Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Money

Meminjamkan Uang ke Saudara? Kenapa Tidak, Kan Asyik?

18 Januari 2025   11:19 Diperbarui: 18 Januari 2025   11:19 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang bilang meminjamkan uang ke saudara itu ide buruk? Justru sebaliknya, ini adalah peluang emas untuk menjalani kehidupan yang penuh drama---eh, maksudnya penuh warna.

Kalau kamu merasa hidupmu terlalu stabil, terlalu nyaman, atau terlalu membosankan, coba deh pinjamkan uang ke saudara. Dalam sekejap, kamu akan punya kisah seru untuk diceritakan ke cucu-cucu di masa depan.

Bayangkan ini: saudaramu datang dengan wajah penuh harap, seperti dalam adegan sinetron ketika tokoh utama memohon bantuan.

"Cuma sementara, kok," katanya. Dan kamu, dengan hati yang seluas samudera, mengangguk sambil berkata, "Tenang saja, keluarga kan nomor satu." Wah, rasanya seperti jadi pahlawan super, tapi tanpa topeng.

Sensasi Hidup yang Tak Ada Tandingan

Meminjamkan uang ke saudara itu seperti beli tiket ke taman hiburan emosional. Awalnya, mungkin kamu akan merasa bangga dan puas karena bisa membantu. Tapi tunggu dulu, babak berikutnya pasti lebih seru.

Ada momen tegang saat jatuh tempo pembayaran tiba, lalu saudaramu mulai hilang seperti wifi di daerah terpencil. Drama ini tidak hanya mempererat hubungan keluarga, tapi juga melatih kesabaranmu hingga level dewa.

Dan jangan lupa, ada sensasi khusus saat kamu mencoba menagih uang tanpa terlihat seperti rentenir. Kamu harus memasang wajah "tidak apa-apa" sambil berkata, "Eh, soal yang kemarin itu, kapan ya kira-kira bisa?" Ini adalah seni komunikasi tingkat tinggi yang tidak diajarkan di sekolah mana pun.

Mungkin ada yang bilang, "Tapi kalau nggak dibayar gimana?" Nah, justru ini keindahannya! Anggap saja ini sebagai latihan untuk menjadi dermawan sejati.

Kalau saudaramu lupa membayar, kamu bisa merasa seperti filantropis ulung yang dengan rela hati mendonasikan uang untuk kebahagiaan orang lain. Bukankah ini jalan pintas menuju pahala?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun