Bahkan mungkin ini menjadi moment of truth tentan realibilitas infrastruktur IT, manfaat dari budaya tersebut, dan mungkin juga penghematan karena kantor menjadi tidak perlu dinyalakan AC-nya, tidak perlu sering untuk dibersihkan karena tidak kotor, ataupun mungkin jadi tidak membutuhkan kantor yang megah dengan investasi mahal jika roda perusahaan bisa digerakkan dari rumah masing-masing. Di tambah lagi produktivitas bisa dikerek, karena karyawan memangkas waktu di jalan untuk ke kantor dan berpindah tempat.Â
Meskipun di sisi lain akan ada sebuah paksaan inovasi terhadap bagaimana penciptaan kerja untuk kemungkinan restrukturisasi pekerjaan yang menyebabkan beberapa profesi menjadi tidak begitu punya tempat. Selain itu juga budaya turunan yang buruk atas WFH yang membuat waktudan kesehatan mental karyawan yang berisiko tergangggu. Dengan demikian, selamat datang Normal Baru. Sebuah hasil dari belajar kita di masa krisis seperti ini. Yang disemogakan adalah manusia tetap terjamin kehidupannya dan bahagia menjalaninya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H