Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Patrick Kluivert Optimis Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Realistis?

9 Januari 2025   11:03 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:14 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert optimis Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 (wikipedia)

Mem-PHK Shin Tae-yong di tengah jalan ibarat mengganti striker andalan saat babak kedua baru berjalan 10 menit. Striker diganti bukan karena tak mencetak gol, tetapi karena dianggap kurang cocok dengan pola permainan tim. Kendati ia telah mempersembahkan beberapa kemenangan, trofi tetap tak kunjung diraih. 

Keputusan ini, bagaimanapun, telah diambil oleh federasi, dan sebagai suporter, kita hanya bisa menerimanya meski berat hati.

Kini tongkat estafet telah berpindah ke tangan Patrick Kluivert. Sosok yang tidak asing di dunia sepak bola, tetapi tetap membawa tanda tanya besar bagi masa depan tim nasional Indonesia. Federasi, yang telah mengambil langkah besar ini, langsung menempatkan ekspektasi tinggi: membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Patrick Kluivert bukanlah nama sembarangan. Mantan bintang Barcelona dan AC Milan ini telah memiliki pengalaman di level top, baik sebagai pemain maupun pelatih. 

Dalam wawancaranya dengan media Belanda, ia dengan percaya diri menyatakan, "Kami memiliki kemampuan, kekuatan, dan hasrat untuk mengejar Piala Dunia. Dengan dukungan segenap bangsa Indonesia, saya yakin kita bisa mencapai banyak hal besar."

Namun, keyakinan saja tidak cukup. Tantangan di depan terlalu besar untuk diselesaikan hanya dengan optimisme. Kualifikasi Piala Dunia 2026, yang sudah memasuki putaran ketiga, menyisakan tantangan berat. Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dengan enam poin dari enam pertandingan. Ke depan, laga melawan Australia di Sydney dan Bahrain di Jakarta akan menjadi ujian krusial bagi Garuda.

Kluivert menyadari sulitnya perjalanan ini. Ia mengakui, "Lawan-lawan di grup ini sangat tangguh." Pernyataan ini bukan sekadar retorika. Untuk lolos ke Piala Dunia, Indonesia harus menjadi runner-up grup, sebuah target yang membutuhkan kemenangan konsisten di sisa pertandingan.

Shin Tae-yong meninggalkan warisan besar bagi timnas Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Garuda mencapai final Piala AFF 2020 dengan skuad muda yang penuh potensi. Selain itu, keberhasilan meloloskan Indonesia ke Piala Asia 2023 setelah penantian 15 tahun adalah pencapaian monumental. Shin juga berhasil mengubah mentalitas pemain Indonesia, menjadikan mereka lebih disiplin dan kompetitif di level internasional.

Namun, meski membawa peningkatan signifikan, Shin gagal memenuhi ekspektasi tertinggi: membawa trofi untuk timnas senior. Kegagalan ini menjadi salah satu alasan mengapa federasi memilih untuk menggantinya dengan Kluivert.

Sebagai pelatih, Patrick Kluivert memiliki pengalaman yang cukup beragam. Ia pernah menjadi asisten pelatih tim nasional Belanda saat Louis van Gaal membawa tim tersebut meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 2014. Namun, sebagai pelatih kepala, rekam jejaknya belum sepenuhnya meyakinkan. Kluivert sempat melatih tim-tim seperti Curacao dan klub-klub kecil di Eropa, tetapi belum pernah menghadapi tekanan sebesar ini.

Tugas di Indonesia akan menjadi tantangan terbesar dalam karier kepelatihannya. Selain menghadapi lawan-lawan tangguh di kualifikasi, Kluivert juga harus beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia yang penuh gairah tetapi sering tidak sabar. Netizen Indonesia, yang terkenal "cerewet," siap mengkritik setiap langkahnya jika hasil tak kunjung datang.

Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah target ambisius. Dengan format baru yang memperluas jumlah peserta menjadi 48 tim. Meski demikian, persaingan tetap sengit. Lawan-lawan seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi memiliki pengalaman dan kualitas yang jauh lebih unggul.

Untuk Indonesia, menjadi runner-up di grup kualifikasi putaran ketiga adalah satu-satunya cara untuk mengamankan tiket langsung. Namun, realistiskah itu?

Pertama, kita harus melihat kualitas skuad. Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Witan Sulaeman adalah beberapa talenta muda yang menjanjikan. Namun, pengalaman mereka di level internasional masih minim dibandingkan dengan pemain-pemain dari negara-negara pesaing. Kluivert perlu mengintegrasikan pemain-pemain ini dengan pemain naturalisasi ke dalam sistem permainan yang solid dan kompetitif.

Kedua, Kluivert harus mampu memberikan efek instan. Dengan waktu yang terbatas hingga pertandingan kualifikasi berikutnya, ia harus segera menemukan formula terbaik untuk menghadapi lawan seperti Australia dan Bahrain. Jika tidak, peluang Indonesia untuk lolos akan semakin mengecil.

Ketiga, dukungan federasi dan suporter. Dalam wawancaranya, Kluivert menekankan pentingnya dukungan dari seluruh bangsa Indonesia. Namun, dukungan saja tidak cukup. Federasi perlu memberikan fasilitas terbaik, mulai dari program pelatihan hingga laga uji coba berkualitas. Tanpa persiapan yang matang, target Piala Dunia hanya akan menjadi mimpi.

Sisi positif yang mendukung Kluivert adalah adanya pemain naturalisasi yang sebagian besar dari Belanda. Tentunya kendala komunikasi tidak akan ada.

Bagi Kluivert, tugas ini adalah pedang bermata dua. Jika ia berhasil membawa Indonesia ke Piala Dunia, namanya akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu pelatih terbaik yang pernah dimiliki Garuda. Namun, jika gagal, ia akan menghadapi tekanan besar dari publik dan media.

Shin Tae-yong telah menetapkan standar yang tinggi. Peningkatan mentalitas, disiplin, dan performa tim adalah warisan yang tidak bisa diabaikan. Kluivert harus melampaui itu, tidak hanya dengan membangun tim yang lebih baik tetapi juga membawa hasil yang nyata.

Sebagai suporter, kita harus realistis tetapi tetap memberikan dukungan penuh. Target lolos ke Piala Dunia 2026 mungkin tampak jauh, tetapi dengan kerja keras, semangat, dan sedikit keberuntungan, siapa tahu Garuda bisa terbang lebih tinggi. 

Selamat datang, Coach Patrick Kluivert. Buktikan bahwa keputusan federasi tidak salah, dan jadikan mimpi kami menjadi kenyataan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun