Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bukan Sekadar Pelatih, Patrick Kluivert Jadi Comblang Naturalisasi

28 Januari 2025   10:40 Diperbarui: 28 Januari 2025   10:40 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih baru timnas Patrick Kluivert berfoto menggunakan peci, menjalankan peran baru sebagai "mak comblang" (Kompas.com/antonius aditya mahendra)

Tahun 2025 bisa menjadi momen besar bagi sepak bola Indonesia. PSSI diprediksi bakal kebanjiran pemain naturalisasi, memperkuat Skuad Garuda dan membuka peluang lebar untuk berlaga di Piala Dunia.

Dengan strategi yang fokus pada kualitas pemain, Timnas Indonesia siap menghadapi tantangan besar di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia kini bersiap melakoni laga lanjutan Grup C kualifikasi zona Asia. Pada 20 Maret 2025, Skuad Garuda akan bertandang ke Sydney Football Stadium untuk menghadapi Australia.

Laga ini menjadi debut Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, menggantikan Shin Tae-yong. Lima hari setelahnya, Jay Idzes dan kawan-kawan akan melawan Bahrain di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Dua kemenangan dari laga ini bisa membuat langkah Indonesia menuju fase selanjutnya lebih ringan.

Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga Grup C dengan enam poin dari satu kemenangan, tiga hasil imbang, dan dua kekalahan. PSSI menargetkan kemenangan penuh di dua laga tersebut, terlebih dengan dukungan pemain naturalisasi baru seperti Ole Romeny dan Jairo Riedewald, yang tengah dalam proses perpindahan kewarganegaraan.

Patrick Kluivert, Pelatih Sekaligus "Mak Comblang"

PSSI tidak hanya meminta Patrick Kluivert untuk memimpin tim di lapangan, tetapi juga menjalankan peran baru sebagai "mak comblang" dalam proses naturalisasi. Bersama Ketua PSSI Erick Thohir, Kluivert diharapkan dapat merayu pemain diaspora yang memiliki darah Indonesia untuk bergabung. Strategi ini bertujuan memperkuat skuad dengan bintang-bintang kelas atas dari Eropa.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa PSSI masih membidik beberapa pemain keturunan lainnya. Selain Romeny dan Riedewald, setidaknya ada enam nama lain yang mulai menunjukkan ketertarikan memperkuat Timnas Indonesia. Menariknya, banyak dari mereka yang terpikat oleh nama besar Patrick Kluivert sebagai pelatih.

Bintang-Bintang Baru di Radar Garuda

Berikut enam nama calon pemain naturalisasi yang menjadi perhatian:

Luca Everink

Luca Everink, fullback kanan klub Go Ahead Eagles. Ia ingin dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia. (bola.com/ga-eagles)
Luca Everink, fullback kanan klub Go Ahead Eagles. Ia ingin dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia. (bola.com/ga-eagles)

Fullback kanan berusia 23 tahun yang bermain untuk Go Ahead Eagles di Eredivisie ini memiliki darah Indonesia dari pihak ayah. Dengan tinggi 179 cm dan kemampuan bertahan yang solid, Luca menjadi kandidat ideal untuk memperkuat lini belakang Garuda.

Tommy St. Jago

Bek Willem II asal Belanda #33, Tommy St. Jago (kiri). (Olaf Kraak/ANP/AFP)
Bek Willem II asal Belanda #33, Tommy St. Jago (kiri). (Olaf Kraak/ANP/AFP)

Bek tengah 25 tahun yang bermain di Willem II ini menjadi incaran PSSI karena minimnya stok di posisinya. Keinginannya untuk bergabung terlihat dari unggahan Instagram yang menyematkan bendera Indonesia.

Million Manhoef

Million Manhoef pindah dari Vittese ke Stoke City pada bursa transfer musim dingin 2024. (Instagram/million.m_)
Million Manhoef pindah dari Vittese ke Stoke City pada bursa transfer musim dingin 2024. (Instagram/million.m_)

Penyerang sayap kelahiran Suriname ini kini bermain di Stoke City, Inggris. Patrick Kluivert menjadi salah satu alasan yang membuat Million tertarik untuk membela Timnas Indonesia. Dengan pengalaman bermain di Inggris dan Belanda, ia menjadi tambahan berharga untuk lini serang Garuda.

Ilias Alhaft

Ilias Alhaft saat masih bermain untuk Almere City. (Dokumentasi Almere City)
Ilias Alhaft saat masih bermain untuk Almere City. (Dokumentasi Almere City)

Ilias adalah pemain serbabisa yang bisa beroperasi sebagai penyerang sayap atau second striker. Meski saat ini bermain di Liga 2 Belanda bersama SC Cambuur, potensinya untuk bersinar bersama Timnas Indonesia sangat besar.

Emil Audero

Emil mendapatkan darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: AFP/Adrian Dennis)
Emil mendapatkan darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: AFP/Adrian Dennis)

Kiper kelahiran Mataram yang kini bermain untuk Como 1907 ini sebelumnya memilih membela Italia. Namun, dengan perkembangan pesat Timnas Indonesia di bawah Kluivert, Emil berharap bisa kembali mendapat tempat di skuad.

Daniel Klein

Daniel Klein, kiper di FC Augsburg, bisa dinaturalisasi buat Timnas Indonesia (bola.com/fcaugsburg)
Daniel Klein, kiper di FC Augsburg, bisa dinaturalisasi buat Timnas Indonesia (bola.com/fcaugsburg)

Penjaga gawang muda asal Jerman yang bermain di FC Augsburg ini juga menyatakan minatnya untuk membela Timnas Indonesia. Dengan kemampuan yang mumpuni, Daniel bisa menjadi pilihan strategis di bawah mistar gawang.

Strategi Naturalisasi yang Berdampak Besar

Strategi naturalisasi yang diusung PSSI tidak hanya memperkuat skuad, tetapi juga membawa dampak psikologis bagi lawan di Asia Tenggara. Kehadiran pemain-pemain berkualitas Eropa akan membuat pesaing seperti Vietnam menghadapi tantangan berat.

PSSI berharap langkah ini dapat membawa Skuad Garuda menuju level yang lebih tinggi, bahkan mencatatkan sejarah di Piala Dunia. Dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih sekaligus "mak comblang", Timnas Indonesia tidak hanya mengejar kemenangan, tetapi juga membangun fondasi masa depan sepak bola nasional yang lebih cerah.

Tahun 2025 adalah momen transformasi. Bisakah Timnas Indonesia merealisasikan mimpinya? Semua mata kini tertuju pada Skuad Garuda dan "sang mak comblang," Patrick Kluivert.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun