Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gizi Seimbang, Pilar dan Langkah Praktik Aplikasinya

25 Januari 2025   15:18 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:18 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 Pilar Gizi Seimbang (kementerian kesehatan RI)

Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) 2025 yang mengusung tema "Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat" kembali mengingatkan pentingnya gizi seimbang sebagai fondasi kesehatan bangsa.

Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan RI mengajak masyarakat untuk memperhatikan keempat pilar gizi seimbang: konsumsi makanan beraneka ragam, pola hidup aktif, pola hidup bersih, dan menjaga berat badan ideal.

Namun, sejauh mana kita telah memahami dan mengaplikasikan pilar-pilar ini dalam kehidupan sehari-hari?

Gizi seimbang bukan sekadar slogan, melainkan kunci untuk membangun keluarga sehat dan produktif. Sayangnya, realitas menunjukkan masih banyak masyarakat Indonesia yang menghadapi tantangan kekurangan gizi.

Menarik untuk melihat bagaimana setiap pilar gizi seimbang dapat memengaruhi kondisi kesehatan keluarga dan apa yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan tema besar HGN tahun ini.

Pilar Pertama: Konsumsi Makanan Beraneka Ragam

Kekurangan gizi sering kali diawali oleh pola makan monoton yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Contohnya, anak-anak di daerah terpencil yang hanya mengonsumsi nasi tanpa lauk bernutrisi tinggi sering menunjukkan tanda-tanda seperti lemas, kulit kering, atau pertumbuhan yang terhambat.

Inilah mengapa Kementerian Kesehatan RI terus mendorong masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi beragam, seperti sayur, buah, dan sumber protein yang mudah didapatkan.

Namun, tantangannya adalah meningkatkan kesadaran bahwa makanan bergizi tidak selalu mahal. Program edukasi berbasis lokal, seperti memanfaatkan sumber daya setempat---sayur dari kebun keluarga atau ikan dari perairan lokal---dapat menjadi solusi yang relevan.

Pilar Kedua: Pola Hidup Aktif dan Berolahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun