Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Rahasia dibalik Usia Emas Toddler: Fondasi Masa Depan Anak Dimulai di Sini!

20 Januari 2025   19:05 Diperbarui: 20 Januari 2025   19:05 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah Anda bahwa masa toddler adalah periode paling berharga dalam kehidupan seorang anak? Usia ini sering disebut sebagai "golden age" karena segala aspek perkembangan anak fisik, mental, emosional, dan sosial berlangsung begitu pesat. Pada rentang usia 1 hingga 3 tahun, anak-anak seperti spons yang menyerap segala hal di sekitarnya. Inilah waktu di mana fondasi kepribadian, kecerdasan, dan keterampilan mereka mulai terbentuk.

Kepribadian seorang anak mulai terwujud di usia toddler. Mereka belajar mengekspresikan emosi, mengenali perasaan orang lain, dan memahami bagaimana berinteraksi dengan lingkungannya. Jika diberikan lingkungan yang mendukung dan penuh kasih sayang, anak-anak akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat. Sebaliknya, jika lingkungan tidak memberikan rasa aman, hal ini dapat memengaruhi cara mereka beradaptasi di kemudian hari.

Dalam hal kecerdasan, usia toddler adalah periode kritis perkembangan otak. Pada usia ini, otak anak berkembang dengan sangat cepat, membentuk koneksi-koneksi penting yang memengaruhi kemampuan mereka dalam berpikir, belajar, dan memecahkan masalah. Stimulasi yang tepat, seperti bermain edukatif, membaca cerita, atau mengenalkan mereka pada musik, bisa memberikan dampak luar biasa pada perkembangan kognitif mereka.

Keterampilan motorik juga berkembang pesat pada masa toddler. Anak-anak mulai belajar berjalan, berlari, dan memegang benda dengan lebih terampil. Aktivitas-aktivitas sederhana seperti bermain bola, menyusun balok, atau menggambar tidak hanya melatih kemampuan motorik mereka tetapi juga membantu membangun koordinasi dan kekuatan fisik.

Selain keterampilan fisik, keterampilan sosial juga mulai terasah di usia ini. Toddler mulai belajar berbagi, bergantian, dan bekerja sama dengan orang lain. Mereka juga mulai mengenali aturan-aturan sosial sederhana yang membantu mereka memahami cara hidup dalam kelompok. Peran orang tua dan pengasuh sangat penting untuk memberikan contoh dan bimbingan yang baik.

Namun, usia toddler juga dikenal sebagai masa yang penuh tantangan. Anak-anak sering menunjukkan perilaku seperti tantrum, keinginan yang kuat untuk mandiri, dan eksplorasi tanpa batas. Meski sering membuat frustasi, ini adalah bagian normal dari perkembangan mereka. Dengan pendekatan yang sabar dan penuh kasih, orang tua dapat membantu anak melewati fase ini dengan baik.

Sebagai usia emas, masa toddler adalah waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai penting seperti disiplin, empati, dan tanggung jawab. Anak-anak pada usia ini sangat mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dan dengar. Oleh karena itu, orang tua perlu menjadi role model yang positif dan memberikan arahan dengan cara yang lembut namun tegas.

Periode ini juga penting untuk membangun hubungan emosional yang kuat antara anak dan orang tua. Interaksi sehari-hari seperti bermain bersama, membaca buku, atau sekadar berbicara dapat memperkuat ikatan ini. Hubungan yang kokoh dengan orang tua memberikan rasa aman yang menjadi dasar bagi anak untuk menjelajahi dunia dengan percaya diri.

Stimulasi pada masa toddler tidak selalu harus berupa aktivitas yang kompleks. Bahkan hal-hal sederhana seperti mengajak anak berbicara tentang apa yang mereka lihat di sekitar, menyanyikan lagu, atau memberikan pelukan hangat sudah cukup untuk mendukung perkembangan mereka. Yang terpenting adalah konsistensi dalam memberikan perhatian dan kasih sayang.

Dalam membentuk kecerdasan, tidak hanya aspek akademis yang perlu diperhatikan. Kreativitas dan imajinasi juga harus diberi ruang untuk berkembang. Aktivitas seperti menggambar, bermain peran, atau bermain di alam bebas dapat merangsang kemampuan berpikir kreatif anak, yang akan sangat berguna di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun