Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Guru - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Program Makan Bergizi Gratis Harus Penuhi Asupan 4 Sehat 5 Sempurna

16 Januari 2025   21:23 Diperbarui: 16 Januari 2025   21:23 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak sedang makan makanan bergizi (Sumber: Hispanolistic via istockphoto)

Makanan bergizi adalah fondasi utama untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Di tengah meningkatnya perhatian terhadap masalah gizi buruk, program makanan bergizi gratis menjadi salah satu solusi yang penting. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada kualitas gizi yang diberikan. Untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi, prinsip 4 Sehat 5 Sempurna dapat dijadikan panduan dasar.

4 Sehat 5 Sempurna adalah konsep yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia, yang mencakup makanan pokok, lauk-pauk, sayur, buah, dan susu sebagai penyempurna. Meskipun konsep ini sudah digantikan dengan pedoman gizi modern, prinsip dasarnya tetap relevan untuk memastikan keseimbangan gizi. Dalam konteks program makanan gratis, menyediakan makanan yang memenuhi prinsip ini adalah langkah awal untuk membangun kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Pemberian makanan bergizi gratis tidak hanya bertujuan untuk mengenyangkan perut, tetapi juga memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan. Makanan yang mengandung karbohidrat dari nasi atau umbi-umbian memberikan energi yang diperlukan tubuh. Lauk-pauk seperti ikan, daging, atau tahu-tempe memberikan protein untuk membangun otot dan jaringan tubuh. Sayur dan buah menjadi sumber vitamin dan mineral yang penting untuk menjaga imunitas.

Namun, tantangan utama dari program makanan gratis adalah memastikan bahwa setiap komponen gizi terpenuhi. Sering kali, keterbatasan anggaran atau sumber daya membuat program ini hanya menyediakan makanan pokok, tanpa memperhatikan kelengkapan gizinya. Hal ini berpotensi membuat program tersebut kehilangan manfaat maksimalnya. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk memprioritaskan kualitas daripada kuantitas.

Susu, meskipun sering dianggap sebagai pelengkap, tetap memiliki peran penting dalam konsep ini. Sebagai sumber kalsium dan protein, susu dapat mendukung pertumbuhan tulang dan gigi, terutama bagi anak-anak. Meski demikian, program makanan gratis harus memperhatikan variasi alternatif bagi mereka yang tidak bisa mengonsumsi susu, seperti produk olahan kedelai. Dengan begitu, prinsip gizi tetap dapat diterapkan tanpa membatasi akses masyarakat tertentu.

Program makanan bergizi gratis yang berbasis 4 Sehat 5 Sempurna juga menjadi strategi penting untuk memerangi stunting. Stunting, atau masalah kekurangan gizi kronis pada anak, dapat dicegah dengan memberikan makanan yang lengkap nutrisinya sejak dini. Dengan memastikan setiap porsi makanan mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang cukup, risiko stunting dapat ditekan secara signifikan.

Selain itu, program ini dapat menjadi media edukasi untuk masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi seimbang. Dengan menyediakan makanan yang mengacu pada 4 Sehat 5 Sempurna, masyarakat diajak untuk memahami bagaimana cara mengatur pola makan yang sehat dan bergizi. Pengetahuan ini dapat diterapkan di rumah, sehingga dampaknya lebih luas dan berkelanjutan.

Ilustrasi anak sedang menganti untuk mendapatkan makanan bergizi (Sumber: Hispanolistic via istockphoto)
Ilustrasi anak sedang menganti untuk mendapatkan makanan bergizi (Sumber: Hispanolistic via istockphoto)

Namun, penerapan konsep ini dalam program makanan gratis harus disertai dengan inovasi dan adaptasi. Sebagai contoh, menu makanan harus disesuaikan dengan preferensi budaya dan ketersediaan bahan lokal. Masyarakat di daerah tertentu mungkin lebih familiar dengan sumber karbohidrat seperti jagung atau sagu daripada nasi. Oleh karena itu, fleksibilitas dalam penyusunan menu menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Keterlibatan berbagai pihak juga sangat penting. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta perlu bekerja sama untuk mendukung program makanan bergizi gratis yang berkualitas. Dukungan ini dapat berupa penyediaan bahan makanan, pendanaan, hingga edukasi masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun