Hal ini dimaksudkan untuk mempermudahnya dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada sekaligus mencegah munculnya permasalahan yang baru. Tanpa pengetahuan yang memadai, seorang pemimpin akan mengalami kesulitan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada. Selain itu, pengetahuan yang banyak akan menunjang pelaksanaan tugas-tugas pemimpin. Kepemimpinan hampir dapat dipastikan berjalan lancar apabila seorang pemimpin mengetahui apa yang baik untuk rakyatnya dan apa yang harus dihindari karena tidak baik untuk rakyatnya.
Pemimpin akan mudah dalam memimpin apabila ia tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang tak boleh dilakukan. Tanpa pengetahuan, seorang pemimpin tak akan memiliki visi yang besar. Kalaupun ia memiliki visi besar, pastilah ia akan kesulitan merealisasikannya.
[2]. Pemimpin Harus Banyak Arifnya
Di dalam tinggi ia rendah
Di dalam rendah ia tinggi
Pada jauh ianya dekat
Pada yang dekat ianya jauh
Dalam tradisi Melayu terdapat pengertian yang berbeda antara arif dan bijaksana. Arif lebih merujuk kepada kemampuan pembawaan diri dalam proses sosialisasi, sedangkan bijaksana lebih mengarah kepada pengolahan pengetahuan dengan sebaik-baiknya.
Karena itu, dalam tradisi Melayu seorang pemimpin akan lebih dihormati apabila ia memiki kearifan dalam bertindak. Kearifan yang dimiliki pemimpin akan menambah rasa kepercayaan rakyat bahwa ia memang benar-benar sosok yang cocok untuk memimpin.
[3]. Pemimpin Harus Banyak Bijaknya
Bijak menyukat sama papat