Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rumah Pendidikan: Suara dari Pelosok dan Harapan untuk Masa Depan

24 Januari 2025   09:30 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah Pendidikan berpotensi menjadi platform yang inklusif jika dirancang dengan matang. Konsepnya sebagai "one-stop platform" yang melibatkan guru, siswa, dan orang tua dapat memperbaiki sinergi antarpemangku kepentingan. Namun, potensi ini hanya akan terwujud jika pemerintah mampu mengatasi hambatan struktural, seperti keterbatasan infrastruktur digital di daerah terpencil.

Selain itu, Rumah Pendidikan harus mengubah paradigma bahwa sekolah di daerah pinggiran memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan sekolah di perkotaan. Dengan menyediakan sumber daya pendidikan yang merata, platform ini dapat menciptakan ruang kolaborasi dan berbagi praktik terbaik antarsekolah.

Rumah Pendidikan juga memiliki peluang besar untuk meningkatkan literasi digital di kalangan siswa. Dengan fitur-fitur yang menarik dan relevan, siswa dapat lebih terlibat dalam proses pembelajaran. Namun, hal ini hanya mungkin jika platform dirancang dengan memperhatikan kebutuhan pengguna di berbagai tingkat pendidikan.

Beban atau Peluang?

Pada akhirnya, keberhasilan Rumah Pendidikan tidak hanya bergantung pada desain teknologinya, tetapi juga pada sejauh mana platform ini memberikan manfaat nyata. Jika implementasinya dilakukan dengan matang, Rumah Pendidikan bisa menjadi babak baru transformasi pendidikan di Indonesia. Namun, jika hanya menjadi tambahan tanpa strategi matang, ia berisiko menjadi beban baru yang menjauhkan kita dari cita-cita pendidikan yang adil dan berkualitas.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Dekrius, "Pendidikan bukan hanya soal inovasi teknologi, tetapi soal bagaimana semua pihak, dari guru hingga siswa, dapat merasakan manfaat nyata dalam proses belajar."

Dengan pendekatan yang tepat, Rumah Pendidikan dapat menjadi langkah besar menuju sistem pendidikan yang lebih inklusif dan merata di seluruh Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun