Faktor eksternal juga memengaruhi sentimen pasar. Popularitas aplikasi kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek, memicu kekhawatiran besar akan gangguan di dunia teknologi. Ketakutan ini merembet ke pasar global, termasuk aset digital, dan memperburuk tekanan pada harga Bitcoin.
Harga Bitcoin bahkan sempat mendekati level terendah sejak mencetak rekor hampir $110.000 sebelum pelantikan Trump. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan aksi jual besar-besaran di pasar saham.
Meski demikian, diskusi mengenai masa depan Bitcoin terus bergulir. Larry Fink dari BlackRock mengungkapkan bahwa dana kekayaan negara tengah mempertimbangkan pembelian Bitcoin, sementara trader ternama Arthur Hayes memperingatkan potensi krisis keuangan yang dapat memicu langkah stimulus baru dari Federal Reserve (Bank Sentral Amerika Serikat)
Dalam kondisi seperti ini, Bitcoin masih harus menghadapi volatilitas yang tinggi, terutama di tengah ketidakpastian global dan kebijakan yang terus berkembang.
Terlepas dari koreksi tajam yang terjadi, langkah Trump tetap dinantikan, terutama janji-janji besar yang ia lontarkan untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai pusat inovasi aset digital dunia. Pasar hanya berharap bahwa kata-katanya akan segera diikuti dengan tindakan nyata.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI