Mohon tunggu...
Ikhsan AN
Ikhsan AN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, Semoga artikel ini bisa memberikan manfaat kepada kita semua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

ATURAN 1%, POLA BILANGAN DAN AL QURAN (untuk menumbuhkan kebiasaan baik)

19 Juni 2022   22:19 Diperbarui: 19 Juni 2022   23:58 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman sekarang, sebagian besar orang sulit menerapkan kebiasaan baik, karena banyak distraksi dari luar yang menjadi gangguan ketika ingin memulai hal yang baik dan membiasakannnya. Distraksi tersebut bisa berasal dari diri sendiri (internal) ataupun dari luar (eksernal), yang mana distraksi internal ini, seperti tingkat kemalasan yang tinggi, sedangkan distraksi eskternal seperti pengaruh lingkungan yang kurang baik. Jika kita tidak memulai kebiasaan baik maka bisa membuat diri kita tidak berkembang dan hanya berhenti di titik itu saja tanpa ada peningkatan potensi yang dimiliki.

Diluar sana banyak artikel yang membahas mengenai bagaimana caranya untuk membiasakan diri melakukan kegiatan yang positif, yang dimulai dari menjauhkan diri dari berbagai alasan untuk tidak produktif, menjauhkan gawai ketika belajar, melakukan refreshing, memberikan self reward setelah struggle mencapai goal atau sesuatu yang diinginkan, karena self reward akan membuat kamu lebih bahagia dan rileks. Beberapa cara diatas sangat baik dan bagus untuk sebagian orang dan dapat berhasil membiasakan untuk menerapkan kebiasaan positif. Namun tidak semua orang bisa menerapkan kebiasaan tersebut, terkhususnya bagi seseorang yang mudah bosan ketika melakukan kegiatan yang itu itu saja atau kegiatan yang monoton dengan durasi yang panjang. Nah, oleh karena itu artikel ini akan membahas tips yang beda dari yang lain tentang cara membiasakan diri untuk melakukan kegiatan yang positif dan yang pastinya bermanfaat, dengan menghubungkan aturan 1 % dan konsep pola bilangan serta Al-Quran. 

Dalam pembelajaran matematika ada yang namanya pola bilangan, pola bilangan merupakan perubahan nilai angka secara keteraturan. Contoh pola bilangan seperti 2,4,6,8,...., dimana pola bilangan tersebut merupakan pola bilangan dengan beda dua angka. Perubahan secara keteraturan bisa menjadi kebiasaan ataupun habit yang baik dalam beribadah ataupun berperilaku. Namun untuk membentuk kebiasaan yang baik, kita tidak boleh tersirat rasa ingin menguasai hal baru dalam waktu singkat, seperti ingin menamatkan buku kalkulus dalam satu hari karena itu terlihat tidaklah realistis. Pembiasaan baik bisa kita mulai dengan menggunakan aturan 1 % dan penerapan dari konsep pola bilangan. Maksud dari aturan 1% disini adalah kita hanya melakukan kebiasaan ataupun kegiatan yang tidak berlebihan, melakukan kebiasaan kecil saja namun konsisten, sedikit demi sedikit mengerjakan suatu hal dalam kurun waktu tertentu. Seperti membaca Al-Quran satu lembar, namun dilakukan secara konsisten setiap hari, untuk mengkhatamkan Al Quran. Dengan menerapkan kebiasaan seperti kita tidak akan merasa bosan ketika memulai kebiasaan baru karena kita melakukannya secara bertahap.

Aturan 1 % juga terdapat pada turunnya ayat ayat Al Quran, Ayat ayat Al Quran diturunkan secara mutawatif yang berarti berangsur angsur tidak sekaligus. Menurut satu riwayat Al-Quran diturunkan dalam 22 tahun, 2 bulan 22 hari, yaitu mulai dari malam 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Dzulhijjah Haji Wada` tahun tahun 63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H. Banyak hikmah dari turunnya Al-quran secara bertahap, diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Meneguhkan Rasulullah dalam berjuang menghadapi orang-orang kafir Quraisy dan siapapun yang menentang dakwah beliau.
  • Sebagai mukjizat, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh Rasulullah SAW, termasuk beragam pertanyaan yang bernada memojokan.
  • Dalam rangka memelihara ayat-ayat-Nya. Maka dengan berangsur-angsur itulah pemahaman terhadap setiap ayat dapat dicerna dengan baik serta mudah untuk dihafalkan.
  • Memberi solusi hukum. Wahyu Al-Quran yang turun merupakan solusi umat yang diberikan secara bertahap. Contohnya dalam masalah penghapusan beberapa tradisi Arab seperti minum-minuman keras.
  • Sebagai bukti bahwa al-Quran bukan rekayasa nabi atau manusia biasa. Akan tetapi benar-benar wahyu dari Allah SWT yang telah menciptakan segala yang ada di alam raya ini.

Melakukan hal hal kecil menjadi suatu kebiasaan baik bukanlah suatu yang sulit. Apalagi hanya memerlukan waktu yang singkat namun konsisten. Berikut contoh penerapan aturan 1% untuk membentuk kebiasaan baik.

  • Membaca buku 1 lembar setiap hari, baik buku pelajaran, novel, buku pengetahuan umum dan buku lainnya.
  • Minggu pertama mencoba melaksanakan solat sunnah rawatib qobliyah, minggu kedua melaksanakan solat sunnah rawatib qobliyah ditambah sholat sunnah rawatib ba'diyah, minggu ketiga melaksanakan solat sunnah rawatib qobliyah, sholat sunnah rawatib ba'diyah dan ditambah solat sunnah Dhuha, dan minggu minggu selanjutnya ditambah lagi ibadahnya.
  • Melakukan olahraga, yang dimulai dari olahraga ringan terlebih dahulu secara bertahap meningkat ke yang olahraga berat.

Adapun manfaat melakukan aturan 1% untuk mewujudkan kebiasaan baik dalam beribadah ataupun berperilaku, sebagai berikut :

  • Membiasakan hal baik menjadi hal yang mudah karena dilakukan secara bertahap
  • Bisa diterapkan dalam berbagai hal / bidang kehidupan.
  • Menambah ketaatan kepada Allah SWT karena terus meningkatkan intensitas dalam beribadah namun dengan cara bertahap.
  • Menambah wawasan tentang pengetahuan,  informasi umum, dan lain lain
  • Menjadi kebiasaan yang melekat pada diri sendiri jika dilakukan secara konsisten.

Aturan 1% ini memiliki kesamaan dengan teknik kaizen. Teknik kaizen adalah teknik yang melatih seseorang untuk melakukan sesuatu hanya dalam satu menit setiap harinya di waktu yang sama, teknik ini berasal dari Jepang. Bedanya dengan aturan 1% adalah aturan 1% terdapat peningkatan intensitas setiap kurun waktu tertentu dan waktunya fleksibel dalam pelaksanaannya sedangkan teknik kaizen ini tidak ada peningkatan intensitas dan pelaksanaan pada waktu yang sama disetiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun