Setiap manusia dianugerahi akal dan hati untuk mencari ilmu. Menuntut ilmu adalah ibadah, sebuah perintah dari Allah yang telah disebutkan dalam banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW. Namun, ada satu hal penting yang sering terlupakan: tujuan dari menuntut ilmu itu sendiri. Apakah hanya untuk duniawi, atau lebih dari itu---sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah?
Ilmu bukan sekadar pengetahuan teknis atau teori. Ia adalah cahaya yang menerangi hati dan membimbing manusia menuju kebenaran. Ketika ilmu dituntut dengan niat yang benar, ia menjadi ibadah yang berpahala. Bahkan, langkah-langkah kecil menuju tempat belajar dihitung sebagai kebaikan.
Banyak orang menganggap ilmu agama adalah satu-satunya cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Padahal, semua ilmu yang bermanfaat dapat menjadi jalan menuju-Nya. Ilmu kedokteran, misalnya, dapat digunakan untuk membantu orang lain dan menunjukkan kekuasaan Allah dalam menciptakan tubuh manusia yang begitu kompleks.
Begitu pula dengan ilmu teknologi. Ketika seseorang menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat dan tetap mengingat Allah sebagai Sang Pemberi Ilham, maka teknologi itu menjadi sarana mendekatkan diri kepada-Nya. Kuncinya ada pada niat, apakah ilmu tersebut digunakan untuk kebaikan dan kemaslahatan umat.
Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim. Ini berarti tidak ada batasan pada jenis ilmu yang harus dipelajari, asalkan ilmu itu membawa manfaat dan tidak bertentangan dengan syariat. Setiap bidang memiliki potensinya masing-masing untuk mendekatkan kita kepada Allah.
Bayangkan jika seorang petani mempelajari cara bercocok tanam yang lebih efektif. Hasilnya bisa memberi makan banyak orang, bahkan menjadi sedekah yang terus mengalir. Begitu pula seorang guru yang mengajarkan ilmu kepada murid-muridnya, mereka tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi jalan bagi generasi selanjutnya untuk lebih mengenal Allah.
Penting untuk selalu mengingat Allah dalam setiap proses belajar. Sebelum memulai, bacalah doa agar ilmu yang dipelajari diberkahi. Selama belajar, niatkan usaha itu untuk mencari ridha-Nya. Setelah selesai, panjatkan syukur atas kemudahan yang diberikan. Dengan cara ini, ilmu yang dipelajari tidak hanya menjadi alat, tetapi juga menjadi sarana ibadah.
Ketika ilmu dijadikan alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, seseorang akan lebih berhati-hati dalam menggunakannya. Ilmu tidak akan digunakan untuk tujuan yang merugikan atau menzalimi orang lain. Sebaliknya, ia akan menjadi sumber manfaat yang membawa berkah bagi banyak orang.
Allah mencintai hamba-Nya yang berilmu. Dalam Al-Quran, Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu. Namun, ilmu tanpa iman hanya akan membawa kehampaan. Oleh karena itu, penting untuk menyelaraskan ilmu dengan iman, sehingga keduanya saling memperkuat dan membawa manusia lebih dekat kepada Sang Pencipta.
Menuntut ilmu juga mengajarkan kerendahan hati. Semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin seseorang akan menyadari betapa kecilnya dirinya di hadapan Allah. Pengetahuan yang luas hanya akan mempertegas keagungan ciptaan-Nya, membuat hati penuh rasa syukur dan kekaguman.