Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anwar Hafid dan Rahasia Jinakkan Rusa

14 Januari 2025   16:47 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:47 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengunjung penangkaran rusa di Wosu memberi makan rusa yang sudah jinak (tangkapan layar YouTube)

Di tanah Wosu, Bungku Barat, Sulawesi Tengah, ada kisah yang tumbuh seiring langkah seorang pemimpin. Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., gubernur terpilih Sulawesi Tengah, memiliki hobi yang unik dan tak biasa---memelihara rusa. Ini bukan sekadar kebiasaan biasa, tetapi sebuah perjalanan yang menyiratkan nilai-nilai kasih sayang, kesabaran, dan kebijaksanaan yang menjadi pegangan hidupnya; menaklukkan yang liar dalam kehidupan.

Kisah ini dimulai sejak Anwar masih menjabat sebagai camat. Saat itu, ia mulai memelihara tujuh ekor rusa. Bukan tanpa alasan, ia terilhami oleh sebuah cerita dari ulama tentang rusa sebagai "hewan surga". Ulama tersebut mengatakan, rusa adalah makhluk liar yang unik, yang bisa keluar dari surga karena sifat liarnya. "Rusa adalah simbol tantangan," ungkap Anwar dalam Podcast Kabar68.

Ketertarikannya pada rusa juga dipengaruhi oleh kebiasaan para pemimpin besar, seperti Presiden Soekarno yang memelihara rusa di Istana Bogor.

"Saya terinspirasi oleh mereka. Jika para pemimpin besar seperti Soekarno memelihara rusa, saya ingin mengikuti jejak mereka, dengan harapan saya bisa menjadi seperti mereka suatu hari nanti," kenang Anwar.

Saat ia pindah ke Wosu setelah terpilih menjadi Bupati Morowali, ketujuh rusa itu ikut serta dalam perjalanannya. Dari tujuh ekor, populasi rusa di penangkarannya kini telah berkembang menjadi lebih dari 300 ekor.

"Butuh waktu lebih dari 12 tahun untuk menjinakkan mereka semua. Kalau rusa saja bisa kita jinakkan, apalagi yang lain?" ujar Anwar ke Kamil Badrun, host Podcast Kabar68 dengan nada optimis

Ada filosofi mendalam dalam hobinya ini. Baginya, rusa bukan hanya hewan peliharaan, tetapi sebuah simbol kehidupan. Menjinakkan rusa berarti menghadapi tantangan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.

"Rusa ini seperti sudah menjadi bagian dari keluarga. Saya, istri, dan anak-anak bahkan berkomitmen untuk tidak memakan daging rusa," ungkapnya.

Baginya, rusa-rusa itu bukan hanya sekadar hewan, melainkan seperti anak-anak kandung yang harus dirawat dengan sepenuh hati.

Komitmennya terhadap rusa juga terlihat dari caranya melindungi mereka. Jika ada yang meminta rusa untuk dipotong, Anwar selalu mencari rusa dari luar penangkarannya. Ia memastikan rusa-rusanya tetap aman dan menjadi simbol kehangatan keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun