Walau pekerjaan freelance memiliki tantangan tersendiri, seperti pendapatan yang tidak stabil, banyak Gen Z yang melihat potensi penghasilan lebih besar dibandingkan pekerjaan kantoran. Dengan keterampilan yang tepat dan portofolio yang kuat, mereka bisa menentukan tarif sendiri dan bahkan memperoleh pendapatan yang melebihi ekspektasi.
6. Pandangan Baru tentang Stabilitas
Generasi sebelumnya mungkin memandang pekerjaan tetap dengan gaji bulanan sebagai bentuk stabilitas. Namun, bagi Gen Z, stabilitas tidak selalu berarti terikat pada satu perusahaan. Mereka melihat diversifikasi penghasilan dari berbagai proyek sebagai bentuk keamanan finansial yang lebih modern dan relevan.
7. Mengutamakan Work-Life Balance
Gen Z tidak hanya bekerja untuk hidup, tetapi juga hidup untuk menikmati hidup. Mereka menghargai waktu bersama keluarga, teman, atau bahkan waktu untuk diri sendiri. Dalam dunia freelance, mereka merasa lebih leluasa mengatur waktu agar bisa memenuhi kebutuhan tersebut tanpa mengorbankan pekerjaan.
Pilihan Gen Z untuk menjadi freelancer mencerminkan pergeseran paradigma dalam dunia kerja. Mereka tidak lagi terikat pada aturan tradisional, melainkan menciptakan jalan mereka sendiri menuju kesuksesan. Dengan memanfaatkan teknologi dan semangat inovasi, mereka mendefinisikan ulang arti bekerja di era modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H