8. Membangun Karakter yang Kuat
Anak-anak yang berpikir kritis tidak mudah terpengaruh oleh tekanan sosial. Mereka mampu mengambil keputusan berdasarkan logika dan pemikiran yang matang, bukan sekadar mengikuti arus. Misalnya, ketika teman-temannya melakukan sesuatu yang salah, anak yang berpikir kritis akan lebih berani untuk berkata tidak dan memilih untuk tidak terlibat.
Mengapa Banyak Orang Tua Menghindari Budaya Kritik?
Banyak orang tua merasa takut bahwa anak yang terlalu kritis akan menjadi sulit diatur. Namun, ia menjelaskan bahwa anak yang memiliki pemikiran kritis justru akan lebih mampu mengambil keputusan yang bijak serta mengembangkan rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam kehidupannya.
Sayangnya, tidak semua orang tua merasa nyaman dengan anak yang kritis. Beberapa orang tua menganggap pertanyaan yang terus-menerus sebagai gangguan, sementara yang lain merasa tidak cukup percaya diri untuk menjawabnya.
Ada juga kekhawatiran bahwa anak yang terlalu kritis akan menjadi pembangkang. Namun, anggapan ini perlu diluruskan. Berpikir kritis bukan berarti melawan, melainkan mencari pemahaman yang lebih dalam.
Selain itu, diperlukan pelatihan bagi pendidik dan orang tua agar mampu mendukung anak dalam membangun pola pikir kritis, dengan mengarahkan mereka untuk mencari jawaban bersama melalui buku atau sumber terpercaya lainnya
Pemerintah dan pemangku kebijakan pendidikan perlu mempertimbangkan pembangunan budaya kritik sejak dini sebagai bagian dari kurikulum nasional. Ini bukan sekadar mengajarkan anak untuk mempertanyakan segala hal, tetapi lebih dari itu---menanamkan kebiasaan berpikir yang mendalam, analitis, dan rasional.
Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membentuk mereka menjadi individu yang cerdas, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan dunia. Oleh karena itu, daripada merasa kewalahan menghadapi pertanyaan-pertanyaan anak, orang tua sebaiknya melihatnya sebagai peluang emas untuk menumbuhkan generasi yang lebih bijaksana dan berdaya saing tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI