Mohon tunggu...
ikhsan saputra
ikhsan saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

NIM : 43222010176 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelaskan tentang Kepemimpinan, Kedisplinan, dan Manajemen Waktu

9 Oktober 2023   00:01 Diperbarui: 15 Desember 2023   09:00 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar https://www.kubikleadership.com/monday-knowledge-pemimpin-eksponensial-pemimpin-yang-peduli-kepada-anak-buahnya/

2. Visi adalah kemampuan  untuk menggambarkan, menjelaskan dan meyakinkan bawahan mengenai kondisi masa depan yang diinginkan dan mewujudkannya.  

3. Kekuasaan adalah  pengaruh, kendali dan kekuasaan terhadap orang  atau kelompok lain sehingga mendapat dukungan yang kuat untuk mencapai tujuannya.  

4. Rasa percaya diri adalah keyakinan untuk bertindak, yang timbul karena mengalami hal-hal yang terjadi dalam hidup. Unsur Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan transformasional mempunyai 8 (delapan) unsur  yang mempengaruhi pemimpin atau pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi. Kedelapan unsur tersebut adalah:   

1. Budaya organisasi  

a) Nilai-nilai dominan yang dianut organisasi  

b) Norma yang mengatur perilaku anggota   

C. Nilai-nilai tentang apa yang harus dimiliki suatu organisasi dan apa yang harus diterapkan. Contoh budaya organisasi  Kementerian Keuangan: Kejujuran, profesionalisme, sinergi, pelayanan, kesempurnaan. Contoh budaya organisasi DJKN: Kejujuran, komitmen, keikhlasan. Contoh ekstrimnya adalah bushido yang menjadi prinsip hidup  samurai di Jepang.

2. kesempurnaan  Definisi sederhana dari integritas adalah  kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari. Integritas ini mempunyai 4 tingkatan yaitu:  

a) Dapat dipercaya (layak diucapkan dan diperbuat). 

b) sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya kebenarannya. 

C. Mengikuti standar yang ada secara konsisten. 

D. Bertindak sesuai dengan aturan etika dan prinsip moral. Kemampuan untuk bertindak dengan integritas dan mematuhi prinsip-prinsip moral yang kuat adalah penting  

3. Perbaikan terus-menerus  

a) Tujuan perbaikan yang berkelanjutan (konsisten) adalah untuk memperbaiki proses kerja organisasi, untuk meningkatkan kualitas, efisiensi atau efektivitas. 

b.Manajer harus mampu memotivasi secara aktif  setiap bawahannya untuk meningkatkan hasil dan proses kerja melalui perbaikan.

C. Dapat menciptakan lingkungan yang terus meningkatkan proses kerja.

4. Pembelajaran berkelanjutan  

a) Pembelajaran berkelanjutan adalah pembelajaran untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran formal dan informal. 

B. Mampu memotivasi bawahan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan profesional  

C. Orang yang terus berupaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sepanjang kehidupan kerjanya  Pemimpin ini mampu memimpin dengan memberi contoh dan mendorong orang lain untuk  terus belajar.

5. Kelola orang lain  

a) Mengarahkan dan membimbing orang lain untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi  

B. Pemimpin ini mampu secara efektif membimbing dan mengarahkan tindakan orang lain  

C. Mereka bekerja dengan orang lain untuk mencapai tujuan dan meningkatkan kinerja melalui motivasi  

D. Pemimpin ini membiarkan bawahan  mengambil keputusan atau menyelesaikan tugas-tugas sulit bila orang yang dipimpinnya mempunyai kompetensi dan motivasi tinggi (Laissez-Faire).  

e. Mereka memiliki pelatih dan pelatih. 

6. Komunikasi interpersonal  

a) Berkomunikasi secara jelas dan efektif dengan orang-orang di dalam dan di luar organisasi  

b) Menyajikan informasi, pemikiran atau pendapat dengan jelas, singkat dan akurat serta menggunakan tata bahasa yang baik  

C. Bersikaplah terbuka dan dengarkan orang lain  

D. Mengkomunikasikan informasi  sensitif dan/atau kompleks dengan cara yang benar dan dalam kondisi yang tepat sehingga pihak lain dapat memahaminya\  

e. Komunikasikan informasi kepada pihak lain dengan cara yang menarik dan mudah dipahami  

7. Layanan Terkait  

a) Stakeholder adalah setiap kelompok  di dalam atau di luar perusahaan yang berperan dalam mendefinisikan perusahaan  

B. Layanan pemangku kepentingan mengidentifikasi dan memahami kebutuhan pemangku kepentingan  dan memberikan hasil yang melebihi harapan pemangku kepentingan  

C. Orang ini cenderung  menyenangkan pemangku kepentingan sebaik mungkin dengan mengidentifikasi kebutuhan pemangku kepentingan dan memastikan bahwa pemangku kepentingan puas.  

D. Prinsip operasi: lebih baik, lebih cepat, lebih baru, lebih murah, lebih mudah

8. Manajemen bawahan

Dalam mengelola bawahan pada dasarnya terdapat 4 (empat) jenis bawahan, yaitu. berikut: tipe konstruktif, tipe impulsif, tipe rutin, tipe subversif. Penjelasan masing-masing jenis dan tips pengelolaannya adalah sebagai berikut:  

a) Jenis konstruksi bawahan  Keberanian untuk mengambil tanggung jawab, dapat diandalkan, memahami dan menafsirkan keinginan atasan, tidak hanya meniru atasan, tetapi berpikir kreatif, berpikir ke depan, ambisi dan kemampuan merespons situasi yang berbeda. TIPS: Bawahan konstruksi mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan, berikan tujuan yang ingin dicapai dan kemudian serahkan teknis pelaksanaan tugas kepada bawahan. 

B. Bawahan tipe rutin  Tingkat kemampuan intelektual dan imajinasinya lebih rendah dibandingkan tipe konstruktif, kurang  inisiatif, cenderung bingung tanpa instruksi dan arahan yang jelas, namun  dengan bimbingan yang tepat mereka dapat bekerja dengan setia dan sepenuh hati TIPS: Bawahan yang rutin dapat bekerja dengan efektif jika mereka mampu. diberikan pedoman pengajaran yang jelas, membuat saran dapat dicapai, dan kemudian memberikan instruksi dan prosedur yang jelas. Jika perlu, pada waktu yang ditargetkan.

Input sumber gambar https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palopo/baca-artikel/16028/Pemimpin-Yang-Dinanti-Pemimpin-Yang-Menginspirasi.html
Input sumber gambar https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-palopo/baca-artikel/16028/Pemimpin-Yang-Dinanti-Pemimpin-Yang-Menginspirasi.html

Bagaimana dengan hakikat pengelolaan dan model pengelolaan dalam program Budaya Kerja dan Nilai Kementerian Keuangan itu sendiri? Pertanyaan di atas diperlukan untuk mengetahui sejauh mana konsep manajemen dan model manajemen diatur dalam lembaga Kementerian Keuangan, dan untuk menjawab pertanyaan tersebut kita akan melihat pada Peraturan Menteri Keuangan No.312./ KMK. 01/2011 tanggal 12 September 2011 tentang Nilai-nilai Kementerian Keuangan. 

Pertimbangannya menyatakan bahwa demi terwujudnya Kementerian Keuangan sebagai lembaga negara yang terbaik, bermutu, bernilai tinggi, dapat diandalkan, disegani/berharga, mendukung peningkatan kinerja dan menjadi landasan atau landasan yang kuat bagi lembaga, pengelola, dan seluruh pegawai. . harus mendefinisikan nilai-nilai Kementerian Keuangan yang harus dimiliki dan diterapkan oleh para manajer dan seluruh pegawai dalam tugas dan pekerjaannya sehari-hari, yaitu sebagai berikut:  

1. kesempurnaan  Integritas

meliputi pengurus dan seluruh pegawai Kementerian Keuangan berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta selalu mengikuti kaidah etika dan prinsip moral.  

2. Profesionalisme  

Profesionalisme maksudnya adalah dalam bekerja, penyelenggara Kementerian Keuangan dan seluruh pejabat melaksanakannya secara lengkap dan cermat dengan  kompetensi terbaik serta penuh tanggung jawab dan komitmen. 

3. Sinergi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun