Pasti dari sebagian orang mengalami hal yang memalukan. Sebagian orang lain juga membuat kesalahan yang di sesalinya. Namun, tidak sedikit pula mereka menyesal tidak ada habisnya hingga munculnya perasaan gelisah, cemas, dan terus memikirkan hal tersebut yang membuat hatinya lelah. Kita sebagai orang dan bahkan remaja yang pasti menyibukan diri dengan beraktivitas banyak , namun dengan mengabaikan perasaan itu malah akan menambahkan hati kita lelah karena itu datang di waktu yang tak terduga. Oleh karena itu, jadikanlah sebuah penyesalan yang terberat sekalipun menjadi pembelajaran. Boleh sesekali di ingat akan perasaan itu namun, harus di lihat dari sudut pandang yang berbeda. Yang perlu di lakukan adalah belajar untuk tidak mengulangnya. Dan tempatkan masa lalu pada tempatnya dengan cara meningkatkan self comppasion
5.Menulis Eksplosif
Menulis punya kekuatan untuk menyembuhkan diri kita dari dalam. Menulis ekspresif  adalah menulis segala perasaan yang di alami. Tidak perlu memperhaikan aturan tanda baca atau apapun, intinya curahkan segala emosi kekesalan kita dengan menulis ekspresif ini. Dengan menuliskan segala kekesalan itu dapat membantu kita melihat dari sudut pandang yang lain.
Setiap orang adalah penyembuh bagi dirinya sendiri, setiap luka batin, pengalaman pahit, kagagalan, semua itu adalah peristiwa. Setiap peristiwa dapat di maknai dan di sikapi dengan bijaksana, setiap pengalaman dan peristiwa pahit dapat di sembuhkan. Setiap hal buruk pasti akan terjadi di dunia ini. Maka maknai setiap luka itu sebagai perjalan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H