Mohon tunggu...
Ikhsan Madjido
Ikhsan Madjido Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menulis, traveling, fotografi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal Putih yang Langka di Jerman

24 Desember 2024   12:32 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:38 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain Kereta Luncur di Schwarzwald (Foto: Wolf von Dewitz / picture alliance / dpa)

Senin pagi, awan-awan membawa salju dari arah barat. Namun, salju ini hanya bertahan sebentar. Suhu antara tiga hingga lima derajat membuatnya cepat mencair, digantikan oleh hujan atau hujan salju ringan. 

Pada malam menuju malam Natal, suhu turun menjadi dua hingga minus satu derajat, dan hujan salju perlahan menghilang.

Natal Putih: Impian yang Kian Langka

Bagi warga Thringen, ada sedikit harapan untuk menyaksikan pemandangan bersalju, terutama di daerah pegunungan. Namun, akhir pekan Advent terakhir juga diprediksi akan dihiasi cuaca yang berubah-ubah dan berangin.

Pada malam menjelang Senin, salju dan hujan salju mungkin turun, dengan suhu mencapai minus tiga derajat di daerah pegunungan. Pada malam Natal, suhu akan mendekati titik beku, disertai hujan salju ringan.

Terakhir kali seluruh wilayah Jerman mengalami Natal putih adalah 14 tahun lalu, di mana seluruh negara diselimuti lapisan salju. Bagi banyak orang, kenangan itu menjadi momen yang tak terlupakan -- sebuah keajaiban musim dingin yang kini semakin sulit diwujudkan.

Jadi, apakah Natal tahun ini akan menghadirkan salju di tempat Anda? Jika Anda berada di pegunungan atau wilayah Alpen, bersiaplah untuk menyambut suasana magis Natal putih. 

Namun, bagi yang tinggal di dataran rendah, mungkin sebaiknya menikmati kehangatan di dalam rumah sambil berharap salju kembali tahun depan.

Sumber: spiegel.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun