Mohon tunggu...
Khairul Ikhsan
Khairul Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang di media masa seputar perkembangan pendidikan

Disini kita akan membahas terkait dengan perkembangan pendidikan masa kini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Rahasia Jepang Mendidik Anak Disiplin yang Bisa Bikin Orang Tua Indonesia Tercengang

13 Januari 2025   08:39 Diperbarui: 13 Januari 2025   08:39 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang dikenal sebagai negara yang sukses membentuk generasi muda dengan karakter disiplin tinggi. Hal ini tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari sistem pendidikan dan budaya yang menanamkan kedisiplinan sejak dini. Anak-anak di Jepang diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan lingkungannya, mulai dari kebiasaan sederhana seperti merapikan barang-barang hingga membantu tugas rumah tangga. Kebiasaan kecil ini, bila dilakukan secara konsisten, membentuk fondasi disiplin yang kokoh dalam diri mereka.

Di sekolah, pendekatan Jepang terhadap pendidikan tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter. Salah satu tradisi unik yang diterapkan adalah kegiatan membersihkan sekolah oleh para siswa. Mereka secara rutin membersihkan ruang kelas, toilet, dan area umum lainnya tanpa bantuan petugas kebersihan. Kegiatan ini tidak hanya menanamkan rasa tanggung jawab, tetapi juga melatih anak-anak untuk bekerja sama dan menghargai lingkungan mereka.

Menariknya, Jepang cenderung menghindari hukuman berat dalam mendidik anak-anak. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, pendekatan yang digunakan lebih bersifat edukatif dan suportif. Guru atau orang tua akan menjelaskan dengan sabar dampak dari tindakan tersebut dan mengarahkan mereka untuk belajar dari kesalahan tanpa rasa malu atau takut. Hal ini membuat anak-anak lebih terbuka untuk menerima koreksi dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Budaya tepat waktu juga menjadi bagian penting dalam pendidikan di Jepang. Anak-anak diajarkan sejak dini untuk menghormati waktu, baik dengan datang tepat waktu ke sekolah maupun menyelesaikan tugas sesuai jadwal. Kebiasaan ini membantu mereka menjadi lebih terorganisir dan bertanggung jawab. Budaya ini tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, tetapi juga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat Jepang dikenal efisien dan produktif.

Selain itu, rasa kebersamaan dan kerja sama tim menjadi nilai utama yang ditanamkan dalam sistem pendidikan Jepang. Anak-anak sering diberi tugas kelompok yang mengharuskan mereka untuk berkoordinasi dan saling membantu. Dengan cara ini, mereka belajar menghargai peran masing-masing dalam mencapai tujuan bersama, sekaligus mengembangkan kemampuan sosial yang kuat.

Keberhasilan pendidikan disiplin di Jepang juga didukung oleh konsistensi antara rumah dan sekolah. Orang tua dan guru memiliki peran yang seimbang dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, sehingga anak-anak mendapatkan pembelajaran yang sama di mana pun mereka berada. Konsistensi ini memudahkan anak-anak untuk memahami pentingnya nilai-nilai tersebut dan mempraktikkannya secara berkelanjutan.

Indonesia dapat belajar banyak dari Jepang dalam mendidik generasi muda yang disiplin. Dengan menerapkan nilai-nilai tanggung jawab, kerja sama, dan penghormatan secara konsisten di rumah maupun sekolah, generasi Indonesia bisa tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat. Rahasia sukses Jepang ini bukan hanya inspirasi, tetapi juga peluang besar untuk menciptakan perubahan positif dalam sistem pendidikan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun