media yang sudah setia membaca tulisan-tulisan yang saya buat. Semoga teman-teman dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. Teknologi memang dapat memudahkan kita dalam melakukan apapun yang kita mau namun jangan sampai teman teman terlena oleh teknologi karna teknologi bagaikan pisau bermata dua jika pisau di pegang oleh koki maka pisau itu akan bermanfaat tapi jika pisau itu dipegang oleh penjahat maka bisa saja dengan cepat melukai kita. Jadi, bijaklah menggunakan sebuah teknologi.
Nama  : Muhammad Ikhsan
Nim    : 1900030236
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H