Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis, traveling, fotografi

Mengabadikan momen dengan kalimat, dan merangkai emosi dalam paragraf

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus HMPV Mengintai: Bersih-Bersih atau Menyesal Nanti?

6 Januari 2025   09:38 Diperbarui: 6 Januari 2025   09:38 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Virus HMPV mengintai (generated AI)

Di penghujung 2024, dunia kembali diingatkan bahwa virus bisa menjadi ancaman tak terduga yang melintasi batas negara tanpa perlu paspor atau visa. Kali ini, giliran Virus HMPV (Human Metapneumovirus) yang memutuskan untuk unjuk gigi.

Dengan senyum licik, ia menyelinap di tengah aktivitas manusia yang semakin sibuk dan lupa bahwa mencuci tangan lebih penting daripada swafoto dengan bubble tea.

Meskipun Indonesia belum terdampak, jangan dulu santai sambil ngemil kerupuk; dunia yang semakin terhubung berarti virus ini bisa saja mampir kapan saja.

Jadi, perlu nggak sih kita mulai hidup sehat dan bersih? Jawaban pendeknya: Perlu banget. Jawaban panjangnya: Kalau tidak mau menjadi bintang utama di ruang isolasi, sebaiknya segera mulai.

Virus HMPV ini memang terdengar seperti nama grup boyband, tapi jangan terkecoh. Ia lebih mirip tokoh antagonis di film sci-fi yang diam-diam bikin orang sesak napas, batuk, dan demam.

Yang paling rentan? Anak-anak, lansia, dan mereka yang sudah punya masalah kesehatan bawaan. Masalahnya, gejalanya mirip banget flu biasa. Jadi, kalau tidak dites secara khusus, bisa jadi sudah terkena HMPV tapi tetap ngeyel jalan-jalan ke mall.

Dan seperti kebanyakan penjahat super, HMPV tidak datang sendiri. Di China, ia bersanding dengan Virus H1N1, strain influenza A, yang juga sedang viral (pun intended). Keduanya menyebabkan lonjakan penyakit pernapasan di China sejak Desember lalu.

Lalu bagaimana cara melawan musuh tak kasat mata ini? Jawabannya mungkin tidak seheboh adegan superhero, tapi sesederhana: rajin cuci tangan, makan sehat, dan jangan pelit pakai masker.

Kebiasaan Sehat: Mudah diucapkan, Sulit Dilakukan

Mari jujur. Siapa yang benar-benar mencuci tangan selama 20 detik, menyanyikan lagu "Happy Birthday" dua kali, seperti yang dianjurkan? Kebanyakan dari kita hanya bilas sebentar, langsung lap tangan, dan merasa sudah jadi pahlawan kebersihan. Padahal, kebiasaan kecil seperti ini bisa jadi benteng pertama melawan virus.

Di rumah saya, kebiasaan sehat dimulai dari hal sederhana seperti memastikan meja makan bebas remah-remah (meskipun anak kecil sering menggagalkan usaha ini). Selain itu, saya punya kebiasaan yang terbilang unik: selalu membawa hand sanitizer, bahkan ke dapur sendiri. Kebiasaan ini awalnya dianggap lebay, tapi siapa yang tertawa terakhir saat teman-teman saya flu bergiliran?

 Tips Hidup Sehat di Tengah Kesibukan

  1. Cuci Tangan Itu Kunci
    Anggap saja ritual ini sebagai meditasi singkat. Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan kuku. Bonusnya, Anda bisa merenungkan keputusan hidup sambil berbusa ria.
  2. Masker Bukan Aksesori Semata
    Masker adalah teman terbaik di tempat umum, terutama di musim penyakit seperti sekarang. Selain melindungi diri, masker juga mencegah Anda dari mencium aroma tidak sedap di angkutan umum.
  3. Makan yang Benar, Bukan yang Praktis
    Jangan remehkan kekuatan sayuran hijau dan buah-buahan segar. Kalau mau ngemil, pilih camilan sehat seperti kacang almond, bukan keripik yang bungkusnya lebih besar dari isinya.
  4. Istirahat Itu Penting
    Tidur cukup adalah senjata rahasia. Kurang tidur membuat tubuh lebih lemah melawan infeksi. Jadi, kalau bos Anda mengirim email jam 2 pagi, abaikan saja.

Jalani gaya hidup sehat di zaman serba instan memang penuh tantangan. Godaan delivery makanan cepat saji terlalu besar. Olahraga terasa seperti hukuman daripada kebiasaan. Bahkan, mencuci tangan pun kadang terasa seperti pekerjaan rumah tambahan.

Tapi, pengalaman menunjukkan bahwa kebiasaan kecil bisa berdampak besar. Salah satu hal yang saya lakukan untuk tetap sehat adalah mengganti lift dengan tangga, meskipun hanya satu lantai. Selain hemat listrik, ini juga bisa jadi momen untuk merenungkan kenapa kita memesan bubble tea ukuran besar kemarin.

Virus HMPV: Musuh Tanpa Toleransi

Kabar buruknya, sampai saat ini belum ada vaksin khusus untuk menangkal HMPV. Kabar baiknya, kita masih punya kesempatan untuk meminimalkan dampaknya dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kalau Anda sudah merasa bosan dengan tips kesehatan yang itu-itu saja, anggap ini sebagai investasi jangka panjang untuk tidak masuk rumah sakit.

Dan buat Anda yang masih merasa hidup sehat itu merepotkan, bayangkan ini: apakah lebih merepotkan cuci tangan sebelum makan, atau berbaring di tempat tidur rumah sakit dengan selang oksigen?

Hidup sehat dan bersih bukanlah tren musiman yang akan hilang setelah pandemi berakhir. Ini adalah gaya hidup yang harus kita jadikan kebiasaan sehari-hari. Virus HMPV adalah pengingat bahwa kesehatan kita tidak bisa dianggap enteng.

Jadi, mari mulai dari hal kecil: rajin cuci tangan, pakai masker, dan makan makanan sehat. Tidak perlu jadi ekstrem, yang penting konsisten. Lagipula, siapa tahu kebiasaan kecil ini bisa jadi inspirasi untuk orang lain.

Dan untuk Anda yang masih menunda-nunda untuk hidup sehat, izinkan saya mengutip pepatah lama: lebih baik mencegah daripada mengobati. Atau dalam konteks ini, lebih baik cuci tangan sekarang daripada nanti sibuk cari ventilator.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun