Oleh karena itu, edukasi menjadi sangat penting. Keluarga, sekolah, dan lingkungan perlu membimbing mereka untuk memilah mana tren yang layak diikuti dan mana yang hanya tren kosong. Dengan panduan yang tepat, budaya viral bisa menjadi alat pembelajaran, bukan sekadar hiburan.
Viralitas bukanlah musuh. Ini adalah alat yang memiliki dua sisi. Di satu sisi, ia bisa menciptakan dampak dangkal dan sesaat. Namun, di sisi lain, ia bisa menjadi sarana untuk menyebarkan ide-ide besar dan menciptakan perubahan. Gen Alpha memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan fenomena ini dengan bijak.
Jika mereka mampu mengelola informasi yang cepat datang dan pergi, mereka tidak hanya akan menjadi generasi yang konsumtif, tetapi juga inovatif. Generasi yang tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga mampu menciptakan tren yang penuh makna.
Pada akhirnya, apakah budaya viral akan menjadi berkah atau beban bagi Gen Alpha tergantung pada bagaimana mereka memanfaatkannya.
Dengan bimbingan yang tepat, mereka dapat menjadi generasi yang tidak hanya cepat dalam menangkap tren, tetapi juga dalam menyuarakan perubahan. Viralitas adalah alat, dan Gen Alpha memiliki tanggung jawab untuk menggunakannya dengan bijak demi kemajuan yang relevan dan bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H