Pete Hegseth, calon Menteri Pertahanan pilihan mantan Presiden Donald Trump, menghadapi salah satu proses uji kepatutan paling kontroversial dalam sejarah politik Amerika Serikat. Dengan hasil suara di Senat yang sementara ini imbang, Wakil Presiden JD Vance kemungkinan besar akan memberikan suara penentu.
Namun, pencalonan Hegseth tidak berjalan mulus, dihantui berbagai tuduhan yang mencakup masalah alkohol hingga dugaan perilaku kasar dan pelanggaran seksual, yang semuanya telah ia bantah sebagai bagian dari "kampanye fitnah."
Proses pengesahan Hegseth saat ini bergantung pada dukungan penuh dari partai Republik. Semua 47 senator Demokrat dan independen diperkirakan akan menolak pencalonannya. Hegseth hanya dapat kehilangan maksimal tiga suara dari anggota partainya untuk mencapai mayoritas sederhana yang diperlukan agar pengesahannya lolos.
Hingga kini, dua senator Republik, Susan Collins dari Maine dan Lisa Murkowski dari Alaska, telah menyatakan secara terbuka bahwa mereka tidak akan mendukung Hegseth. Jika Hegseth berhasil dikonfirmasi, hal ini akan mencatatkan margin terkecil untuk seorang Menteri Pertahanan dalam sejarah modern.
Tuduhan Kontroversial
Pencalonan Hegseth diselimuti sejumlah tuduhan yang memicu perdebatan sengit. Salah satu tuduhan utama datang dari mantan istrinya, Samantha Hegseth, yang baru-baru ini memberikan pernyataan kepada FBI.
Samantha menyebutkan bahwa Hegseth memiliki kebiasaan minum alkohol yang berlebihan, menyatakan bahwa dia "lebih sering minum daripada tidak." Pernyataan ini telah dimasukkan dalam tinjauan tambahan FBI terkait latar belakang Hegseth. Samantha dan Hegseth sendiri telah bercerai sejak tahun 2017.
Selain itu, mantan ipar Hegseth, Danielle Hegseth, mengajukan affidavit yang menuduhnya bersikap kasar terhadap Samantha. Dalam dokumen tersebut, Danielle menyebut Samantha sering merasa takut terhadap Hegseth dan bahkan memiliki kata sandi khusus jika membutuhkan bantuan untuk melarikan diri dari situasi berbahaya.
Meski demikian, Danielle mengakui bahwa dirinya tidak pernah menyaksikan langsung kekerasan fisik atau seksual, tetapi dia menuduh Hegseth sering mabuk dalam berbagai acara keluarga, termasuk dua insiden di tempat umum pada tahun 2013.
Tim pengacara Hegseth dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai bagian dari upaya untuk menjatuhkan nama baik Hegseth. Tim Parlatore, pengacara Hegseth, menyatakan bahwa tuduhan Danielle tidak berdasar dan dipicu oleh kebencian pribadi terhadap Hegseth. "Sebagian besar dari apa yang dikatakan Danielle adalah hal-hal yang sebenarnya tidak pernah dia saksikan secara langsung," ujar Parlatore.