Ramadhan selalu membawa nuansa yang berbeda, terutama dalam aktivitas sehari-hari, termasuk di dunia pendidikan. Wacana libur sekolah penuh selama bulan Ramadhan sempat menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.
Banyak yang mendukung ide ini, menganggap bahwa libur dapat memberikan waktu penuh bagi siswa untuk fokus beribadah. Namun, pemerintah melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, segera meluruskan kesalahpahaman tersebut.
"Bukan libur Ramadhan, tetapi pembelajaran di bulan Ramadhan," katanya dalam sebuah pernyataan di hadapan media pada Jumat, 17 Januari 2025.
Pernyataan itu sekaligus menegaskan bahwa sekolah tetap akan berlangsung selama Ramadhan, namun dengan pendekatan yang berbeda. Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan Surat Edaran (SE) sebagai pedoman resmi bagi semua sekolah di Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran selama bulan suci tersebut.
Keputusan ini lahir dari pembahasan lintas kementerian, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Ramadhan bukan sekadar waktu untuk berhenti dari aktivitas sehari-hari. Sebaliknya, bulan ini menjadi kesempatan istimewa untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan moral.
Oleh karena itu, alih-alih meliburkan siswa sepenuhnya, pemerintah mengusulkan agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung, tetapi dengan penyesuaian yang relevan dengan semangat Ramadhan.
Bagi sebagian masyarakat, libur penuh selama Ramadhan dianggap solusi ideal untuk memberi ruang bagi siswa mendalami ibadah dan terlibat dalam kegiatan keagamaan di lingkungan mereka.
Namun, ada juga kelompok yang menyarankan kompromi, seperti libur pada awal Ramadhan selama beberapa hari, diikuti oleh pembelajaran seperti biasa, dan kembali libur menjelang Idulfitri. Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa pendidikan harus terus berlangsung tanpa jeda, namun dengan pendekatan yang lebih ringan dan fleksibel.
Keputusan untuk tetap melaksanakan pembelajaran selama Ramadhan sebenarnya menawarkan peluang besar bagi dunia pendidikan. Dalam momen seperti ini, sekolah dapat merancang metode belajar yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.