Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tantangan Merajut Jejak Spiritual dan Alam dalam Wisata Halal

1 Februari 2025   16:01 Diperbarui: 1 Februari 2025   19:02 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kota Palu, Sulawesi Tengah, kawasan wisata religi SIS Aljufri menawarkan suasana yang begitu khas, terutama saat bulan Ramadhan.

Jalanan di sekitar kawasan ini dipenuhi dengan pedagang yang menjajakan berbagai perlengkapan ibadah, mulai dari sajadah, kopiah, hingga busana Muslim.

Aroma makanan khas berbuka puasa menyeruak di udara, menciptakan atmosfer yang mengundang para peziarah dan wisatawan untuk menikmati pengalaman spiritual sekaligus budaya yang mendalam.

Masjid Alkhairaat yang berdiri megah di tengah kawasan ini menjadi pusat kegiatan religius, tempat bagi para jamaah untuk melaksanakan ibadah sekaligus menggali sejarah Islam yang berkembang di Sulawesi Tengah.

Saat malam tiba, lampu-lampu di sepanjang Jalan Sis Aljufri berpendar menerangi lapak-lapak yang masih ramai dikunjungi. Pengunjung datang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk berbelanja dan menikmati suasana religius yang unik.

Keramaian semakin memuncak saat peringatan Haul Guru Tua, di mana ribuan peziarah dari berbagai daerah berkumpul untuk mengenang sosok ulama besar ini. Selain menjadi pusat keagamaan, kawasan ini juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar, dengan pedagang kecil dan usaha kuliner yang menikmati lonjakan pengunjung selama periode tertentu dalam setahun.

Namun, potensi wisata di Palu tidak berhenti di situ. Gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Palu pada 28 September 2018 meninggalkan jejak geologis yang menarik.

Sesar Palu-Koro, yang dikenal sebagai salah satu sesar teraktif di Asia Tenggara, menjadi objek geowisata yang menarik perhatian para peneliti dan wisatawan.

Fenomena alam ini tidak hanya memiliki nilai ilmiah yang tinggi, tetapi juga menawarkan pemandangan alam yang memukau. Kawasan ini telah diidentifikasi sebagai potensi geopark yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata berkelanjutan.

Situs geologi ini bukan hanya saksi bisu dari dinamika alam, tetapi juga bisa menjadi daya tarik wisata edukatif yang memadukan keindahan alam dan ilmu pengetahuan.

Pengendara melintas di gerbang kawasan wisata religi SIS Aljufri Palu (dok. pribadi/ikhsan madjido)
Pengendara melintas di gerbang kawasan wisata religi SIS Aljufri Palu (dok. pribadi/ikhsan madjido)

Dalam konteks pengembangan pariwisata, menggabungkan wisata religi dan geowisata dalam satu paket pariwisata halal adalah strategi inovatif yang dapat memberikan pengalaman yang lebih mendalam bagi wisatawan Muslim.

Dengan memadukan spiritualitas dan keindahan alam, paket wisata ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari pengalaman berwisata yang tidak hanya menghibur, tetapi juga bermakna.

Strategi pertama dalam mengemas paket wisata ini adalah memilih destinasi yang memiliki nilai religi dan geologi sekaligus. Misalnya, wisatawan dapat memulai perjalanan mereka ke situs geowisata seperti lembah Palu yang memiliki sejarah tektonik yang menarik, lalu melanjutkan perjalanan di kawasan wisata religi SIS Aljufri, berziarah ke makam Guru Tua dan Datok Karama. Dalam perjalanan ini, wisatawan tidak hanya akan mendapatkan pengalaman spiritual, tetapi juga wawasan ilmiah tentang dinamika bumi.

Selanjutnya, penyediaan akomodasi dan kuliner halal menjadi faktor kunci dalam menarik wisatawan Muslim. Hotel dan restoran di sekitar lokasi wisata harus bersertifikasi halal agar wisatawan merasa nyaman selama perjalanan.

Selain itu, jadwal perjalanan harus disusun sedemikian rupa agar mengakomodasi waktu ibadah, sehingga wisatawan tetap dapat menjalankan kewajiban agama mereka dengan tenang.

Pemandu wisata yang kompeten juga memainkan peran penting dalam keberhasilan paket wisata ini. Mereka harus memiliki pemahaman yang luas tentang sejarah Islam di Sulawesi Tengah, serta pengetahuan mendalam tentang fenomena geologi yang ada. Dengan demikian, mereka dapat memberikan informasi yang menarik dan edukatif kepada para wisatawan.

Strategi pemasaran digital menjadi langkah berikutnya dalam menarik minat wisatawan. Media sosial, blog perjalanan, dan platform pariwisata halal dapat digunakan untuk mempromosikan keunikan dari paket wisata ini. Dengan menyajikan konten visual yang menarik, seperti video perjalanan dan testimoni wisatawan, calon pengunjung akan lebih tertarik untuk mencoba pengalaman wisata yang ditawarkan.

Namun, menggabungkan wisata religi dan geowisata dalam satu paket wisata halal tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah keseimbangan antara konservasi alam dan peningkatan jumlah wisatawan. Jika tidak dikelola dengan baik, peningkatan jumlah pengunjung dapat berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, regulasi ketat dan kesadaran ekologis harus diterapkan dalam setiap aspek pengelolaan wisata.

Pejabat berziarah ke makam Guru Tua di kawasan wisata religi SIS AlJufri (dok. pribadi/ikhsan madjido)
Pejabat berziarah ke makam Guru Tua di kawasan wisata religi SIS AlJufri (dok. pribadi/ikhsan madjido)

Tantangan lainnya adalah peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Beberapa lokasi wisata religi dan geowisata mungkin sulit dijangkau, sehingga perlu ada upaya dari pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan akses jalan, transportasi umum, dan fasilitas penunjang lainnya.

Di sisi lain, potensi ekonomi dari paket wisata ini sangat besar. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung, usaha kecil dan menengah di sekitar lokasi wisata dapat berkembang pesat. Dari pedagang makanan halal hingga penyedia jasa transportasi, semua pihak dapat merasakan manfaat ekonomi dari sektor ini.

Pemerintah Kota Palu, melalui regulasi dan kebijakan yang tepat, perlu mendukung pertumbuhan ekosistem wisata halal ini agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal.

Kesuksesan pengembangan wisata halal berbasis religi dan geowisata tidak hanya bergantung pada satu pihak, melainkan hasil dari sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, komunitas lokal, dan wisatawan itu sendiri.

Dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang berkelanjutan, paket wisata ini dapat menjadi ikon baru pariwisata halal di Indonesia dan bahkan di tingkat global.

Pada akhirnya, mengemas wisata religi dan geowisata dalam satu paket wisata halal bukan hanya tentang menawarkan pengalaman perjalanan yang unik, tetapi juga tentang membangun kesadaran spiritual dan ekologis dalam satu perjalanan yang harmonis. Dengan demikian, wisatawan tidak hanya membawa pulang kenangan indah, tetapi juga wawasan baru tentang kebesaran Sang Pencipta melalui keajaiban alam dan sejarah Islam yang kaya di Sulawesi Tengah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun